Masjid Al-Muhajirin, Jalan Kancil, Cikarang Baru |
Alamat dan Lokasi Masjid
Jalan Kancil, perumahan Cikarang Baru
Desa Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi 17550, Provinsi Jawa Barat
Sekretariat
Jalan Kancil I Blok A-113
Telepon : 021-893 7580
Fax : 021-866 09978
Bank : Bank Bukopin Cikarang Nomor Rekening : 260.100042
Peletakan batu pertama pembangunan masjid
Al-Muhajirin ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 2001 pukul 15.00. Dihadiri
oleh Prof. Dr. Said Agil Siradj Ma. Dalam upacara peletakan batu pertama
tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan group nasyd Ar-Royan dan top model
Ratih Sanggarwati. Juga dilakukan penggalangan dana dari para tamu undangan
yang hadir.
Pada saat upacara peletakan batu pertama, panitia
pembangunan masjid memperkirakan pembangungan tahap awal akan memakan biaya
sebesar Rp. 282 juta, sementara dana yang sudah dimiliki panitia pembangunan
masjid baru mencapai Rp.25 juta. Masih sangat jauh dari harapan.
Setelah sembilan tahun |
Proses penggalangan dana untuk pembangunan masjid
ini boleh juga dijadikan contoh. Panitia pembangunan masjid menawarkan kepada
para jemaah untuk menjadi donatur tetap dengan jumlah sesuai dengan kesanggupan
masing masing jemaah. Dan disetiap tanggal yang sudah di sepakati
bersama, panitia akan mendatangi masing masing kediaman jemaah untuk
mengumpulkan donasi dari para jemaah. Sumber sumber dana lain juga turut serta
mendanai pembangunan masjid ini.
Komitmen
panitia dan warga muslim
Pertemuan warga digelar ditahun 1998, kala itu
warga yang tinggal di kawasan kancil masih belum memiliki masjid sehingga
sholat tarawih tahun tersebut diselenggarakan di lapangan Voley di lahan fasos.
Kala itu warga bersama sama mengumpulkan dana untuk membuat lapangan tersebut
sebagai lapangan permanen dengan bahan semen sebagai tempat ibadah sholat
tarawih sementara sampai bangunan mereka memiliki masjid.
Masjid Al-Muhajirin, Jalan Kancil, Cikarang Baru |
Rapat rapat warga kemudian diselenggarakan untuk
sebuah rencana pembangunan masjid. Sampai kemudian panitia pembangunan pun
terbentuk. Panitia yang sudah terbentuk saat ini berkomitmen tidak akan memulai
pembangunan sampai mendapatkan izin resmi dari pemerintah. Namun kemudian
ternyata pengurusan izin resmi tidak semudah yang dibayangkan. Butuh waktu yang
cukup lama dan kesabaran lebih, untuk berhadapan dengan birokrasi dan keberatan
dari segelintir individu atas pembangunan masjid tersebut.
Tahun 2001 izin yang dinanti baru di dapatkan
setelah berjuang selama hampir 3 tahun penuh. Ditahun yang sama peletakan batu
pertama dan proses pembangunan masjid dimulai. Sampai tahun 2005 masjid ini
menyelesaikan secara keseluruhan bangunan lantai pertama, tempat wudhu pria dan
wanita, ruang pengurus dan ruang perpustakaan. halaman sekeliling masjid sudah
di tutup dengan paving blok dan sekeliling masjid sudah dilengkapi dengan pagar
besi.
Kini masjid ini sudah berdiri kokoh, dua lantai
dengan arsitektur bernuansa bangunan bangunan klasik eropa abad ke 19. kubah
hijau masjid ini beriut kubah di empat menara kecilnya itu mengingatakan kita
pada bentuk kubah pada bangunan Musium Fatahillah di kawasan kota Tua Jakarta.
Murni hasil swadaya Masyarakat |
Seabrek kegiatan di helat di masjid ini. Tak hanya
untuk dewasa, pria dan wanita tapi juga untuk remaja dan kanak kanak. Taman
Pendidikan Al-Qur’an dikelola cukup baik di masjid megah ini. Dan satu hal yang
cukup menarik adalah kebersamaan diantara para jamaah dalam menuntut ilmu dan
mengaplikasikannya dalam berdakwah, selama bulan puasa, jemaah pengajian masjid
ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan ilmu yang sudah di dapat secara bergiliran
dalam sesi kuliah tujuh menit (Kultum) menjelang sholat tarawih.
Dokumentasi arsip masjid juga dikelola dengan baik.
Pengurus masjid sadar betul pentingnya catatan yang berkaitan dengan
pembangunan masjid. Laporan keuangan masjid pun secara berkala di distribusikan
kepada jemaah. Dari dokumen dokumen tersebut dapat di telusuri proses
pembangunan masjid ini yang pada awalnya akan dibangun berupa masjid dengan
arsitektur tradisional Indonesia, berupa masjid berlantai satu dengan atap
joglo bersusun tiga. Namun kemudian panitia memutuskan untuk mengubah
keseluruhan rancangan masjid dengan masjid moderen berlantai dua sebagai
antisipasi kebutuhan jemaah dimasa mendatang.
Megah dan biru |
Biaya
Pembangunan
Sampai ahir tahun 2004 hingga penyelesaian lantai
pertama masjid ini menhabiskan dana lebih kurang Rp.408 juta. Sementara untuk
pembangunan lantai dua dianggarkan dana pembangunanan sebesar Rp. 290 juta.
Masjid Al-muhajirin sejak awal pembangunannya memang tidak meminta dana bantuan
dari lembaga lembaga Islam termasuk lembaga donasi dari timur tengah, tapi
lebih memilih menggunakan dana swadaya masyarakat. Setelah 10 tahun, sampai
saat ini, masjid Al-muhajirin masih meneruskan penyelesaian pembangunan lantai
dua terutama untuk finishing interior masjid.
Saat ini Masjid Al-Muhajirin Jalan Kancil, di
Nakhodai oleh Ustad Achmad Ibnu Kurdi. Singgah ke masjid ini mengingatkan
pada satu nama yang turut berjasa dalam pembangunan masjid ini. Almarhum Bapak
Abdul Syukur, ketua RT pertama di Jalan Kancil Raya – Cikarang Baru, beliau
wafat karena sakit, ketika masjid ini dalam tahap penyelesaian lantai pertama.
Semoga arwah beliau mendapatkan tempat yang membahagiakan disisi Alloh
Subhanahuwata’ala bersama para hamba hambanya yang sholeh. Amin.
Foto Foto Masjid Al-Muhajirin
Jalan Kancil Cikarang Baru
Rancangan Dasar Masjid Al-Muhajirin |
Sayup sayup dari kejauahan, dari kampung Bogel Salam, kubah hijau masjid Al-Muhajirin tampak menyembul diantara atap atap rumah warga disekitarnya. |
Kubah Hijau Masjid Al-Muhajirin |
Ifthar Jama'i atau Buka puasa bersama, tradisi rutin di Masjid Al-Muhajirin Jalan Kancil |
-----------------------ooOOOoo-----------------------
Baca Juga Artikel Masjid Masjid Di Cikarang Lain nya
Surprised! baca liputan tentang masjid almuhajirin kancil selengkap ini.
BalasHapusSalam
Warga kancil, jamaah masjid almuhajirin.
Salam silaturahim.