Jangan membayangkan Masjid Al-Falah ini sebagaimana gambaran masjid seperti umumnya berupa sebuah bangunan independen dengan kubah besar dan bermenara, Masjid Al-Falah di kawasan pusat bisnis dan perdagangan di Orchard – Singapore ini sama seperti bangunan bangunan di kawasan itu, masjid ini menempati salah satu gedung di kawasan tersebut. Dan sejak dibangun hingga kini Masjid Al-Falah adalah masjid satu satunya masjid di Orchard.
Album foto foto ekterior Masjid
Al-Falah berikut ini akan memberikan gambaran untukmu seperti apa masjid
tersebut diantara jejeran gedung gedung jangkung di kawasan elite Negara kota
Singapura itu, siapa tahu kamu juga berminat membangun masjid serupa di pusat
pusat bisnis di kota mu. Informasi selengkapnya tentang Masjid
Al-Falah ini kamu bisa baca di artikel artikel terkait sebelumnya di blog
ini.
Masjid Al-Falah di Bideford Road, Orchard, Singapore.
Masjid Al-Falah di sebelah kanan foto, berseberangan dengan Paragon Building.
Sisi depan Masjid Al-Falah.
Di bagian luar masjid Al-Falah terdapat eskalator menuju ke Link Brigde ke Paragon Building.
Bersebelahan dengan hotel Grand Park Orchard.
bangunan di sebelah kiri adalah Hotel Grand Park Orchard, sebelah kanan foto adalah sisi luar Masjid Al-Falah.
Masjid Al-Falah di malam hari.
Masjid Al-Falah dengan dua pintu Akses. Pintu di sebelah kiri untuk jemaah wanita langsung ke lantai dua, pintu sebelah kanan menuju lobi dan area sholat utama di lantai satu.
dari arah ruas jalan antara Hotel Granda Park Orchard & Hotel Holliday Inn.
Sisi selatan Masjid Al-Falah di jalur pedestrian, ada loket Laziz disana, bersebelahan dengan rak alas kaki.
Pintu utama ke lobi Masjid Al-Falah.
Petunjuk arah ke Masjid Al-Falah di sisi Orchard Road.
Masjid Al-Falah merupakan satu
satunya masjid yang berada di kawasan Orchard Singapure. Masjid ini mulai
dibangun tahun 1986, nama masjidnya sendiri diberikan oleh Haji Ismail Mohammad
Said selaku ketua Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS).
Nama Al-Falah diambil dari
kalimat Hayya Alal falah yang terkandung dalam azan, yang bermakna “mari meraih
kemenangan” atau “mari meraih kesuksesan”, nama yang pas dengan lokasi masjid
ini yang berada di pusat bisnis kawasan Orchard, Singapura. Masjid menanamkan
visi untuk berusaha menjadi masjid yang unggul dengan meyebarkan nilai-nilai
Islam.
Pembangunan masjid ini selesai
pada 25 Januari 1987 dan diresmikan pembukaannyaoleh Dr. Ahmad Mattar, mantan
Menteri Lingkungan hidup dan kementrian urusan agama Islam. Pembangunannya
menghabiskan biasaya sekitar S$2juta dolar Singapura dan menjadikannya satu
satunya masjid di kawasan bisnis dan pusat perbelanjaan di distrik Orchard
Road.
Dua dekade sejak dibuka, masjid
Al-Falah mulai di renovasi pada bagian interior serta bagian fasadnya, termsuk
juga pembangunan ulang ruang sholat utama, pemasangan panel dan dinding kaca
untuk memungkinakan penerangan dengan cahaya alami di dalam ruangan masjid.
Petunjuk arah ke Masjid Al-Falah di Orchard Road.
22 April 2016 setelah proyek
peningkatan masjid selesai, Masjid Al-Falah di resmikan kembali oleh Dr. Yaacob
Ibrahim, selaku menteri Komunikasi dan Informasi serta Menteri urusan Islam.
Seiring waktu masjid ini menerima berbagai akreditasi dan pengakuan terhadap
kontribusinya di dalam masayarakat. Informasi kajian dan aktivitas Masjid Al-Falah dapat dilihat di situs masjid Al-Falah di https://alfalah.org.sg/***
Masjid Al-Muttaqin adalah salah satu masjid di Singapura yang berada di
kawasan Ang Mo Kio. Masjid berlantai tiga yang cukup besar dengan kapasitas
hingga 4000 jemaah sekaligus dan merupakan masjid yang dibangun untuk warga
muslim yang tinggal di Ang Mo Kio dan sekitarnya. Sejak dibangun hingga saat
ini, Masjid Al-Muttaqin merupakan masjid satu satunya di kawasan Ang Mo Kio. Sebelum
dibangun masjid ini, muslim Ang Mo Kio dulunya harus ke Serangoon untuk sholat
di masjid. Melengkapi postingan sebelumnya, berikut album foto masjid
Al-Muttaqin Ang Mo Kio.
Sisi depan Masjid Al-Muttaqin dari arah Ang Mo Kio Avenue.
Bangunan utama Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio.
Diantara jejeran gedung gedung bertingkat.
Ujung Menara Masjid Al-Muttaqin.
Menara Masjid Al-Muttaqin.
Interior Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio
Interior Masjid Al Muttaqin di area sholat utama
Tiga lantai sisi Selatan.
Tiga lantai sisi utara,
Lantai dasar.
Di lantai dua.
Area Aula
Aula besar diantara bangunan utama masjid dengan gedung sekolah.
Gedung Seklah dan fasilitas lain di belakang masjid.
Masjid Al-Muttaqin adalah salah satu masjid di Singapura yang berada di
kawasan Ang Mo Kio. Masjid berlantai tiga yang cukup besar dengan kapasitas
hingga 4000 jemaah sekaligus dan merupakan masjid yang dibangun untuk warga
muslim yang tinggal di Ang Mo Kio dan sekitarnya. Sejak dibangun hingga saat
ini, Masjid Al-Muttaqin merupakan masjid satu satunya di kawasan Ang Mo Kio. Sebelum
dibangun masjid ini, muslim Ang Mo Kio dulunya harus ke Serangoon untuk sholat
di masjid.
Dari berbagai pengumuman, phamplet dan poster yang dipasang di area
aulanya yang cukup lega terbaca bahwa kehadiran masjid ini memiiki peran yang
teramat penting tidak saja sebagai tempat ibadah, tapi juga memberikan layanan
umum kepada masyarakat setempat termasuk layanan kesehatan terapi akupuntur,
kursus gratis menjahit hingga kerajinan tangan. Dengan tujuan memberikan
keahlian kepada masyarakat.
Masjid Al-Muttaqin
5140 Ang Mo Kio Ave 6, Singapore 569844
Disamping program pendidikan islam pada umumnya seperti Madrasah,
pendidikan anak usia dini, taman kanak kanak, baca tulis Al-Qur’an, hingga
kursus pra nikah dan manasik haji dan umrah. Masjid ini juga ada program
pembagian sembako gratis untuk keluarga yang tidak mampu yang sudah terdaftar
di MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura) dan atau sudah terdaftar di Masjid.
Paket sembako yang dibagikan terdiri dari Beras, Minyak dan Sardin.
Ruang Tunggu Khusus Jemaah Wanita
Dari berbagai fasilitas yang ada di masjid ini, yang paling menarik
perhatian kami adanya ruang tunggu khusus untuk jemaah wanita. Satu ruangan
yang terletak di sisi selatan bangunan, bila masuk dari pintu selatan langsung
berbelok ke kiri. Ruangan tersebut sangat bermanfaat bagi jemaah singgah saat
pelaksanaan sholat jum’at. Ibu dan adik perempuan ku yang sempat menikmati
ruangan itu saat kami mampir kesana untuk sholat Jum’at. Di dalam ruangan itu
disediakan kursi, sofa untuk bersistirahat dan disediakan juga sajadah dan
mukena. Namun memang ada larangan untuk makan dan minum di ruangan tersebut.
Ruang sholat utama Masjid Al-Muttaqin.
Sholat Jum’at
Sholat Jum’at di masjid ini hanya satu kali azan. Sama seperti di tanah
air, sebelum sholat jum’at dilaksanakan, ada pengumuman pengumuman dari
pengurus masjid dari ruangan multimedia sehingga kita tidak melihat siapa yang
sedang berbicara. Detil isi penguman juga dapat kita baca langsung dari
beberapa layar tivi monitor yang dipasang di berbagai sudut masjid di tiap
lantai.
Pengumuman keuangan masjid, aktivitas masjid, undangan undangan dari
berbagai lembaga Islam, himbauan dari Majelis Ulama, himbauan dari pemerintah
termasuk pengumuman pengeluaran kas masjid yang didalamnya termasuk penyaluran
donasi untuk orang orang tidak mampu, sumbangan untuk korban bencana alam
lengkap dengan lokasinya. Saat itu kami sempat mendengar donasi untuk korban
gempa Lombok, Indonesia. Bahasa
pengantar di masjid ini menggunakan bahasa Melayu.
the ceiling.
Sama seperti di Masjid Sultan Singapura, khutbah di Masjid Al-Muttaqin
Ang Mo Kio juga disampaikan dalam bahasa Melayu dan langsung diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris di layar tivi monitor yang dipasang di beberapa sudut
ruangan di tiap lantai masjid. Jelas sekali pengurus masjid telah mempersiapkan
segala sesuatunya termasuk isi khutbah yang akan disampaikan sebelum sholat
Jum’at diaksanakan, karena toh harus di terjemahkan dulu ke bahasa Inggris dan
mengatur sedemikian rupa, kalimat yang disampaikan khatib dalam bahasa melayu
dan terjemahnnya dalam bahasa Inggris yang muncul di Monitor.
Pembangunan Masjid Al-Muttaqin
Pembangunan Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio ini dimulai dengan upacara
peletakan batu pertama pada tanggal 29 April 1979 oleh Syed Ali Redha Alsagoff,
selaku pimpinan dari Lembaga Biasiswa Kenangan Maulud (LBKM). Dan secara resmi
mulai dibuka untuk peribadatan pada tanggal 2 September 1980 oleh mendiang Rahmat
Kenap (Anggota Parlemen untuk wilayah Geylang Serai, saat itu).
Ruang utama masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio.
Biaya pembangunannya saat itu menghabiskan dana sebesar $1,83 juta dolar
Singapura sedangkan biaya untuk pembelian lahannya sendiri sebesar $268,775
dolar Singapura dan biaya untuk furnishingnya mencapai $200.000 dolar
Singapura. Bangunan awal masjid ini kemudian diperluas di tahun 1987 hingga
1988 dengan ditambahkan lantai untuk ruang kelas anak anak usia dini.
Seiring dengan bertambahnya jemaah masjid, pembangunannya dilanjutkan
lagi tahun 1998 untuk menambah ruang sholat di lantai tiga menghabiskan dana
$2,6 juta dolar Singapura. Dan terahir dilakukan refurbish bangunan di tahun
2016 sekaligus menambah kapasitas masjid ini hingga 4000 jemaah.
Arsitektur Masjid Al-Muttaqin
Pada dasarnya Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio ini terbagi menjadi dua
bagian, yang kemudian disatukan dalam satu bangunan. Pelataran tengah yang
tadinya merupakan ruang terbuka antara masjid dengan gedung sekolah
dibelakangnya kini di beri atap sehingga membentuk ruang aula dengan atap
tinggi yang sangat lega. Di area ini disetiap hari jum’at disiapkan kursi kursi
berjejer khusus untuk jemaah yang sudah tidak memungkinkan untuk sholat dengan
berdiri. Di area itu juga disiapkan lift.
Bangunan utama masjidnya berada di sisi paling barat di sisi timur raya
Ang Mo Kio Avenue. Bangunan berlantai tiga dengan denah segi delapan, sedikit
miring dari ruas jalan raya untuk menyesuaikan dengan arah kiblat. Bila masuk
dari pintu utama dari jalan Ang Mo Kio Avenue maka ruang sholat utama dan
mihrab ada disebelah kiri kita. Bangunan berdenah segi delapan ini yang
merupakan bangunan utama masjid terdiri dari tiga lantai dengan area void di
tengahnya.
Masjid Al-Muttaqin Ang Mo Kio dari arah Ang Mo Kio Avenue.
Ada tiga akses ke masjid ini, yakni dari pintu utama di sebelah barat
menghadap ke jalan raya Ang Mo Kio Avenue, Pintu timur dari jalan Ang Mo Kio
Central 1 langsung belok kiri, dan sebenarnya juga ada akses melalui taman di
utara masjid namun hanya dibuka pada waktu waktu tertentu. Tangga akses ke
lantai atas ditempatkan di sisi selatan. Tempat wudhu dan kamar mandi nya juga
berada di sebelah kiri dan kanan pintu timur, di dalam bangunan.
Masjid Al-Muttaqin ini sebenarnya juga memiliki satu menara yang
dibangun di sisi sebelah selatan bangunan masjid, namun hanya sebagai pelengkap
bangunan karena memang tidak digunakan untuk menyuarakan azan. Aturan
pemerintah setempat tidak memperkenankan menyuarakan azan keluar masjid, maka
dengan sendirinya tidak akan ada lantunan suara azan dari pengeras suara di
menara masjid ini, selain sebuah kubah bundar bewarna hijau di puncak
menaranya. Sedangkan bangunan utama masjidnya sendiri dibangun tanpa kubah.
Lapar? Tenang, tepat disebelah masjid ini, disisi utara ada restoran
cepat saji. Atau jalan sedikit menyusuri trotoar lebih ke utara, anda akan
menemukan food court alias pujasera yag cukup luas menyediakan berbagai macam
kuliner, tinggal temukan kedai yang menyediakan makanan halal. Masing masing
bangunan pujasera ada toiletnya meski anda harus mengeluarkan uang receh untuk
mendapatkan tissue toilet dari dispenser-nya.***