Masjid Quba dari arah pekarangan depan. |
Masjid Quba dikenal sebagai
masjid yang pertama kali dibangun oleh Rosulullah ﷺ pada tahun pertama Hijriah
atau sekitar tahun 622 miladiyah di Quba, sekitar 5 KM disebelah tenggara kota
Madinah. Ketika tiba di Quba, Rosulullah ﷺ memerintahkan kepada para sahabat
untuk membangun sebuah masjid dan Beliaupun ikut terlibat langsung dalam
pembangunannya. Bangunan awal dari Masjid Quba tersebut masih dalam bentuk
sederhana belum semegah dan sebesar ukurannya saat ini.
Masjid ini telah beberapa kali
mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang
membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh
keluarga Saud. Masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja
Fahd bin Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar
90 juta Riyal yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu
jamaah.
Masjid Quba
3493 Al Hijrah Rd, Al Khatim, Medina 42318, Arab Saudi
Berkunjung ke Masjid
Quba
Masjid Quba dibangun begitu megah
dengan denah persegi panjang, dibagian tengahnya terdapat areal terbuka yang
memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam masjid. Areal terbuka ini di beri
peneduh dengan bentangan kain kain panjang dibagian atasnya untuk mengurangi dampak
sengatan matahari kepada jemaah yang sedang beribadah disana.
Warna putih bersih mendominasi
keseluruhan bangunan masjid ini. Empat menara tinggi menjulang di ke-empat
sudut bangunan masjid. Ada puluhan pintu di masjid ini dan pintu akses untuk
Jemaah pria dan wanita dipisahkan. Sama halnya dengan masjid masjid lainnya di
Madinah dan Mekah, di masjid Quba ini pun kita akan menjumpai ribuan burung
merpati yang dengan bebas berterbangan disana.
Di sisi kiri foto bagian bawah adalah jejeran kios kios para pedagang di pekarangan Masjid Quba. |
Masjid Quba dilengkapi dengan
pekarangan terbuka yang cukup luas dibagian depan masjid atau disisi sebelah
timur masjid. Bersebelahan dengan pekarangan ini berdiri bangunan toilet dan
kamar mandi yang cukup besar masing masing untuk Jemaah pria dan wanita.
Besarnya ukuran bangunan toilet dan kamar mandi ini dapat difahami karena
begitu banyaknya Jemaah yang datang ke masjid ini secara bersamaan disatu waktu,
dari berbagai Negara.
Dan itu juga terkait dengan
sejarah masjid ini yang mendapatkan pujian langsung dari Allah
Subhanahuwata’ala di surah At-Taubah ayat 108: “Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba)
sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) shalat di dalamnya.
Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri”. Beberapa
hadist sahih menjelaskan bahwa kalimat “membersihkan diri” dalam ayat tersebut
memang merujuk kepada Ahli Quba (Jemaah masjid Quba generasi awal) yang memang
terbiasa membersihkan diri dengan air setelah buang hajat.
Masjid Quba juga dilengkapi
dengan pasar di pekarangan masjid sisi selatan, hingga bila kita datang ke
masjid Quba dari arah selatan akan langsung melewati pasar yang menjajakan
aneka oleh oleh khas Madinah. Kedai kedai ini tertata rapi dan beberapa
pedagang juga mau menerima pembayaran dengan uang Rupiah selain mata uang Riyal
Arab Saudi, beberapa diantara pedagang bahkan ada yang langsung menawarkan
dagangannya dengan Bahasa Indonesia kepada Jemaah asal Indonesia.
Pemerintah setempat telah
mengantisipasi banyaknya Jemaah yang datang ke masjid ini dengan membangun dua
lapangan parkir kendaraan yang cukup luas, masing masing berada di sisi selatan
masjid bersebelahan dengan pasar Quba, dan disisi timur masjid bersebelahan
dengan bangunan toilet dan kamar mandi. Selain itu, komplek masjid Quba ini
diapit oleh kebun kurma yang cukup luas di sisi timur dan baratnya.
Musium Ma'raz Al-Iman (Refuge of Faith Exhibition) di sisi selatan Masjid Quba. |
Musium Ma’raz Al-Iman Exhibition (Refuge of Faith Exhibition)
Disebelah selatan Masjid Quba
atau di sisi barat area parkir selatan berdiri megah satu bangunan museum yang
diberi nama Ma’raz Al-Iman. Nama museum ini tertulis di dinding bangunan dengan
bahasa Arab dan Bahasa Inggris “Refuge of Faith Exhibition”. Museum ini salah
satu dari dua museum yang cukup terkenal di Madinah, museum lainnya adalah Al-Madinah
Museum yang berada di bekas gedung Stasiun Kereta Api Hejaz di distrik
Al-Anbariya sekitar 1 km seberah barat daya Masjid Nabawi. “Ma’raz Al-Iman” yang
menjadi nama museum di komplek Masjid Quba sejatinya adalah salah satu nama julukan
bagi kota Madinah yang diberikan oleh Rosulullah ﷺ.
Musium Ma’raz Al-Iman mulai
dibuka untuk umum pada tahun 2013 dan selalu ramai pengunjung pada setiap musim
haji dan bulan Romadhon. Musium ini menyimpan berbagai artefak sejarah Islam
termasuk berbagai manuskrip kuno, salah satunya adalah salinan Sunan Abu Dawud
yang sudah berusia lebih dari 800 tahun. Naskah asli kitab tersebut tersimpan
di gedung King Abdul Aziz Foundation for manuscript di Madinah.
Ruang terbuka ditengah tengah Masjid Quba. |
Keutamaan Masjid Quba
Rasulullah ﷺ sangat mencintai
Masjid Quba. Di dalam hadis sahih disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ secara rutin mengunjungi
Masjid Quba, baik dengan berjalan kaki ataupun berkendaraan. Dalam sebuah
hadist sahih juga dijelaskan bahwa menunaikan sholat di Masjid Quba, kadar
pahalanya sama dengan pahala ibadah umroh.
Dalam hadis lainnya lagi
disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ membangun
dan meletakkan batu pertamanya begitu beliau tiba di tempatnya, dan tempat
beristirahat beliau adalah di rumah Bani Amr ibnu Auf. Malaikat Jibrillah yang
membantunya untuk meluruskan arah kiblat masjid tersebut.
Mihrab dan lampu gantung Masjid Quba. |
Pujian Allah kepada Ahli Quba dan Keutamaan bersuci dengan air
Allah s.w.t memuji masjid Quba dan
orang yang mendirikan sholat di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan
Firman-Nya di surah At-Taubah ayat 108: “Sesungguhnya
masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama
adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya
terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri”.
Ketika ayat ini diturunkan, yaitu
firman Allah Swt.: Di dalamnya ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri. Maka Rasulullah mengirimkan
utusan kepada Uwaim ibnu Sa’idah untuk menanyakan, “Cara bersuci apakah yang
membuat Allah memuji kalian?” Maka Uwaim menjawab, “Wahai Rasulullah, tidak
sekali-kali seseorang dari kami —baik lelaki maupun wanita-— selesai dari buang
airnya, melainkan ia membasuh kemaluannya atau pantatnya dengan air.” Maka Nabi
Saw. bersabda, “Itulah yang dimaksudkan”.
Masjid Quba dari arah areal parkir kendaraan, dengan jejeran pohon pohon kurma. |
., bahwa firman-Nya berikut ini: Di dalamnya
ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. (At-Taubah: 108) berkenaan dengan
ahli Quba. Mereka selalu bersuci dengan air, maka diturunkan-Nyalah ayat ini
mengenai mereka, yakni sebagai pujian kepada mereka.
Masjid Quba dan Jemaah dari Indonesia
Biro biro perjalanan haji dan
umroh di Indonesia biasanya akan memasukkan kunjungan ke Masjid Quba dalam
daftar kunjungan (city tour) di Madinah bersama sama dengan beberapa tempat
bersejarah terpilih lainnya. Beberapa pemandu Jemaah (team leader ataupun mutowif)
menyarankan untuk datang ke Masjid Quba pagi hari mengingat pengunjung yang
datang ke masjid ini makin siang makin membludak.
Dan dianjurkan untuk tetap menggunakan atribut rombongan (kain syal, seragam atau atribut lainnya) untuk memudahkan saling mengenali satu sama lain diantara ramainya pengunjung dari berbagai Negara hingga tidak mudah terpisah dari rombongan.***
Dan dianjurkan untuk tetap menggunakan atribut rombongan (kain syal, seragam atau atribut lainnya) untuk memudahkan saling mengenali satu sama lain diantara ramainya pengunjung dari berbagai Negara hingga tidak mudah terpisah dari rombongan.***
Artikel selanjutnya; Masjid Quba
vs Masjid Dhirar
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang
informasi masjid di Nusantara dan mancanegara
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA