Masjid Nurul Islam Pasimal, Jababeka, Cikarang Baru |
Masjid Nurul Islam
Jl. Kasuari Raya, Cikarang Baru, Desa Mekarmukti
Kecamatan Cikarang Utara, Kab. Bekasi
Jawa Barat 17530
GPS : 6°17'58.8"S 107°09'48.2"E
Jl. Kasuari Raya, Cikarang Baru, Desa Mekarmukti
Kecamatan Cikarang Utara, Kab. Bekasi
Jawa Barat 17530
GPS : 6°17'58.8"S 107°09'48.2"E
Tahun 1998 ketika pertama kali aku dan keluarga-ku menjadi warga Cikarang,
masjid ini sudah berdiri di samping PASIMAL (PAsar SIang MALam) yang ketika itu sedang jaya jaya nya menjadi
pusat perdagangan pertama di kawasan perumahan Cikarang Baru (kini menjadi Kota
Jababeka). Waktu itu aku sempat bingung
mencari cari bangunan Mall yang dimaksud, karena tadinya kupikir PASIMAL itu
adalah MALL yang benama PASI
Pasimal yang dibangun sebagai pasar tradisional dalam kemasan modern menyediakan berbagai kebutuhan warga perumahan dan sekitarnya. Bangunan
pasar tediri dari beberapa unit bangunan berarsitektur Indonesia dengan
beberapa bangunan panjang yang difungsikan sebagai kios para pedagang. Dilengkapi
dengan fasilitas umum termasuk toilet umum dan masjid kecil, Masjid Nurul Islam.
Awalnya masjid ini berdinding terbuka tanpa jendela dan tidak dilengkapi dengan menara. Pengeras suara diletakkan di
antara atap limas paling atas dan atap limas kedua. Letaknya yang bersebelahan
dengan pasar dan disisi jalan utama perumahan menjadikannya begitu ramai oleh
jemaah disetiap sholat fardhu. Disebelah utara masjid ini berdiri Klinik Mekar
Mulia Cikarang (MMC).
Bangunan masjid kecil
itu kemudian direnovasi dilengkapi dilengkapi
dengan jendela jendela besar berikut teras tambahan di sisi timur dan selatan
masjid. Menjadikan ukurannya lebih kurang dua kali lipat dari ukuran semula. Ada taman kecil di timur masjid di bawah pohon trembesi yang dirapikan
dan dijadikan area tambahan untuk jemaah sholat jum’at. Namun dihari yang
lain dimanfaatkan menjadi pangkalan ojeg.
suasana Ramadhan di Masjid Nurul Islam tahun 2010 lalu |
Di bulan Ramdhan masjid kecil ini tentu saja tak mampu menampung jemaah
sholat tarawih yang berjubel akibatnya jemaah meluber ke jalan raya hingga
mamadati taman median jalan di bawah tower tegangan tinggi diantara dua ruas
jalan utama masuk dan keluar dari komplek perumahan. Beberapa tahun lalu, ruas
jalan masuk ini ditutup untuk menampung jemaah. Tapi belakangan dibiarkan
terbuka sebagian sehingga jemaah sholat sholat diantara sliweran kendaraan.
Aku, putra kecil-ku dan Mutiara-ku punya cerita sendiri dengan masjid kecil ini. Di setiap bulan Mei
aku mengingat masjid ini dengan indah, di Klinik di belakang
masjid ini Mutiara-ku dan Putra kecilku dilahirkan. Di Bulan Mei 2001 ketika putraku pertama kali menghirup udara dunia di Klinik Mekar Mulia
Cikarang (MMC) yang letaknya hanya sejengkal dari masjid ini, suara pertama
yang didengarnya adalah suara keras azan Zuhur dari masjid ini. “Allahuakbar”. Suara keras azan zuhur itu bersahutan dengan suara tangisan pertama nya.
Sesudah dan sebelum renovasi |
Kini masjid ini terlihat berdiri disamping sisa sisa bangunan pasar siang
malam (PASIMAL) yang sudah nyaris ambruk meski masih dipakai untuk berjualan
oleh beberapa pedangan kecil disana. Bangunan pasar lain nya sudah lama rata
dengan tanah, sementara sebagian besar areal nya sudah dikelilingi dengan
tembok pagar. Sebagian besar pedangan sudah pindah atau dipindahkan ke unit
pasar moderen di belakang Ruko Roxy.
putraku & masjid Nurul Islam |
Pernah terdengar isue tak sedap, bahwa masjid ini sempat di tawar oleh
pihak tertentu yang mengincar lahan masjid ini, tapi pengurus dan jemaah masjid
bersikukuh mempertahankan masjid ini. Alhamdulillah semua itu hanya sebatas isue semata.
Ramadhan
2011 lalu masjid Nurul Iman mengumumkan akan direnovasi dan diperluas. Dan Alhamdulillah,
kini masjid Nurul Iman sudah mentereng setelah proses renovasi selesai
dilaksanakan. Suasana di dalam juga sudah lebih nyaman dengan perangkat
penyejuk udara.
Bangunan Masjid Nurul
Iman kini lebih besar, lebih luas, sudah dilengkapi dengan sebuah menara kecil
disisi timur di atas toilet dan tempat wudhu. Meski bangunan utamanya tetap
mempertahankan bentuk atap limasnya, namun di dalam masjid benar benar jauh
lebih lega dari sebelumnya. Hanya bagian mihrabnya yang masih dipertahankan
dalam bentuk aslinya.
saat direnovasi dan saat ini |
Sekali lagi Alhamdulillah
saat kisah kecil ini kutulis. Kisah tentang kalimah “Allahu Akbar” yang dulu menjadi
kalimat pertama yang didengar oleh putraku ketika pertama kali
tiba di dunia fana ini,
masih berdiri kokoh menghadapi dunia. Selamat Ulang tahun untuk Arya Putraku
dan Mutiara putriku. Semoga hati kalian senantiasa tertambat ke masjid.
Cikarang, 30 Mei 2012
Sebelah kini : interior Masjid Nurul Islam setelah direnovasi, sebelah kanan : interior Masjid Nurul Islam sebelum di renovasi |
Sore hari di depan Masjid Nurul Islam |
Masjid Nurul Islam Saat ini |
--------------------------------
Baca
juga Artikel Masjid Masjid Jababeka dan Cikarang Baru Lain-nya
│Masjid
Al-Firdaus, KOREM 051/Wkt│Masjid
Al-Jihad Cikarang Baru│Masjid
Al-Jihad Graha Pemda│Masjid
Al-Muhajirin Jalan Kancil│Masjid
Al-Muhajirin Graha Mattel│Masjid
Nurus Sa’adah Graha Asri│Masjid
Kemitraan Baitul Amanah Mapolres Metro Bekasi Kabupaten│Masjid
Darul Falah Panjalin│Masjid
Jamie Babul Huda Tegal Gede│Masjid
Al-Mujahiddin Jababeka-I│Masjid
Al-Ikhlas Jalan Rusa│Masjid
Jami’ Nurul Huda Tegal Gede│Metamorfosis
Masjid Al-Gufron Panjalin│ Masjid
Nurul Islam Cikarang Baru│
Pasimal... Pasimol.... Hmmm... Orang kita paling demen nyingkat2 nama.
BalasHapusKeep silaturahim Kang!