Mihrab Masjid Agung Demak. |
Bila anda berkunjung ke Masjid Agung Demak yang berada di sisi sebelah
barat alun alun kabupaten Demak anda akan menemukan Prasasti berlambang Bulus
atau Penyu atau kura kura yang ditempatkan di dalam ruangan mihrabnya pada
dinding kiblat.
Prasasti bulus tersebut merupakan Candara Sengkala Memet yang diartikan
Sariro Sunyi Kiblating Gusti, yang maknanya sama dengan tahun 1401 Saka atau
bertepatan dengan tahun 1479 Miladiyah.
Prasati tersebut merupakan peringatan purna pugar Masjid Kasultanan
pimpinan Kanjeng Sultan Raden Abdul Fattah Al Akbar Sayyidin Panotogomo, yang
menduduki tahta kerajaan Islam Pulau Jawa tahun 1400 Saka atau bertepatan
dengan tahun 1478 Miladiyah. Terkait runtuhnya kerajaan Majapahit dengan
sengkala “Simo Ilang Ketaning Bumi”
Bagian luar dinding Mihrab terdapat berbagai jenis hiasan, antara lain
berupa kaligrafi ilahiyah tulisan arab uang mengapit Surya Majapahit yang juga
terdapat pada bagian sandaran belakang mimbar khutbah (Dampar Kencana) didalam
Masjid Agung Demak.
Karena Raden Fattah adalah putra mahkota Prabu Kertabumi / Brawijaya V
maka di Masjid terpasang simbol Hasta Brata Surya Majapahit yang mengajarkan
delapan sifat kepemimpinan Kasultanan Bintoro Demak.
Dinding luar juga dihiasi porselen hadiah dari Kerajaan Islam Campa,
guna mengingatkan adanya peristiwa ghaib (misteri) dinding depan mihrab juga
dipasang simbol akar mimang.
Sumber : Dokumentasi
Ta’mir Masjid Agung Demak (2004)
------------------------------------------------------------------
Follow
& Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
*** SUMMA THEOLOGIA (Zenith Theology) ditampilkan oleh Wali Songo melalui aneka lambang Mesjid Agung Demak, juga melalui pagelaran wayang purwo kisah Dewa Ruci. Ini kajian KETUHANAN yang paling lengkap, merupakan paduan Agama, Budaya dan Ilmu Pengetahuan (Religion, Arts, Science). Sebaiknya dikaji secara serius, terutama oleh Kementerian Agama RI.
BalasHapus