#Masjid Masjid di Tanah Belida
|
Masjid Jami' Nurul Iman Tanjung Bunut |
Masjid Nurul Iman merupakan
masjid Jami’ di Desa Tanjung Bunut, Desa yang merupakan ibukota pemerintahan
kecamatan Belida Darat, di Kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan.
Komplek kantor kecamatan Belida Darat dibangun di pinggiran desa Tanjung Bunut
ini, masih terlihat gress diantara kebun karet rakyat disekitarnya.
Bangunan masjid nya cukup megah
dan besar, bersih dan terawat, halamannya sudah di cor beton. Dan berpagar
teralis keliling. Melintas disana siang hari diluar waktu sholat, pintu pagar
nya tertutup rapat, sepertinya untuk menghindari masuknya hewan ternak milik
masyarakat setempat yang memang dibiarkan bebas di siang hari. Bangunan masjid
ini tidak dilengkapi dengan menara.
Lokasi Masjid Nurul Iman
Desa Tanjung Bunut, Kec. Belida Darat,
Kab. Muara Enim
Provinsi Sumatera Selatan,
Indonesia
Kecamatan Belida Darat merupakan
hasil pemekaran dari kecamatan Lembak. Jauh sebelumnya Kecamatan Lembak merupakan
hasil pemekaran dari Kecamatan Gelumbang hampir bersamaan dengan pembentukan
Kecamatan Sungai Rotan yang juga hasil pemekaran dari kecamatan Gelumbang.
Kecamatan Belida Darat terdiri
dari sepuluh Desa yaitu Kecamatan belida Darat terdiri dari beberapa desa yaitu
: Desa Babat, Desa Gaung Asam, Desa Ibul, Desa Lubuk Getam, Desa Lubuk
Semantung, Desa Sialingan, Desa Talang Balai, Desa Talang Beliung, Desa Tanjung
Bunut dan Desa Tanjung Tiga.
|
Fasad depan masjid Nurul Iman Tanjung Bunut |
Wilayah Kecamatan Belida Darat
ini berada di selatan kecamatan Lembak, berbatasan langsung dengan Kota
Prabumulih dan Kabupaten Ogan Ilir, sedangkan sebagian lainnya berbatasan
dengan kecamatan Gelumbang dan kecamatan Kelekar yang sama sama “masih” wilayah
kabupaten Muara Enim.
Kami sebut “masih” dalam tanda kutip karena memang
masyarakat dan para tokoh di seluruh ‘bekas kecamatan Gelumbang’ atau populer
disebut dengan wilayah ‘Dapil 3’ yang terdiri dari Kecamatan Gelumbang, Lembak,
Sungai Rotan, Muara Belida, Belida Darat dan Kelekar sepakat untuk membentuk
kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten Gelumbang karena memang seluruh wilayah
tersebut dulunya merupakan wilayah kecamatan Gelumbang dan hampir seluruhnya
bersuku Belida.
|
Mihrab Masjid Nurul Iman |
Keinginan tersebut sudah
menyeruak sejak beberapa tahun terahir, terlebih lagi sejak resmi berdirinya
Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) sebagai kabupaten mandiri lepas
dari Kabupaten Muara Enim, membuat seluruh wilayah ‘Dapil 3’ ini secara
geografis terpisah dari wilayah kabupaten Muara Enim lainnya oleh wilayah
Kabupaten PALI dan Kota Prabumulih yang sudah jauh lebih dulu ‘berpisah’ dari
kabupaten Muara Enim. Keinginan para tokoh setempat membentuk Kabupaten
Gelumbang ini sebenarnya sudah lama tercetus namun sempat terhenti seiring
dengan terbitnya moratorium di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyusul
insiden PROTAP di Sumatera Utara.
Gaung pemekaran wilayah memang
terdengar santer, para tokoh dan masyarakat disana bahkan mengancam akan
melakukan boikot terhadap Pilkada mendatang, apabila aspirasi masyarakat
setempat ditolak di tingkatan kabupaten Muara Enim. Isue yang cukup panas bagi
para tokoh politik disana tentunya. Semoga harapan tersebut segera terwujud dan
mengantarkan masyarakat disana kepada kemakmuran.***
|
Acara Pelantikan UPZ Kec.Belida darat oleh BAZ MUARA
ENIM dan pemberian bantuan sembako kpd dhu' afa di masjid Nurul Iman Desa
Tanjung bunut Kec.Belida darat 27 November 2015 (foto dari Maladi Musa S.sos, camat Belida Darat).
|
|
Acara Pelantikan UPZ Kec.Belida darat oleh BAZ MUARA ENIM dan pemberian bantuan sembako kpd dhu' afa di masjid Nurul Iman Desa Tanjung bunut Kec.Belida darat 27 November 2015 (foto dari Maladi Musa S.sos, camat Belida Darat). |
--------------------------------
Baca Juga Artikel Masjid Masjid di Tanah Belida Lainnya