Minggu, 26 Januari 2020

Masjid Jami’ Al-Muttaqin Pondok Jagung Serpong

Masjid Jami' Al-Muttaqin Pondok Jagung, Tangsel.

Masjid Jami’ Al-Muttaqin berada di ruas jalan raya Serpong di kelurahan Pondok Jagung RT.02 RW.01 Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi masjid ini berada tepat berseberangan dengan Hypermart BSD dan bersebelahan dengan Rumah Makan Padang Sederhana BSD.

Masjid dua lantai yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan sentuhan gaya Maroko pada menaranya yang berdenah segi empat. Lokasinya persis ditepian jalan raya tanpa pagar dan menyisakan sedikit lahan di depan masjid untuk tempat parkir kendaraan. Ada keran tempat wudhu yang ditempatkan menghadap ke jalan raya.

Masjid Jami’ Al Muttaqin
Jl. Raya Serpong, RT.02/RW.01 Kelurahan Pd. Jagung
Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15322



Masjid Jami' Al-Muttaqin Pondok Jagung, Tangsel.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Sabtu, 25 Januari 2020

Masjid Baitul Muttaqin Perum Korpri Ciuyah

Masjid Baitul Muttaqin Komplek Perumahan Korpri Desa Ciuyah.

Masjid Baitul Muttaqin adalah masjid yang berada di dalam komplek perumahan Korpri di desa Ciuyah, kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Sebagaimana namanya, perumahan ini memang dibangun untuk para pegawai negeri yang bertugas di kabupaten Lebak. Keberadaannya di desa Ciuyah maka seringkali komplek perumahan ini disebut dengan perum Korpri Ciuyah.

Berdiri ditengah tengah komplek perumahan, masjid Baitul Muttaqin dibangun dalam gaya masjid tradisional Indonesia yang khas dengan atap limas di puncak atap masjid. Denah bangunan masjid ini dibangun simetris dengan dua sayap bangunan dikiri dan di kanan ruang utama, menjadikan ruang dalam masjid ini seolah terbagi tiga bagian.

MASJID BAITUL MUTTAQIN
Ciuyah, Sajira, Lebak Regency, Banten 4237



Bangunan sayap masjid dibangun lebih memanjang hingga kedepan sejajar dengan beranda masjid. Dengan denah yang demikian, masih ada lahan kosong dibagian depan masing masing bangunan sayap disamping kiri dan kanan ruang utama yang dimasa mendatang bisa saja digunakan untuk perluasan area masjid dengan menyambung bangunan sayap ke arah depan.

Di halaman depan masjid terdapat sebuah pendopo terbuka berukuran tak terlalu besar. Di pendopo ini juga menjadi tempat meletakkan sebuah beduk. Tempat wudhu dibangun di sisi luar bangunan sayap. Secara umum bangunan masjid ini dan fasilitasnya terawat dengan baik.

Eksterior Masjid Baitul Muttaqin.
Bagian luar maupun bagian dalamnya tampak terawat dan bersih. Bagian dalam masjid seluruh lantainya ditutup dengan karpet sajadah. Dinding sisi kiblat ditutup dengan keramik warna hijau lumut. Ruang mihrab berupa relung tak terlalu besar dilengkapi dengan satu mimbar berbentuk sebuah podium dari bahan kayu.

Karena memang lokasinya berada di dalam komplek Korpri atau Korp Pegawai Republik Indonesia, pengurus masjid ini pun merupakan para pegawai negeri sipil (PNS) yang tinggal di komplek tersebut dan wajar bila anda akan menemukan nama nama pengurusnya ditulis lengkap dengan gelar akademik nya masing masing.***

Interior Masjid Baitul Muttaqin.
Pengurus Masjid Baitul Muttaqin.
Area beranda Masjid Baitul Muttaqin.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Selasa, 21 Januari 2020

Surau Kampung Nangela, Lebak

Surau Kampung Nangela, Desa Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Surau ini berada di kampung Nangela, Desa Calungbungur, kecamatan Sajira (dibaca Sajra), Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Puncak atap limas surau ini terlihat sayup sayup dari kampung Cimenteng yang berada di seberang sungai yang memisahkan antara dua kampung di desa yang sama ini.  

Tanggal 1 Januari 2020 di hari pertama tahun 2020 kampung Nangela dan kampung Cimenteng dilanda bencana banjir bandang yang meluluhlantakkan sebagian kampung Nangela dan seluruh isi kampung Cimenteng.

Surau Kampung Nangela
Calungbungur, Sajira, Lebak Regency, Banten 42371



Dari penatauan di lokasi bencana, bangunan surau ini dan rumah rumah penduduk disekitarnya, memang lokasinya yang berada cukup tinggi. Tampak bahwa alur sungai yang berada di sisi timur kampung memang berbelok ke timur setelah melewati bagian tengah kampung Nangela kira kira dibelakang surau ini.

Namun air banjir bandang di arus sungai tersebut merendam seluruh isi kampung Cimenteng yang berada diseberang kampung Nangela. Beberapa rumah warga di kampung Cimenteng lenyap terbawa arus, beberapa rumah lainnya berpindah tempat dan sebagian besar lainnya mengalami rusak parah.***

Bekas gerusan banjir bandang di dinding dan bantaran sungai di belakang Surau kampung Nangela.

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Sabtu, 18 Januari 2020

Masjid Al-Basha, Jeddah

Masjid Al-Basha di kawasan Al-Balad pusat kota Jeddah diantara rimbun pepohonan hijau di halaman depan-nya.

Masjid Al-Basha adalah salah satu masjid tua dan bersejarah di kota Jeddah, Saudi Arabia. Berdiri di kawasan kota tua Al-Balad masjid ini tampil anggun di antara gedung gedung jangkung nan modern yang mulai mencakar langit disekitarnya. Halaman depannya tampak asri dengan rimbun pepohonan yang tumbuh menghijau, salah satunya pohon kurma yang berbuah lebat disamping tangga menuju ke ruang sholat.

Kawasan Al-Balad, tempat masjid Al-Basha ini berdiri adalah kawasan bersejarah di kota Jeddah, dari sini sejarah kota Jeddah dimulai. Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia sudah mendaftarkan Al-Balad ke Unesco dan sudah diakui sebagai warisan dunia. Di Al-Balad, Masjid Al-Basha berseberangan dengan gedung tua Bait Al-Balad dan Balaikota Jeddah.

Basha Mosque
7220 King Abdul Aziz, حي البلد، 2792، Jeddah 22233, Arab Saudi


Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, masjid ini pertama kali dibangun oleh Gubernur Jeddah Bakr Basha pada 1735. Disebutkan juga bahwa masjid ini awalnya berlokasi di Harat al-Sham, dan menaranya menjadi ikon arkeologi dan arsitektur bagi Jeddah. Tampilan masjid ini tak berubah hingga 1978 ketika ia dibongkar dan dipindahkan.

Bangunan yang kini berdiri memang tak Nampak sebagai sebuah bangunan masjid tua, lebih terlihat sebagai sebuah bangunan masjid modern dengan bangunan beton berlantai dua dilengkapi dengan satu menara. Masjid ini dapat diakses dari bagian depan dan bagian samping.

Masjid Al-Basha dari arah museum Bait Al-Balad.
Ruang sholatnya ada di lantai dua, hingga baik pintu depan maupun pintu samping dilengkapi dengan tangga beton untuk menuju ke ruang sholat. Kami datang ke masjid ini diluar waktu sholat berjamaah, seluruh pintu masjid sudah terkunci. Seorang pegurusnya yang kemudian membukakan samping pintu dari dalam.

Area toilet dan tempat wudhunya ada dilantai dasar, area tempat wudhunya juga dilengkapi dengan bangku bangku batu untuk Jemaah agar wudhu sambil duduk. Pengurus masjid ini sepertinya juga tinggal di masjid ini.

Interior masjid Al-Basha.
Ruang sholat masjid ini cukup besar, terbagi menjadi dua area. Area sholat bagian belakang lebih rendah dari area bagian depan disekat dengan partisi kayu setinggi pinggang orang dewasa. Seluruh lantai ruangan sholat ditutup dengan karpet sajadah warna hijau lumut. Sisi mihrabnya menggunakan kayu.

Area mihrabnya berupa ceruk kecil setengah lingkaran dari kayu diapit dua rak buku dikiri dan kanannya. Mimbar khatib dibangun lebih tinggi dari lantai berbentuk podium terbuka tanpa ornamen terletak di sisi kanan area mihrab. Ada pembatas dari semen setinggi sekitar 30 sentimeter dari shaf pertama dengan shaf berikutnya, saya kurang faham fungsi dari pembatas tersebut.

Secara keseluruhan interior masjid ini tidak terlalu ramai dengan berbagai ragam hias. Dibagian tengah atapnya ada bagian atap segi empat yang dibangun lebih tinggi dari atap sekitarnya untuk menempatkan jendela jendela kaca di celahnya sebagai penerangan dalam ruang dari cahaya alami matahari disiang hari.

Eksterior Masjid Al-Basha.
Karena secara geografis, kota Jeddah berada disebelah barat kota Mekah, maka arah kiblat di masjid AL-Basha ini menghadap ke arah timur. Pintu depannya ada sebelah barat, pintu samping ada di sebelah utara demikian juga dengan sebatang menaranya yang menjulang sendirian.

Bangunan menaranya berdenah segi empat dengan satu balkoni dan di ujung menara ditempatkan ornamen bulan sabit khas Saudi, berupa bulan sabit yang simetris menghadap ke atas namun masih berupa lingkaran utuh, bukan seperti bulan sabit gaya Usmani yang juga menghadap ke atas namun terbuka dibagian atasnya. Kami singgah ke masjid ini untuk menunaikan sholat zuhur sekaligus jama’ sholat asyar karena kami akan segera melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya ke Muscat, Oman.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Minggu, 12 Januari 2020

Masjid Al- Zawawi Muscat, Oman

Masjid Al-Zawawi, Muscat, Oman.

Masjid Al-Zawawi adalah masjid megah yang berada di pusat kota Muscat, Ibukota Kesultanan Oman. Masjid ini berdiri diantara jejeran gedung gedung perhotelan, perkantoran dan berseberangan dengan jejeran kantor kantor kementrian Kesultanan Oman di pusat kota Muscat. Arsitekturnya begitu menarik dan mendominasi landscape kawasan sekitarnya dengan bentuknya yang berbeda sendiri dengan bangunan lainnya.

Sejarah Masjid Al-Zawawi

Sebagaimana tertulis di papan nama di depan masjid dan ditulis juga di plakat pembangunan masjid yang dipasang di dinding bagian barat, nama masjid ini sebenarnya adalah Masjid Abdul Mun’im bin Yusuf bin Ahmad Zawawi, dari keluarga Al-Zawawi. Namun lebih dikenal sebagai Masjid Al-Zawawi merujuk kepada nama keluarga pembangunan-nya.


Masjid Al-Zawawi memang dibangun oleh keluarga Zawawi, salah satu keluarga terpandang di Oman pada tahun 1405 Hijriah bertepatan dengan tahun 1985 Miliadiah. Pembangunan masjid ini oleh keluarga Zawawi untuk mengingat mendiang orang tua mereka – Abdul Mun’im bin Yusuf bin Ahmad Zawawi yang namanya diabadikan sebagai nama masjid ini.

Arsitektur Masjid Al-Zawawi

Dibangun begitu apik dengan gaya arsitektur menawan. Dilengkapi dengan satu kubah dan satu menara yang menyatu dengan bangunan utama di sisi kiblat. Bangunan utamanya ditinggikan dari permukaan tanah sekitarnya sehingga untuk mencapai ruang sholat dibangun jejeran tangga besar di tiga sisi bangunan masjid kecuali di sisi kiblat, tempat mihrab dan menara.

Arsitektur Masjid Al-Zawawi, Muscat, Oman.
Bila dilihat dari udara, tampak denah masjid ini dibangun simetris oleh perancangnya dengan denah hurup T terbalik. Sisi depan, sisi kiri dan kanan dibangun taman lengkap dengan bangunan pancuran air berkubah di sisi kiri dan kanan. Sedangkan disisi bagian belakangnya ditempatkan satu bangunan beratap dengan dinding terbuka, bangunan pendukung termasuk area berwudhu untuk Jemaah.

Bangunan utama masjid inipun dibangun simetris. Tida sisinya (utara, selatan dan sisi timur) dilengkapi dengan beranda dan tangga besar. Pintu utamanya di sisi timur, tangga dibagian ini ditutup dengan karpet warna hijau. Masing masing beranda ditopang dengan jejeran pilar pilar batu berprofil.

Ada ruang terbuka cukup lapang dibawah bangunan pendukung dibelakang masjid Al-Zawawi ditempat ini jemaah yang datang kesini dapat melakukan sholat dan istirahat, diluar warktu sholat berjamaah.
Dibagian fasad beranda bagian atas diukir dengan apik kaligrafi al-qur’an surah Al-Mu’minun ayat 1 dan 2 ; ”Bismillahirrohmaanirrohiim, allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi’ụn, wallażīna hum ‘anil-lagwi mu’riḍụn’ yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna”.

Masjid Zawawi hanya dibuka pada waktu waktu sholat, diluar waktu sholat masjid ini terkunci. Namun Jemaah masih dapat melakukan sholat di semacam bangunan pendopo berdinding terbuka dibagian belakang masjid. Berbeda dengan ruangan dalam masjid yang di alas dengan karpet tebal, area pendopo terbuka di belakang masjid ini di alas dengan tikar yang terbuat (sepertinya) dari daun kurma yang di potong dan dirajut menjadi tikar. Di area ini tampak beberapa orang yang sedang istirahat hingga tiduran.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga