Minggu, 11 Agustus 2019

Masjid Al-Muttaqin Singapura

Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio, Singapore.

Masjid Al-Muttaqin adalah salah satu masjid di Singapura yang berada di kawasan Ang Mo Kio. Masjid berlantai tiga yang cukup besar dengan kapasitas hingga 4000 jemaah sekaligus dan merupakan masjid yang dibangun untuk warga muslim yang tinggal di Ang Mo Kio dan sekitarnya. Sejak dibangun hingga saat ini, Masjid Al-Muttaqin merupakan masjid satu satunya di kawasan Ang Mo Kio. Sebelum dibangun masjid ini, muslim Ang Mo Kio dulunya harus ke Serangoon untuk sholat di masjid.

Dari berbagai pengumuman, phamplet dan poster yang dipasang di area aulanya yang cukup lega terbaca bahwa kehadiran masjid ini memiiki peran yang teramat penting tidak saja sebagai tempat ibadah, tapi juga memberikan layanan umum kepada masyarakat setempat termasuk layanan kesehatan terapi akupuntur, kursus gratis menjahit hingga kerajinan tangan. Dengan tujuan memberikan keahlian kepada masyarakat.

Masjid Al-Muttaqin
5140 Ang Mo Kio Ave 6, Singapore 569844



Disamping program pendidikan islam pada umumnya seperti Madrasah, pendidikan anak usia dini, taman kanak kanak, baca tulis Al-Qur’an, hingga kursus pra nikah dan manasik haji dan umrah. Masjid ini juga ada program pembagian sembako gratis untuk keluarga yang tidak mampu yang sudah terdaftar di MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura) dan atau sudah terdaftar di Masjid. Paket sembako yang dibagikan terdiri dari Beras, Minyak dan Sardin.

Ruang Tunggu Khusus Jemaah Wanita

Dari berbagai fasilitas yang ada di masjid ini, yang paling menarik perhatian kami adanya ruang tunggu khusus untuk jemaah wanita. Satu ruangan yang terletak di sisi selatan bangunan, bila masuk dari pintu selatan langsung berbelok ke kiri. Ruangan tersebut sangat bermanfaat bagi jemaah singgah saat pelaksanaan sholat jum’at. Ibu dan adik perempuan ku yang sempat menikmati ruangan itu saat kami mampir kesana untuk sholat Jum’at. Di dalam ruangan itu disediakan kursi, sofa untuk bersistirahat dan disediakan juga sajadah dan mukena. Namun memang ada larangan untuk makan dan minum di ruangan tersebut.

Ruang sholat utama Masjid Al-Muttaqin.

Sholat Jum’at

Sholat Jum’at di masjid ini hanya satu kali azan. Sama seperti di tanah air, sebelum sholat jum’at dilaksanakan, ada pengumuman pengumuman dari pengurus masjid dari ruangan multimedia sehingga kita tidak melihat siapa yang sedang berbicara. Detil isi penguman juga dapat kita baca langsung dari beberapa layar tivi monitor yang dipasang di berbagai sudut masjid di tiap lantai.

Pengumuman keuangan masjid, aktivitas masjid, undangan undangan dari berbagai lembaga Islam, himbauan dari Majelis Ulama, himbauan dari pemerintah termasuk pengumuman pengeluaran kas masjid yang didalamnya termasuk penyaluran donasi untuk orang orang tidak mampu, sumbangan untuk korban bencana alam lengkap dengan lokasinya. Saat itu kami sempat mendengar donasi untuk korban gempa Lombok, Indonesia.  Bahasa pengantar di masjid ini menggunakan bahasa Melayu.

the ceiling.

Sama seperti di Masjid Sultan Singapura, khutbah di Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio juga disampaikan dalam bahasa Melayu dan langsung diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris di layar tivi monitor yang dipasang di beberapa sudut ruangan di tiap lantai masjid. Jelas sekali pengurus masjid telah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk isi khutbah yang akan disampaikan sebelum sholat Jum’at diaksanakan, karena toh harus di terjemahkan dulu ke bahasa Inggris dan mengatur sedemikian rupa, kalimat yang disampaikan khatib dalam bahasa melayu dan terjemahnnya dalam bahasa Inggris yang muncul di Monitor.

Pembangunan Masjid Al-Muttaqin

Pembangunan Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio ini dimulai dengan upacara peletakan batu pertama pada tanggal 29 April 1979 oleh Syed Ali Redha Alsagoff, selaku pimpinan dari Lembaga Biasiswa Kenangan Maulud (LBKM). Dan secara resmi mulai dibuka untuk peribadatan pada tanggal 2 September 1980 oleh mendiang Rahmat Kenap (Anggota Parlemen untuk wilayah Geylang Serai, saat itu).

Ruang utama masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio.

Biaya pembangunannya saat itu menghabiskan dana sebesar $1,83 juta dolar Singapura sedangkan biaya untuk pembelian lahannya sendiri sebesar $268,775 dolar Singapura dan biaya untuk furnishingnya mencapai $200.000 dolar Singapura. Bangunan awal masjid ini kemudian diperluas di tahun 1987 hingga 1988 dengan ditambahkan lantai untuk ruang kelas anak anak usia dini.

Seiring dengan bertambahnya jemaah masjid, pembangunannya dilanjutkan lagi tahun 1998 untuk menambah ruang sholat di lantai tiga menghabiskan dana $2,6 juta dolar Singapura. Dan terahir dilakukan refurbish bangunan di tahun 2016 sekaligus menambah kapasitas masjid ini hingga 4000 jemaah.



Arsitektur Masjid Al-Muttaqin

Pada dasarnya Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio ini terbagi menjadi dua bagian, yang kemudian disatukan dalam satu bangunan. Pelataran tengah yang tadinya merupakan ruang terbuka antara masjid dengan gedung sekolah dibelakangnya kini di beri atap sehingga membentuk ruang aula dengan atap tinggi yang sangat lega. Di area ini disetiap hari jum’at disiapkan kursi kursi berjejer khusus untuk jemaah yang sudah tidak memungkinkan untuk sholat dengan berdiri. Di area itu juga disiapkan lift.  

Bangunan utama masjidnya berada di sisi paling barat di sisi timur raya Ang Mo Kio Avenue. Bangunan berlantai tiga dengan denah segi delapan, sedikit miring dari ruas jalan raya untuk menyesuaikan dengan arah kiblat. Bila masuk dari pintu utama dari jalan Ang Mo Kio Avenue maka ruang sholat utama dan mihrab ada disebelah kiri kita. Bangunan berdenah segi delapan ini yang merupakan bangunan utama masjid terdiri dari tiga lantai dengan area void di tengahnya.

Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio dari arah Ang Mo Kio Avenue.

Ada tiga akses ke masjid ini, yakni dari pintu utama di sebelah barat menghadap ke jalan raya Ang Mo Kio Avenue, Pintu timur dari jalan Ang Mo Kio Central 1 langsung belok kiri, dan sebenarnya juga ada akses melalui taman di utara masjid namun hanya dibuka pada waktu waktu tertentu. Tangga akses ke lantai atas ditempatkan di sisi selatan. Tempat wudhu dan kamar mandi nya juga berada di sebelah kiri dan kanan pintu timur, di dalam bangunan.

Masjid Al-Muttaqin ini sebenarnya juga memiliki satu menara yang dibangun di sisi sebelah selatan bangunan masjid, namun hanya sebagai pelengkap bangunan karena memang tidak digunakan untuk menyuarakan azan. Aturan pemerintah setempat tidak memperkenankan menyuarakan azan keluar masjid, maka dengan sendirinya tidak akan ada lantunan suara azan dari pengeras suara di menara masjid ini, selain sebuah kubah bundar bewarna hijau di puncak menaranya. Sedangkan bangunan utama masjidnya sendiri dibangun tanpa kubah.

Lapar? Tenang, tepat disebelah masjid ini, disisi utara ada restoran cepat saji. Atau jalan sedikit menyusuri trotoar lebih ke utara, anda akan menemukan food court alias pujasera yag cukup luas menyediakan berbagai macam kuliner, tinggal temukan kedai yang menyediakan makanan halal. Masing masing bangunan pujasera ada toiletnya meski anda harus mengeluarkan uang receh untuk mendapatkan tissue toilet dari dispenser-nya.***


------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


1 komentar:

hindari komentar yang berbau SARA