Masjid Jami Nurul Bayan, Kampung Baleker, Desa Waringin Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat |
Kampung
Baleker tempat Masjid Nurul Bayan ini, berada di belakang komplek perumahan
Bumi Waringin Indah tempat berdirinya Masjid
Asy-Syuukur yang sudah di ulas dalam artikel sebelumnya. Saya kurang tahu
arti nama kampung ini atau mungkin memang hanya sekedar nama.
Kampung
Baleker masuk dalam wilayah Desa Waringin Jaya di Kecamatan Kedungwaringin,
Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Seiring dengan berdirinya perumahan BWI, akses
menuju kampung ini juga dapat melalui jalan yang sama dengan jalan menuju ke
perumahan tersebut.
Lokasi dan Alamat Masjid Nurul Bayan
Masjid Jami Nurul Bayan
Kampung Baleker RT.001 RW.03
Desa Waringin Jaya, Kecamatan
Kedungwaringin
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Indonesia
Koordinat Geografi : 6°15'2.15"S
107°14'52.29"E
Saya
singgah ke masjid ini di suatu pagi Sabtu. Suasana disekitar masjid ini cukup
ramai dengan parkir kendaraan bermotor, tapi bukan kendaran jemaah yang sedang
ke masjid ini tapi sedang menhadiri acara halal bil halal yang diselenggarakan
oleh salah satu tokoh masyarakat setempat yang sedang bersiap menunaikan ibadah
haji.
Lokasi
kediamannya yang tak jauh dari masjid membuatku cukup dapat ikutan menikmati
lantunan pembacaan kitab Al-Barzanji lalu dilanjutkan dengan Sholawat dan Alma’surat.
Suasananya mengingatkan ku pada tradisi di kota Bandung, tradisi yang sama
persis dilaksanakan di rumah karib kerabat yang sedang bersiap menunaikan
ibadah haji.
Masjid Jami Nurul Bayan ::: bangunan bewarna hijau itu adalah gedung sekolah Islam di Kampung Baleker. |
Arsitektural Masjid Jami Nurul Bayan
Masjid
Jami Nurul Bayan dibangun dalam arsitektural masjid umumnya di Indonesia. Khususnya
tanah Jawa. Sebuah masjid dengan atap limas lalu kemudian di beri kubah di
puncak atap nya. Empat sokoguru bundar
dari beton berdiri ditengah masjid. Ruang dibawah atap limasnya dimanfaatkan
dengan baik untuk menempatkan serangkaian
celah bagi ventilasi udara.
Teras
sisi utara (sisi kanan dari arah depan) bersebelahan dengan area tempat
berwudhu. Sumber air untuk berwudhu diambil dari sumur yang ada di areal
tersebut. Musim kemarau panjang seperti sekarang ini sumur ini masih mampu
memberikan pasokan air yang cukup untuk masjid ini meski memang airnya terlihat
cukup dalam.
::: Masjid Jami Nurul Bayan ditengah Kampung Baleker ::: |
Mengingat ketiadaan pompa air listrik disana, dibutuhkan semangat lebih untuk menimba air dari sumur yang cukup dalam ini guna mengisi bak air untuk berwudhu di area ini. bak bak air itu dibuat memanjang setinggi sekitar 80 cm. keran air untuk berwudhu ditempatkan langsung di sisi bak penampungan tersebut. Airnya terasa sejuk alami dan tentu saja sama sekali tak ada aroma kaporitnya.
Ada
pintu kecil dari kayu menuju ke area pemakaman umum dibelakang masjid dari area
tempat berwudhu ini. area pemakaman di belakang masjid ini juga dapat di akses
dari gerbang permanen di sebelah teras kiri masjid. Di pojok timur laut berdiri
menjulang menara tunggal masjid ini. bangunan menara yang belum selesai di
finishing. Menara itu yang tadinya menarik perhatianku ketika melintas di jalan
samping perumahan BWI.
Interior Masjid Jami Nurul Bayan |
Bangunan masjid rasanya tak lengkap bila tak ada beduk. Beduk di Masjid ini diletakkan di ruang bawah bangunan menara, mengarah ke halaman depan masjid. Halaman depan masjid ini sudah di pagar keliling dengan pagar permanen dengan dua pintu akses dari arah jalan utama. Masjid dengan warna kuning cerah ini terlihat anggun diantara rumah rumah dan pepohonan di tengah kampung Baleker.
-----------------------
Artikel Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA