#Masjid Masjid di Tanah Belida
MASJID DAN RUMAH TRADISIONAL. Masjid Al-Muttaqin desa Midar di Kecamatan Gelumbang. |
Midar adalah sebuah desa di
kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Uniknya
nama Midar bagi desa ini sama persis dengan nama sebuah Desa di Kerajaan Maroko
di Benua Afrika bagian utara. Juga sama sama sebuah desa dengan penduduk
muslim. Bedanya Midar di Maroko berada di tengah gurun pasir sedangkan Midar di
Kecamatan Gelumbang ini berada di antara hijaunya kawasan hutan yang masih
tersisa dan hamparan kebun karet.
Lokasi Masjid
Al-Muttaqin
RT. 003 Dusun 1, Desa Midar, Kec. Gelumbang 31171
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan – Indonesia
Koordinat : -3.272088, 104.374754
Dari Kelurahan Gelumbang selaku
ibukota kecamatan, Desa Midar dapat dicapai Melalui desa Karang Endah. Jalanan
yang menghubungkan antara desa di kecamatan Gelumbang kini cukup baik dengan
jalan yang rata rata sudah di cor beton. Kondisi yang jauh berbeda dengan masa
tahun 80-90an saat jalanan dari dan menuju kesana rusak parah dan butuh
perjuangan berat untuk dapat dilalui.
Masjid Al-Muttaqin desa Midar ini
tidak berada di tepian jalan raya tapi sedikit masuk melalui sebuah gang kecil
yang juga sudah di cor. Ada sebuah gapura yang dibangun di tepi jalan raya
lengkap dengan nama masjid ini di bagian atasnya, sebagai penanda dan penunjuk
arah bagi yang melintas disana.
Atap limas masjid Al-Muttaqin |
Berdiri diantara rumah rumah
penduduk yang hampir semuanya berupa rumah panggung tradisional khas Sumatera.
Masjid Al-Muttaqin dibangun seperti kebanyakan masjid masjid di tanah air,
berupa bangunan masjid dengan struktur atap limas bersusun. Kubah dari atap
limas bangunan masjid di Palembang dan sekitarnya memang memiliki keunikan
tersendiri seperti pada masjid ini.
Sisi bawah atap limasnya bukan
berupa bukaan yang diperuntukkan bagi jendela jendela kecil tapi justru di
tutup dengan susunan papan seolah membuatnya sebagai sebuah kubah. Bagian puncak
atap limas ini aslinya dan biasanya dilengkapi dengan ornamen khas seperti daun
simbar namun pada masjid ini sudah diganti dengan kubah berbahan metal
berukuran kecil. Karena tidak ada menara, maka pengeras suara di masjid ini
diletakkan dibawah kubah limas di atap nya.
Exterior Masjid Al-Muttaqin Midar |
Lahan tempat masjid ini berdiri
tidak seluruhnya datar, sehingga bagian belakangnya tampak jauh lebih tinggi
dari permukaan tanah disekitarnya, pun demikian dengan posisi kamar mandi dan
area berwudhunya yang berada di bagian belakang, ada beberapa anak tangga yang
harus dilalui dari sisi belakang masjid ini untuk memasukinya.
Sisi kiri dan kanan masjid ini
dilengkapi dengan teras berpagar untuk menghindari masuknya binatang ternak. Ukuran
masjid ini cukup besar dengan tiga pintu akses, masing masing di sisi kiri dan
kanan ditambah satu pintu akses dari sisi belakang. Denah bangunannya persegi
panjang dengan empat pilar utama di bagian tengah menopang struktur utamanya
ditambah dua pilar tambahan di sisi depan dan belakang pilar utama.
Mihrabnya dibangun sedikit
menjorok ke luar dari bangunan utama. Di ruangan mihrab ini juga ditempatkan
satu mimbar terbuat dari kayu, dengan beberapa anak tangga tanpa podium. Bagian
dalam masjid ini memang sepir dari berbagai ornamen, ada petunjuk waktu sholat
di samping mihrab, Laporan Keuangan masjid, dan papan pengumuman di dinding
selatan yang juga memuat Jadwal waktu sholat selama selama satu bulan yang
sudah disahkan oleh kementrian agama kabupaten Muara Enim. Dan tak lupa satu
buah beduk ditempatkan di teras utara masjid.***
Interior Masjid Al-Muttaqin Midar |
--------------------------------
Baca Juga Artikel
Masjid Masjid di Tanah Belida Lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA