Sabtu, 29 Januari 2011

Masjid Al-Mujahiddin – Jababeka, Cikarang

Masjid Al-Mujahidin Kawasan Industri Jababeka 1

Masjid Al-Mujahiddin berada di dalam kawasan industri Jababeka I, Cikarang, salah satu kawasan industri terbesar di dunia. Lokasi masjid ini berseberangan dengan pabrik PT. Matel Indonesia di Jababeka I. Perusahaan Amerika yang bergerak di bidang pembuatan boneka Barbie yang begitu terkebal keseluruh dunia itu.

Tidak ada angkutan umum menuju masjid ini. Bila anda menggunakan kendaraan pribadi, masuk ke kawasan industri Jababeka I, melewati SPBU di sebelah kanan, dan hotel Grand Cikarang disebelah kiri. Setelah melewati jembatan lewati pertigaan pertama dan menjelang perempatan, ambil jalur kanan untuk kemudian berbelok ke kanan. Tetap di jalur kanan dan berputar haluan di U-turn pertama, berbalik arah, ambil jalur kiri karena anda sudah dekat dengan lokasi masjid.

Masjid Al-Mujahidin
Jalan Jababeka, Kawawan Industri Jababeka I, 
Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat




Tukang Ojek yang mangkal di gerbang kawasan rata rata sudah hafal lokasi masjid ini. Kalaupun tukang ojek yang anda pilih tak tahu lokasi ini, bisa ganti dengan yang lain atau minta tolong kepada rekan nya untuk memetakan lokasi masjid ini padanya. Ada baiknya untuk membicarakan besaran ongkos sebelum menggunakan jasa ojek.

Pembangunan Masjid

Berdasarkan prasasti pembangunan masjid yang dipasang di tembok dalam bagian depan sisi kiri masjid, disebutkan bahwa masjid ini diresmikan pada tanggal 13 Mei 1994 oleh (Alm) H. Sudwikatmono selaku presiden komisaris PT. Kawasan Industri Jababeka, waktu itu.

Tanda pembangunan Masjid 

Layaknya masjid yang berada di tengah kawasan industri, jemaah masjid ini tentu saja sebagian besar adalah para karyawan yang bekerja di perusahaan perusahaan tenant yang berlokasi di sekitar masjid tersebut. Masjid ini menjadi satu satunya masjid yang pernah dibangun oleh Jababeka bagi para tenant-nya di Kawasan Industri Jababeka.

Karenanya menjadi wajar bila kapasitas masjid ini tidak lagi mampu menampung jemaah dari karyawan perusahaan yang berlokasi disana yang sudah mencapai ratusan perusahaan lokal dan mancanegara. Beberapa perusahaan besar yang bermukim disana membangun sendiri masjid bagi karyawan mereka di lingkungan perusahaan masing masing.

Mimbar Masjid Al-Mujahidin Jababeka, tanpa ruang mihrab

Sementara karyawan dari perusahaan yang tak memiliki masjid sendiri, sebagian besar melakukan sholat Jum’at di masjid masjid disekitar kawasan, yang Alhamdulillah turut kecipratan rejeki dengan kehadiran jemaah karyawan perusahaan perusahaan yang sholat di masjid masjid tersebut.

Arsitektur Masjid Al-Mujahiddin Jababeka I

Masjid Al-Mujahiddin dibangun dengan arsitektur asli Indonesia. Atap limas bersusun tiga tapi tanpa sokoguru di dalam masjid. Keseluruhan struktur atap ditopang oleh tiang tiang dan dinding keliling masjid, memberikan bukaan yang lebar di dalam masjid.

Masjid ini dirancang seperti sebuah pendopo terbuka, tanpa dinding beton yang solid.

Selain itu Masjid Al-Mujahiddin di rancang sebagai masjid terbuka dalam artian sebenarnya. Karena masjid ini sama sekali tak memiliki dinding solid, melainkan menggunakan dinding dari jalinan teralis berpola. Ditambah dengan atap yang cukup tinggi, sehingga penyejuk udara ataupun kipas angin tak terlalu diperlukan untuk menjaga suhu di dalam masjid.

Hanya dinding di bagian depan (arah kiblat) yang dibangun menggunakan bata dan semen. Itupun tak menutup keseluruhan permukaan, hanya setinggi sekitar 2 meter setengah. Keseluruhan tembok bagian depan ini ditutup dengan batu alam, memberikan kesan alami dan sejuk di dalam masjid.

Kaligrafi Asma'ul Husna ditulis mengitari ruangan Masjid ini 

Tak ada ruang mihrab. Imam mengambil tempat di antara dua tiang sentral masjid, disamping mimbar untuk khotib menyampaikan khutbah jum’at. Tempat sholat untuk jemaah wanita diletakkan di shaf paling belakang dengan penyekat dari kayu yang dapat dipindahtempatkan kapanpun.

Tembok atas sekeliling masjid bagian dalam di hias dengan kaligrafi 99 asma Allah. Dan satu hal yang menjadi cirri khas masjid ini adalah lampu gantungnya yang dipasang di bawah kubah limas. Bukan lampu gantung pesanan yang terbuat dari Kristal seperti kebanyakan masjid lain nya. Melainkan rangkaian bola lampu yang di susun di panel dengan kerangka baja bercat putih senada dengan cat plafon masjid yang keseluruhannya di cat berwarna putih.

Sisi barat, menghadap ke jalan raya.

Masjid Al-Mujahidin terletak di sebelah timur jalan raya, sehingga halaman depan masjid di sisi jalan raya praktis tidak dapat digunakan sebagai area tambahan untuk menampung jemaah ibadah sholat jum’at yang membludak. namun halaman masjid di sisi barat yang tak seluas halaman di sisi barat, sudah dirapikan menggunakan paving blok, dan biasa dipakai sebagai tempat sholat tambahan di hari Jum’at.

Kegiatan masjid ini di peringatan hari hari besar Islam kebanyakan ditujukan kepada pembinaan kanak kanak sebagai generasi masa depan. Beragam perlombaan yang diselenggarakan oleh takmir masjid untuk murid murid sekolah Islam seputar Cikarang, turut memberikan warna untuk memacu prestasi bagi penyiapan generasi Islami di masa mendatang.

--------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA