Senin, 17 September 2012

Masjid Jami’ Nurul Bayan Kampung Baleker

Masjid Jami Nurul Bayan, Kampung Baleker, Desa Waringin Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Kampung Baleker tempat Masjid Nurul Bayan ini, berada di belakang komplek perumahan Bumi Waringin Indah tempat berdirinya Masjid Asy-Syuukur yang sudah di ulas dalam artikel sebelumnya. Saya kurang tahu arti nama kampung ini atau mungkin memang hanya sekedar nama.

Kampung Baleker masuk dalam wilayah Desa Waringin Jaya di Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Seiring dengan berdirinya perumahan BWI, akses menuju kampung ini juga dapat melalui jalan yang sama dengan jalan menuju ke perumahan tersebut.

Lokasi dan Alamat Masjid Nurul Bayan

Masjid Jami Nurul Bayan
Kampung Baleker RT.001 RW.03
Desa Waringin Jaya, Kecamatan Kedungwaringin
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Indonesia
            Koordinat Geografi : 6°15'2.15"S 107°14'52.29"E


Saya singgah ke masjid ini di suatu pagi Sabtu. Suasana disekitar masjid ini cukup ramai dengan parkir kendaraan bermotor, tapi bukan kendaran jemaah yang sedang ke masjid ini tapi sedang menhadiri acara halal bil halal yang diselenggarakan oleh salah satu tokoh masyarakat setempat yang sedang bersiap menunaikan ibadah haji.

Lokasi kediamannya yang tak jauh dari masjid membuatku cukup dapat ikutan menikmati lantunan pembacaan kitab Al-Barzanji lalu dilanjutkan dengan Sholawat dan Alma’surat. Suasananya mengingatkan ku pada tradisi di kota Bandung, tradisi yang sama persis dilaksanakan di rumah karib kerabat yang sedang bersiap menunaikan ibadah haji.

Masjid Jami Nurul Bayan ::: bangunan bewarna hijau itu adalah gedung sekolah Islam  di Kampung Baleker.

Arsitektural Masjid Jami Nurul Bayan

Masjid Jami Nurul Bayan dibangun dalam arsitektural masjid umumnya di Indonesia. Khususnya tanah Jawa. Sebuah masjid dengan atap limas lalu kemudian di beri kubah di puncak atap nya.  Empat sokoguru bundar dari beton berdiri ditengah masjid. Ruang dibawah atap limasnya dimanfaatkan dengan baik untuk menempatkan serangkaian  celah bagi ventilasi udara.

Teras sisi utara (sisi kanan dari arah depan) bersebelahan dengan area tempat berwudhu. Sumber air untuk berwudhu diambil dari sumur yang ada di areal tersebut. Musim kemarau panjang seperti sekarang ini sumur ini masih mampu memberikan pasokan air yang cukup untuk masjid ini meski memang airnya terlihat cukup dalam.

::: Masjid Jami Nurul Bayan ditengah Kampung Baleker :::

Mengingat ketiadaan pompa air listrik disana, dibutuhkan semangat lebih untuk menimba air dari sumur yang cukup dalam ini guna mengisi bak air untuk berwudhu di area ini. bak bak air itu dibuat memanjang setinggi sekitar 80 cm. keran air untuk berwudhu ditempatkan langsung di sisi bak penampungan tersebut. Airnya terasa sejuk alami dan tentu saja sama sekali tak ada aroma kaporitnya.

Ada pintu kecil dari kayu menuju ke area pemakaman umum dibelakang masjid dari area tempat berwudhu ini. area pemakaman di belakang masjid ini juga dapat di akses dari gerbang permanen di sebelah teras kiri masjid. Di pojok timur laut berdiri menjulang menara tunggal masjid ini. bangunan menara yang belum selesai di finishing. Menara itu yang tadinya menarik perhatianku ketika melintas di jalan samping perumahan BWI.

Interior Masjid Jami Nurul Bayan

Bangunan masjid rasanya tak lengkap bila tak ada beduk. Beduk di Masjid ini diletakkan di ruang bawah bangunan menara, mengarah ke halaman depan masjid. Halaman depan masjid ini sudah di pagar keliling dengan pagar permanen dengan dua pintu akses dari arah jalan utama. Masjid dengan warna kuning cerah ini terlihat anggun diantara rumah rumah dan pepohonan di tengah kampung Baleker.

-----------------------

Artikel Terkait :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA