Masjid Miqot Ji'ronah, foto dari ust, Irvan, Tour Leader Al-Aziziyah Tour & Travel. |
Masjid Miqot Ji’ronah atau kadang
disebut Masjid Ji’ronah saja adalah salah satu dari tiga tempat yang
ditetapkan sebagai tempat untuk miqot atau tempat menetapkan niat dan memulai
ihram bagi jemaah haji ataupun umroh yang akan akan memulai ibadah haji ataupun
ibadah umroh, bagi penduduk Mekah. Dua masjid lain nya adalah Masjid Aisyah dan
Masjid Hudaibiyah.
Masjid miqot Ji’ronah berada di
perkampungan Ji'ronah di Wadi Saraf, sekitar 24 kilometer arah timur laut
Masjidil Haram. Dahulu, ditempat ini Nabi Muhammad pernah nyaris
diracun oleh para musuh, dengan meracuni sumur tempat mengambil minum ditempat
ini. Namun, Malaikat Jibril memberi tahu kepada Rasulullah untuk tidak mengambil
air di sumur tersebut.
Jaranah Mosque
Al Ju'ranah 24621, Saudi Arabia
Sumur di masjid ini cukup
terkenal hingga ke berbagai Negara termasuk di kalangan Jemaah Indonesia. Para
pemandu Jemaah umroh dan haji disana menuturkan bahwa acapkali Jemaah dari
Indonesia datang ke masjid ini juga untuk mengambil air dari sumur dimaksud
untuk tujuan (semacam) mengharap berkahnya. Padahal tidak ada tuntunan untuk hal
tersebut dari Rosulullah.
Kini, sumur tersebut ditutup oleh
Pemerintah Arab Saudi, sedangkan pasokan air untuk semua keperluan Jemaah di
masjid ini diganti dengan air hasil sulingan air laut yang kualitasnya layak
minum. Ditempat ini juga disediakan keran keran air minum gratis untuk jamaah,
namun bukan air zamzam.
Asal Kata Ji’ronah
Syekh Muhammad Ilyas Abdul Ghani
dalam bukunya yang berjudul Sejarah Makkah menuliskan, kata Ji’ronah diambil
dari nama seorang wanita yang hidup di daerah tersebut. Sebagaimana
diriwayatkan oleh Al Fakihi dari Ibnu Abbas R.A. bahwa surat Al-Nahl ayat 92
yang berbunyi “Dan janganlah kamu seperti
seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat,
menjadi cerai berai kembali” turun terkait dengan seorang wanita Quraisy
dari Bani Tim yang dijuluki dengan julukan Ji’ranah. Wanita itu disinyalir
sebagai seorang wanita yang terkenal dungu.
Masjid Miqot Ji'ronah. |
Saksi Bisu Sejarah Perang Hunain
Pada perang Hunain di tahun ke-8
Hijriah, Rosulullah pernah meninggalkan para tawanan perang dan harta rampasan
perang dari Huwazin di Ji’ronah dan bermalam disana selama 10 malam dan menunda
pembagian harta rampasan perang tersebut, karena menunggu kedatangan orang orang
Hawazin yang bertobat datang menyusulnya.
Ketika harta rampasan telah
dibagikan, barulah datang para utusan Hawazin memohon kepada Rasulullah agar
membebaskan para tawanan beserta hartanya. Rasulullah bertanya kepada mereka,
"Silakan pilih, tawanan atau harta?" Lalu mereka memilih tawanan dan
Rasulullah memerintahkan agar tawanan perang dari Huwazin dibebaskan secara
baik-baik. Kemudian malam itu juga dari Jiranah Rasulullah berihram dan
mengerjakan umrah. Setelah itu, pada malam itu pula para tentaranya kembali ke
Madinah.
Dalam tulisannya, Syekh Muhammad
Ilyas Abdul Ghani menjelaskan, penting diingatkan bahwa dalam pembagian harta
rampasan tersebut, Rasulullah justru memberikannya kepada orang-orang yang baru
masuk Islam dan tidak sedikitpun diberikan kepada kaum Anshar sehingga
menimbulkan desas-desus dan pertanyaan di kalangan mereka.
Masjid Miqot Ji'ronah. |
Rasulullah menjelaskan duduk
perkaranya, sembari bertanya kepada orang Anshar, “Apakah kalian tidak suka hai
orang-orang Anshar jika ada orang pergi dengan domba dan untanya, lalu kembali
bersama Rasulullah ikut dalam rombongan kalian?”
Mendengar apa yang diucapkan
beliau itu, orang-orang Anshar kemudian menangis sehingga membasahi jenggot
mereka. Dan, mereka serempak menjawab, “Kami rela atas apa yang telah diberikan
dan ditetapkan Rasulullah.”
Saksi Turun Nya Surat Al-Baqoroh ayat 196
Masjid tersebut juga sebagai
saksi turunnya wahyu yang termaktub pada surat Al Baqarah ayat 196 yang
terjemahannya sebagai berikut:
Masjid Miqot Ji'ronah. |
Apabila kamu telah (merasa) aman,
maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan
haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia
tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga
hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali.
Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah)
bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram
(orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya."
Menara masjid miqot Ji'ronah yang khas. |
Tentang Bangunan Masjid Ji’ronah
Dari ketiga masjid Miqot bagi
penduduk Mekah yakni Masjid Aisyah, Masjid Ji’ronah dan Masjid Hudaibiyah, dari
ukuran masjidnya, Masjid Aisyah yang berukuran paling besar, Masjid Hidaibiyah
yang paling kecil sedangkan ukuran masjid Ji’ronah ada diantara keduanya.
Masjid Ji’ronah ini terahir kali diperbaharui
oleh Raja Fahd yang pada saat itu menelan biaya kurang lebih 2 juta Riyal Saudi
dengan luas 430 meter persegi dan dapat menampung 1.000 jamaah. Kebersihan dan
kenyamanan di masjid ini sangat terasa. Fasilitas kamar mandinya besar, luas,
dan bersih. Sementara, tempat parkir kendaraannya juga luas. Sama seperti
masjid masjid lainnya di Arab Saudi, Masjid Ji’ronah inipun dilengkapi dengan
penyejuk udara.***
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang
informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------
Referensi
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA