Minggu, 09 Oktober 2011

Masjid Al-Jihad Karawang – Jawa Barat

Menara Masjid Al-Jihad Karawang.

Supporternya Kesebelasan Pelita Jaya pasti nya hafal betul dengan salah satu masjid besar Karawang yang satu ini. maklum, lokasinya memang tak seberapa jauh dari stadion Singaperbangsa, markasnya Pelita Jaya Karawang. Dari arah tol Karawang Barat pun untuk menuju stadion Singaperbangsa akan melewati masjid ini.

Masjid Al-Jihad secara resmi bukanlah masjid Agung Kabupaten Karawang. Namun hampir keseluruhan fungsi sebagai masjid Agung berada disekitar masjid ini termasuk kantor MUI Kabupaten Karawang, Wisma Haji Karawang dan Islamic Center Karawang berada satu kawasan dengan Masjid Al-Jihad.

Sudut barat daya.
Selain dari itu, berhadap hadapan dengan Masjid Al-Jihad ini juga terdapat lapangan terbuka yang difungsikan layaknya sebuah alun alun, Lapang Karang Pawitan, lengkap dengan pendopo di sisi jalan raya berhadap hadapan dengan Masjid Al-Jihad. Lapangan terbuka ini menjadi titik berkumpulnya warga terutama pagi, sore hingga menjelang malam hari.

Di malam hari terutama hari hari libur lapangan ini diramaikan oleh warga yang berkumpul sekedar menikmati suasana malam sambil menemani putra putrid kecil mereka bermain. Skuter sewaan, sepeda sewaan, beca mini hingga kereta bertabur cahaya lampu disewakan di lapangan ini turut menyemarakkan suasana malam.

Dua langgam berbeda, Bangunan sebelah kiri adalah bangunan utama Masjid Al-Jihad sedangkan sebelah kiri adalah bangunan tambahan di sisi timur. 
Pusat pemerintahan kabupaten Karawang memang sudah lama bergeser dari lokasi lamanya di sekitar masjid Agung Karawang ke lokasinya saat ini. kedekatan dengan pusat pemerintahan dan prasarana kota lainnya termasuk kantor DPRD, Stadion Singaperbangsa, GOR Panatayudha dan lain lain terkadang membingungkan warga yang menganggap bahwa Masjid Al-Jihad sebagai Masjid Agung Karawang.

Lokasi Masjid Al-Jihad Karawang





Sejarah singkat Masjid Al-Jihad Karawang

Masjid Al-Jihad sebelumnya berupa bangunan beton berlantai dua dengan atap berkubah kopula tunggal dengan arsitektur kontemporer. Bangunan pertama itu dibangun tahun 1974. Kemudian dirobohkan tahun 2009 lalu. Dibangun kembali dalam bentuknya seperti saat ini. dalam foto udara di google maps diatas masih berupa bangunan lama Masjid Al-Jihad.

Arsitektural Masjid Al-Jihad Karawang

Bentuk bangun geometris mendomonasi rancang bangun masjid Al-Jihad ini. dibangun dengan atap limas bersusun khas Indonesia namun dipadu dengan rangcangan masjid modern menghasilkan perpaduan arsitektural modern dengan sentuhan Indonesia. Bangunan utama masjid Al-Jihad berbentuk bujur sangkar dengan tiga pintu pintu besar di sisi kiri dan kanan bangunan masjid. Tiga pintu sisi belakang terhubung langsung dengan bangunan tambahan.

Ornamen bulan sabit di ujung atap bangunan utama.

Bangunan utama dan bangunan tambahan masjid ini memiliki perbedaan arsitektural dengan berusaha dipadukan antara keduanya dengan bangunan seperti menara bercat merah ke empat penjuru bangunan utama dengan ujung atap dibentuk serupa dengan bangunan tambahan. 3 pintu utama di tiga sisi bangunan utama ini dilengkapi dengan beranda dengan bentuk geometris, mirip dengan beranda di masjid At-Tin, di kawasan TMII.

Sedangkan bangunan tambahan yang juga dirancang dengan bentuk bentuk geometeris lebih banyak menggunakan bentuk segi empat dalam rancangannya termasuk bentuk 3 pasang pintu di sisi kiri dan kanan nya. Dua pintu utama di sisi timur bangunan tambahan ini dirancang dalam bentuk segi tiga geometeri senada dengan beranda bangunan utama dan keseluruhan bangunan masjid termasuk bentuk geometris yang menjadi ornament di ujung menara. Menggunaan warna merah di masjid ini memang agak jarang dipakai pada kebanyakan bangunan masjid.

dari arah Islamic Center.

Masuk ke dalam masjid ini kita disuguhi dua nuansa berbeda. Di ruang utama lebih kental atmosfir Ke Indonesiaan dengan plafon masjid yang dibiarkan terbuka. Sisi bawah atap langsung ditutup dengan panel kayu menghasilkan suasana sejuk di dalam ruangan ini. keseleruhan ruang dalam masjid Al-Jihad baik di ruang utama maupun di bangunan tambahan sepertinya sengaja di rancang dalam konsep minimalis.

Tak ada ukiran di dalam masjid ini. sebuah kaligrafi Al-Qur’an dalam ukuran besar di lukis langsung di dinding sisi kiblat sebelah dalam mihrab. Dan satu lagi di pada bagian atas mihrab. Sisi kiri dan kanan mihrab pun tidak dilengkapi dengan ukiran. Tapi dihias dengan lukisan geometris bernuansa Islami.

Mushaf Al-Qur’an surah Al-Fatihah dilukis dengan indah di dinding sisi kiblat sebelah kanan sedang kan Mushaf Al-qur’an surah An-Nashr dilukis pada dinding sisi  kiblat di sebelah kiri. Keseluruhan pintu utama masjid ini dihias dengan lukisan geometris yang sama dengan mihrab. Dan kesemua bagian atas pintu dilengkapi dengan lukisan kaligrafi Allloh dan Muhammad.

Bangunan tambahan disisi timur masjid interiornya juga menganut konsep minimalis namun atap cornya mengharuskan penggunaan banyak tiang di dalam ruang masjid tidak seperti bangunan utama yang sama sekali tidak menggunakan tiang di dalam masjid. Ada 3 pasang tiang di dalam bangunan tambahan. Plafonnya menggunakan panel kayu dengan tambahan penggunaan material gypsum untuk membentuk panel panel segi empat.

Sederet ventilasi berbentuk bintang segi delapan menghias sisi bagian atas dinding kiri dan kanan. Sedangkan pintu segi empat nya di buat dari kayu dipadu dengan kaya patri untuk bagian atasnya. Tak ada jendela yang ada adalah bukaan dinding yang dipasang pipa stainless steel sebagai teralis. Lantai bangunan tambahan ini lebih rendah dua anak tangga dibandingkan dengan lantai bangunan utama.

Bangunan disebelah kiri adalah wisma haji Karawang.

Tak ada tempat sholat khusus untuk jemaah wanita di masjid ini. jemaah wanita mengambil tempat di di pojok kiri depan bangunan tambahan disekitar salah pintu menuju ruang utama. Namun begitu tempat wudhu untuk pria dan wanita sudah dipisahkan. Tempat wudhu untuk wanita disediakan disebelah kiri pintu timur sedangkan tempat wudhu untuk pria berada di sebelah kanan pintu timur atau tepatnya berada di bawah bangunan menara.

Layaknya masjid masjid Indonesia lainnya, masjid Al-Jihad ini juga masih menggunakan beduk yang ditabuh sebelum azan dikumandangkan. Saat berkunjung kesana (Sabtu 8 Oktober 2011) azan di masjid ini tak terdengar di alunkan dari pengeras suara di menara masjid. Entah pengeras suara di menara sedang rusak atau memang tidak dilengkapi dengan pengeras suara ?. suara azan hanya terdengar dari empat pengeras suara yang dipasang di puncak atap utama masjid.

Fasad bangunan utama masjid.

Bangunan masjid ini memang cukup megah dan indah, namun keindahannya tak bisa dinikmati dari lapang Karang Pawitan yang ada di seberangnya. Bangunan pendopo yang dibangun di sisi jalan raya menghalangi masjid ini. menurutku semestinya dulu bangunan pendopo ini dibangun disisi lain lapang Karang Pawitan Sehingga tak menutupi bangunan Masjid. Itu menurutku Lho.

So, bila kamu dan anda semua sedang berada di kawasan itu ketika waktu sholat tiba, masjid ini bisa jadi alternatif buat disinggahi untuk menjalankan kewajiban sholat. Lapangan parkirnya sangat luas. Bisa di akses dari pintu gerbang utama di depan Islamic Center atau langsung ke bangunan utama masjid di seberang lapang karang pawitan. Selamat mampir.

Foto Foto Masjid Al-Jihad

Gedung Islamic Center Karawang.
Pola pola geometris.
Ruang sholat utama.
Ruang sholat utama.
Malam hari di sisi depan masjid yang menghadap ke jalan raya.
sisi depan masjid yang menghadap ke jalan raya.
Interior bangunan tambahan.
------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

3 komentar:

  1. kak punya sejarah lengkapnya mengenai mesjid al-jihad ini ga kak ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejarahnya yang kami dapatkan baru sebatas yang kami tuliskan di atas bu

      Hapus
  2. KARAWANG MEMPUNYAI TOKOH KHARISMATIK, GODFATHER OF INTELLIGENT .. MAS ODING SOETADIPOERA.. DIALAH TOKOH DIBALIK BEGUNDAL KARAWANG ALIAS LUKAS, DIALAH TOKOH DIBALIK ACHMAD SOEBARJO, DIALAH TOKOH DIBALIK SKENARIO DRAMA PENCULIKAN SUKARNO-HATTA , DENGAN TUJUAN PROKLAMASI DIBACAKAN 17 AGUSTUS 1945, SEMUA SEJARAWAN BANYAK MEMBAHAS GOLONGAN MUDA DAN GOLONGAN BAWAH TANAH BEKERJA UNTUK SIAPA???? MAS ODING SOETADIPOERA ADALAH SATU-SATUNYA TOKOH KARAWANG YANG MALANG MELINTANG DI PEMERINTAHAN BELANDA,NAMANYA HILANG BAGAIKAN DI TELAN ZAMAN, KESEDERHANAANNYA MEMBUAT MAS ODING SOETADIPOERA TIDAK INGIN NAMANYA DIKENAL, AGAKNYA BANYAK SEJARAWAN MELEWATKAN TOKOH KARAWANG YANG SATU INI, BICARA BATAVIA NAMANYA LEBIH DI SEGANI DARI YANG LAINNYA, PERNAH MENJABAT WEDANA WELTERVERDEN,WEDANA MEESTER CORNELIS,ADJUNTHOOFDTJAKSA CHIREBON DAN TERAKHIR MEMIMPIN TOKUBETSU SI (PEMERINTAHAN MILITER) SEBAGAI WEDANA JAKARTA 1942. DIALAH YANG PALING MENGETAHUI KEADAAN BATAVIA PADA WAKTU ITU, DAN PALING BERPENGARUH DIANTARA PARA PEJABAT AMBTENAAR BATAVIA PADA JAMANNYA

    BalasHapus

hindari komentar yang berbau SARA