|
Masjid Al-Huda Loji, Karawang. |
Di pertigaan Loji, Kabupaten Karawang, masjid ini berdiri megah. Lokasinya yang tepat di pertigaan memudahkan untuk menemukan masjid ini. pangkalan ojek & warung makan berjejer di pertigaan ini, menandakan bahwa masjid ini berada di pusat keramaian. Bagi anda yang sedang dalam perjalanan ke obyek wisata air terjun CIgentis – Loji, Karwang pastinya akan melewati masjid ini.
Lokasi Masjid Al-Huda
Masjid Al-Huda ini secara administratif masuk dalam kawasan Loji, Desa Cintalaksana, kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Nama desa tempat masjid ini berada memang cukup nyentrik dan mungkin akan mudah untuk anda ingat.
Sejarah Pembangunan Masjid
Berdasarkan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Karawang Nomor Mi-06/188/4/III/2002 bertanggal 15 Maret 2002 dan ditantadatangani oleh Drs. H. Thoha Hasan MM selaku kepala Kantor Depag Kabupaten Karawang, disebutkan bahwa masjid Al-Huda ini dibangun pada tahun 1950 di atas sebidang tanah wakaf.
Di sisi utara masjid tak jauh dari tempat beduk dan kentongan berada, terdapat beberapa makam, yang pastinya adalah makam muslim yang terkait dengan masjid ini meski kami gagal menemukan petunjuk lebih lanjut terkait sejarah masjid ini dari empat makam tersebut. Dua diantaranya tidak dilengkapi dengan batu Nisan. Dari dua nisan disana hanya satu yang dapat kami kenali Bernama H. Hapid, beliau tutup usia pada tanggal 19 Maret 1992M jauh lebih muda dibandingkan tahun pembangunan masjid. Apa peran beliau dan 3 muslim lain yang dimakamkan disana ?. sejauh ini kami belum memiliki informasi terkait hal tersebut.
|
Kentongan yang cukup besar berada di dekat beduk di teras masjid. |
Arsitektural Masjid Jami’ Al-Huda, Loji
Masjid Jami’ Al-Huda, Loji dibangun dalam arsitektural asli Indonesia dengan atap limas bersusun tiga. Atap bersusun tiga seperti ini memang bentuk tradisional masjid Indonesia. Di dalam masjid jelas terlihat 4 sokoguru masjid jami’ ini menopang struktur atap masjid ini. plafon di bagian bawah atap utama masjid ini dibiarkan terbuka memberikan ruang bagi keluar masuknya udara dan cahaya matahari menjadi penerangan alami di bagian dalam masjid ini.
Baca juga artikel masjid masjid Karawang
lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA