Sabtu, 08 Februari 2020

Masjid Jin di kota Mekah

Masjid Jin di kota Mekah Al-Mukaromah.

Tentang Masjid Jin

Masjid Jin di merupakan salah satu masjid bersejarah di kota Mekah Al-Mukarromah, lokasinya berada di perkampungan Ma’la, kawasan Al-Hujun, sangat dekat dengan komplek pemakaman muslim Ma’la, sekitar 1,5km disebelah utara Komplek Masjidil Haram. Jin yang dimaksud dalam nama masjid ini adalah memang merujuk kepada mahluk Jin. Masjid ini disebut sebut sebagai tempat serombongan Jin menyatakan ke-Islaman dan berbai’at kepada Rosululullah, karenanya masjid ini juga seringkali disebut dengan nama Masjid Bai’ah, atau juga seringkali disebut sebagai Masjid Al-Haras.

Sejauh ini kami belum menemukan literatur tentang kapan dan oleh siapa bangunan masjid Jin ini pertama kali dibangun. Mengingat dari sekian banyak hadist yang berkaitan dengan peristiwa pertemuan Nabi Muhammad S.A.W semuanya menjelaskan bahwa pertemuan Rosulullah dengan delegasi Jin tersebut terjadi di sebuah tempat terbuka di malam hari, bukan didalam sebuah bangunan masjid. Sangat jelas bahwa bangunan masjid ini baru dibangun setelah peristiwa itu terjadi.

Masjid Jin menjadi salah satu masjid yang ramai dikunjungi oleh para Jemaah umroh ataupun Jemaah haji dari berbagai Negara termasuk Jemaah dari Indonesia. Biro biro perjalanan umroh dan haji pun memasukkan kunjungan atau sekedar melintas di masjid ini dalam agenda city tour mereka bersama para jemaahnya dengan dipandu oleh tour leader atau mutowif nya masing masing yang memberikan penjelasan tentang tempat tempat yang mereka kunjungi.

Jinn Mosque
8464 Al Masjid Al Haram Rd, Al Hujun, Mecca 24231, Saudi Arabia
                           

Masjid Jin kini berada di pusat kota berdiri megah dengan balutan warna abu abu lengkap dengan menara dan kubahnya, di lingkar kubah bagian dalam terdapat kaligrafi Al-qur’an dari surah Jin. Masjid ini dibangun dua lantai, denahnya memanjang utara selatan, sisi kiblatnya berada di selatan karena memang posisi masjid ini yang berada disebelah utara  Masjidil Haram tempat Ka’bah berada. Bangunannya sudah diperluas dan diperbaharui oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi pada tahun 1421H (tahun 2000 masehi), dan difungsikan untuk peribadatan dengan segala fasilitas pendukungnya.

Riwayat Pertemuan Rosulullah dengan Delegasi Jin

Tentang ke-Islaman Jin tersebut diterangkan dalam Alquran surah Jin (72) ayat 1-2. "Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin mendengarkan Alquran. Lalu, mereka berkata, `Sesungguhnya, kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Karena itu, kami memercayainya dan kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapa pun juga."

Peristiwa ini terjadi saat Rasul SAW bersama para sahabat sedang melaksanakan shalat Subuh. Ketika itu, Rasul SAW membaca surah Ar-Rahman [55] ayat 1-78. Dalam surah Ar-Rahman ini terdapat beberapa ayat yang berbunyi, "Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" 

Masjid Jin diantara gedung gedung jangkung disekitarnya.
Ketika ayat ini dibacakan, para jin yang hadir saat itu langsung menjawabnya dengan kalimat, "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami tidak mendustakan nikmat-Mu sedikit pun. Segala puji hanya bagi-Mu yang telah memberikan nikmat lahir dan batin kepada kami." Peristiwa tersebut juga disebutkan dalam surah Al-Ahqaf [46]: 29-32.

“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya), lalu mereka berkata,  'Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).” Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.

Mereka berkata, "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus, Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang-orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."

Masjid Jin berdekatan dengan jembatan penyeberangan orang (JPO) dikawasan Al-Hujun, di sisi timur komplek pemakaman Ma'la.
Dalam tafsir Ibnu Katsir surah Al-Ahqaf dijelaskan panjang lebar tentang peristiwa tersebut dan peristiwa pertemuan Rosulullah dengan Jin. Secara garis besar peristiwa rombongan Jin mendengar Rosulullah membaca surah Ar-Rahman dalam sholat dan peristiwa pertemuan Rosulullah dengan delegasi Jin itu terjadi diwaktu yang berbeda. Peristiwa rombongan Jin mendengar Rosulullah membaca Al-Qur’an surah Ar-Rahman itu terjadi pada saat Rosulullah sedang mengimami para sahabat sholat subuh di Lembah Nakhlah.

Sedangkan pertemuan Rosululllah dengan delegasi Jin terjadi suatu malam yang lain di suatu tempat bernama Al-Hujun di kota Mekah, dalam beberapa hadist yang lain disebutkan bahwa lokasi pertemuan Rosulullah dengan delegasi Jin itu terjadi di dataran yang paling tinggi di Mekah dan malam itu dalam catatan sejarah seringkali disebut sebagai “malam jin”. Hadist hadist yang menjelaskan tentang pertemuan Rosulullah dengan delegasi Jin tersebut semuanya bermuara dari sahabat Abdullah ibnu Mas'ud r.a.

Peristiwa Nakhlah

Pada peristiwa di Nakhlah, Rosulullah tidak mengetahui atau tidak menyadari kehadiran rombongan Jin yang mendengarkan beliau membaca surah Ar-Rahman dalam sholat subuh bersama para sahabat. Sampai kemudian beliau menerima wahyu surah Jin ayat 1 dan 2 seperti tersebut diatas.

Dijelaskan bahwa ketika itu Rosulullah dan para sahabat sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukas dan berhenti di Nakhlah untuk sholat subuh, sedangkan rombongan Jin tersebut sedang dalam perjalanan dari Nasibin (di Suriah) menuju Tihamah (daerah pesisir jazirah arab di tepian laut merah) menjalankan tugas mereka dari kaumnya untuk menemukan sebab musabab terhalang nya upaya mereka mendengar berita langit.

Puncak menara Masjid Jin.
Saat mendengar Rosulullah membacakan surah Ar-Rahman (55) Lalu, mereka (rombongan Jin tersebut) berkata, `Sesungguhnya, kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Karena itu, kami memercayainya dan kami tidak akan mempersekutukan Allah SWT dengan siapa pun juga."

Rombongan Jin tersebut kemudian kembali kepada kaumnya dan menceritakan tentang apa yang mereka temukan dalam pencarian-nya. "Dan ketika rombongan jin itu kembali kepada kaumnya, mereka berkata kepada kaumnya: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami (Al-Jin: 1-2) Dan Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Katakanlah (hai Muhammad), "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an) " (Al-Jin: 1).

Kaum Jin kemudian mengirimkan utusan untuk bertemu dengan Rosulullah. Adapun saat pertemuan dengan delegasi Jin tersebut, Rosulullah melakukannya sendirian, tidak ditemani oleh satupun dari para sahabat. Hadist hadist yang bermuara dari Abdullah Ibnu Mas’ud dari berbagai jalur pun menjelaskan bahwa beliau (Ibnu Mas’ud r.a) terpisah jarak yang jauh dari Rosulullah pada malam Jin tersebut dan tidak dapat melihat ataupun mendengar pembicaraan Rosulullah dengan delegasi Jin dimaksud.

Lalu apa yang dilakukan Rosulullah saat bertemu dengan delegasi Jin? Surah Al-Jin dan surah Al-Ahqhaf serta dari berbagai hadist disebutkan dengan jelas bahwa Rosulullah diperintahkan untuk menemui delegasi (utusan) dari kaum Jin untuk membacakan Al-Qur’an kepada mereka. Wallahua’lam.***


------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA