#Masjid masjid di Karawang
Berdiri tak jauh dari Pasar Rengasdengklok, Polsek Rengasdengklok dan Rumah Sakit Proklamasi, Masjid Besar Rengasdengklok ramai di hari Jum'at |
Pernah belajar
sejarah proklamasi kemerdekaan ? pastinya pernah membaca tentang peran
Rengasdengklok jelang detik detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonsia.
Rengasdengklok dicatat dalam sejarah sebagai tempat dimana Bung Karno “diculik”
oleh para pemuda dari Jakarta kemudian dibawa ke sebuah rumah di Rengasdengklok
dengan satu tujuan untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Rumah
yang dulu dipakai untuk “menyekap” Bung Karno masih berdiri kokoh hingga kini
dan tak jauh darisana kini dibangun tugu kebulatan tekad untuk mengenang
peristiwa tersebut. Bersebelahan dengan tugu tersebut berdiri sebuah Mushola di Pangkal Perjuangan yang juga sudah di posting di blog ini.
Jl. Raya Rengas Dengklok
Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok
Kabupaten Karawang, Jawa Barat
Rengasdengklok adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang,
provinsi Jawa Barat. Masjid Besar Rengasdengklok ini berdiri tak jauh dari
pasar Rengasdengklok, Polsek Rengasdengklok dan Rumah Sakit Proklamasi Rengasdengklok, serta dalam kondisi lalu lintas normal, hanya terpisah
sekitar sepuluh atau lima belas menit dari tugu kebulatan tekad dan rumah
bersejarah yang tadi sebutkan. Meskipun kedua tempat ini tidak memiliki kaitan
sejarah satu dengan yang lainnya. Sebagai masjid besar kecamatan, lokasi masjid
ini juga tidak berada di dalam komplek kantor kecamatan Rengasdengklok yang
berada di sekitar “Monumen baru” Tugu Kebulatan Tekad.
Sisi utara dan timur |
Berdasarkan plakat
yang dipasang di tembok depan masjid, Masjid Besar ini diresmikan oleh Bupati
Karawang, Drs. H. Dadang S Muchtar bertepatan dengan tahun baru Hijriah tanggal
1 Muharram 1432H atau bertepatan dengan tanggal 6 Desember 2010M. Sesuai dengan namanya, bangunan masjid ini
memang cukup besar. Dibangun berlantai dua dengan bentuk bangunan mirip dengan
bangunan Masjid Agung Karawang di sebelah barat Alun Alun Karawang di Teluk
Jambe, namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Ada empat tangga akses ke lantai dua masjid, masing masing dua di daam
masjid dan dua dari sisi luar masjid. Tangga sebelah luar ditempatkan di teras
sisi kiri dan kanan bangunan masjid. Lantai dua Masjid ini tidak dilengkapi
dengan pintu hingga dipastikan tidak pernah dikunci dan dapat diakses kapanpun,
meski area dilantai dua ini tidak dipakai setiap hari. Ruang sholat utama di
lantai dasar di beri partisi sedikiti sebelah kiri belakang sebagai area khusus
untuk jemaah wanita.
Interior Masjid Besar Rengasdengklok |
Area parkirnya luas, ada petugas parkir resmi yang selalu stand by di
samping pintu gerbangnya. Ada juga warung kecil disisi utara area parkir
beserta dengan penjual es kelapa muda. Pengurus masjidnya juga ramah disela
kesibukannya membersihkan area sholat termasuk menyemprotkan wewangian ke
hamparan sajadah. Beliau juga dengan sigap menyalakan lampu penerangan di dalam
masjid begitu melihat kami akan memotret bagian dalam masjid ini.**
Arsitektural Masjid
Besar Rengasdengklok
Seperti disebutkan tadi, masjid besar Rengasdengklok ini dibangun
dengan bentuk yang mirip dengan Masjid Agung Karawang namun dengan ukuran yang
lebih kecil dan juga tidak dilengkapi dengan menara. Sisi utara dan timurnya
menghadap ke tempat parkir, dilengkapi dengan pilar pilar bundar berukuran
besar. Lantai masjid ditinggikan dari permukaan tanah disekitarnya dilengkapi
dengan jejeran anak tangga.
Sore hari dari seberang jalan. |
Bentuk dasar bangunannya berupa bangunan masjid tradisional Indonesia
dengan atap limas bersusun tiga. Di bagian dalam ada empat pilar besar menopang
struktur atap dan lantai dua. Di setiap celah antara susunan atap dilengkapi
dengan jejejeran jendela jendela kecil sebagai penerangan alami di siang hari.
Interior masjid tidak terlalu banyak ornamen hiasan. Hanya ada kaligrafi lafadz
Allah dan Muhammad berukuran besar di bagian atas dinding sisi kiblat ditambah
dengan sedikit lukisan kaligrafi.
Ada lembaran silsilah berukuran poster yang cukup menarik, dipasang di
dekat tangga akses ke lantai dua yang menjelaskan garis silsilah pendiri
organisasi Nahdlatur Ulama (NU) hingga Ke Rosulullah Muhammad S.A.W. anda pasti
faham bahwa Tokoh NU yang disebutkan disana adalah Kakek dari mantan Presiden
KH. Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur. Merujuk kepada
silsislah tersebut, maknanya Republik ini pernah di pimpin oleh keturunan
Rosulullah meski tidak terlalu lama.***
------------------------------------
Baca juga artikel masjid di Karawang lainnya
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA