Jumat, 10 Desember 2010

Masjid Jamie Al-Ma'mur Kalijaya, Cikarang

Masjid Jami' Al-Ma'mur Kalijaya.

Lokasi Masjid Jamie Alma'mur Kalijaya ini tak jauh dari Terminal Baru Cikarang, dari terminal dapat dijangkau dengan berjalan kaki melewati sederetan kios kios asesoris motor di bawah rindang pepohonan mahoni yang berjejer di sepanjang jalan Hos Cokroaminoto Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Letaknya disebelah kiri memudahkan untuk dijangkau oleh pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalur ini yang memang satu arah menuju ke arah pasar lama Cikarang.

Masjid Jamie Alma'mur Kalijaya juga berada di jalur utama yang menghubungkan kota Bekasi  ke Kota Karawang, membuat jalur ini cukup Cikarang ramai oleh pengguna jalan. Ketiadaan jembatan penyeberangan ataupun sekedar zebra cross di depan masjid ini cukup menyulitkan untuk menyeberang jalan. Tak mengherankan bila kemudian sekolah Islam di komplek Masjid Jamie Alma'mur Kalijaya ini kemudian menyiapkan petugas satuan pengamanan untuk membantu pengendara ataupun penyeberang jalan yang akan masuk ke area masjid ini di jam jam operasional sekolah.

Masjid Jamie Al-Ma'Mur Kalijaya
Jl. HOS Cokroaminoto 9 Desa Kalijaya
Kecamatan Cikarang Barat
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Indonesia





Arsiterktur Masjid


Arsitektur masjid ini cukup unik karena memadukan berbagai seni arsitektur. Kubah bawang berwarna emas di atap masjid dan di dua menaranya itu merupakan budaya islam emperium Mughal di India, ditambah dengan 4 hiasan 4 menara kecil disekeliling kubah utama memberikan kesan yang kuat pengaruh arsitektur Mughal di Masjid ini. sementara penggunaan kolom kolom besar di teras masjid merupakan ciri arsitektur Eropa. Atap masjid ini menggunakan atap joglo dengan satu kubah bawang di bagian puncak nya. Masuk kedalam masjid kita akan mememukan 6 tiang utama dari beton di dalam masjid yang menyangga lantai dua bangunan ini. lantai dua dipakai untuk jemaah laki laki hanya pada saat sholat jum’at.

Bangunan utama masjid ini berukuran lebar sekitar 12 meter dan panjang nya lebih kurang 14 atau 15 meter. Di kiri dan kanan masjid sudah dibangun bangunan tambahan dengan rancangan yang sama sekali berbeda dengan bangunan utama. Tempat wudhlu di masjid ini cukup luas untuk melayani jemaah masjid. Tempat wudhlu ini terhubung langsung dengan ruang sholat di bangunan tambahan sebelah utara masjid.

Untuk akses ke lantai dua disediakan tangga beton di sebelah selatan masjid. Sementara akses ke lantai dua dari dalam masjid harus melalui tangga kayu kecil yang dipasang merapat ke dinding bagian dalam sisi utara ruang utama. Tak keseluruhan masjid ini ditutup oleh lantai dua, disisakan sekitar 5 meter dibagian depan menjadi ruang terbuka, untuk memberikan ruang bagi jemaah di lantai dua terhadap imam dan Khatib.

Mimbar kayu berukir dengan tangga yang rendah ditempatkan di ruang mihrab. Mimbar ini digunakan untuk khatib menyampaikan khutbah dan tidak dilengkapi dengan podium, karena fungsi mimbar sebenarnya adalah untuk memberikan tempat yang lebih tinggi bagi khatib pada saat menyampaikan Khutbahnya, agar dapat dilihat dan didengar oleh makmum di shaf belakang.

Gerbang Masjid

Satu hal yang unik di masjid ini adalah gerbang utama masjid, yang dibuat sebagai bangunan beratap tersendiri. Gerbang seperti ini sudah sangat jarang di jumpai di masjid masjid Indonesia saat ini. Gerbang yang mirip seperti gerbang ini masih dipelihara dengan baik di Masjid Sigi Lamo - Masjid Kesultanan Ternate, di kota Ternate dan Masjid Jami’ Tidore yang juga merupakan masjid kesultanan Tidore, di kota Tidore, Propinsi Maluku Utara. Hanya saja gerbang masjid Kesultanan Ternate dan Tidore masih befungsi sebagai tempat menyimpan beduk, hingga dilengkapi dengan tangga bagi takmir yang akan membunyikan bedug. Tapi di Masjid Jamie Alma'mur Kalijaya ini gerbang hanya berfungsi sebagai penanda akses utama menuju masjid.

Mihrab

Mihrab Masjid  Jamie Alma'mur Kalijaya dihias dengan ornamen kubah masjid dalam dominasi warna hijau kontras dengan latar belakangnya yang berwarna putih. Lengkap dengan kaligrafi dua kalimat Sahadat di atasnya. Ketika mampir ke masjid ini untuk sholat zuhur beberapa hari lalu, muazin masjid ini tidak berpanjang panjang dalam melafalkan azan. Dan iqomahnya dilantunkan oleh muazin tak jauh dari pintu masuk utama. Tujuan nya adalah untuk memastikan sudah tidak ada lagi jemaah yang masih melaksanakan sholat sunnah, dan juga untuk mengingatkan jemaah yang masih berada di luar masjid bahwa sholat berjamaah akan segera dilaksanakan.

Halaman depan masjid ini sudah di tutup dengan keramik dan penanda shaf, difungsikan sebagai tempat sholat tambahan saat sholat jum’at dan dua hari raya. Di hari biasa halaman tersebut malah dipakai untuk parkir kendaraan roda dua para jamaah masjid. Di samping masjid ini (di sisi selatan) berdiri sekolah Islam yang halamannya biasanya dipakai sebagai lahan parkir jemaah di hari jum’at dan pada acara acara peringatan hari besar Islam di masjid ini.

Foto Foto Masjid Jamie Alma'mur Kalijaya - Cikarang


Interior Masjid Jami' Al-Ma'mur Kalijaya.
Masjid Jami' Al-Ma'mur Kalijaya.
Masjid Jami' Al-Ma'mur Kalijaya.
Menara tertinggi Masjid Jami' Al-Ma'mur Kalijaya.

Kubah utama Masjid Jami' Al-Ma'mur Kalijaya.

2 komentar:

  1. Terima kasih bung Bujanglanang atas deskripsinya. Semoga bermanfaat bagi ummat.
    Selamat dan kita tunggu karya berikutnya
    http://cecepmh.blogspot.com
    http://almamur.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Sama sama Pak
    Terima Kasih sudah mampir ke blog kami

    BalasHapus

hindari komentar yang berbau SARA