|
Masjid Darul Muttaqin Desa Pinangbanjar, Gelumbang. |
Dimanakah Desa
Pinangbanjar?
Desa Pinangbanjar adalah salah
satu desa didalam wilayah kecamatan Gelumbang, kabupaten Muara Enim, Provinsi
Sumatera Selatan. Desa yang asri ditepian Sungai Kelekar yang mengalir dari
sekitar kota Prabumulih dan bermuara ke Sungai Ogan di Inderalaya kabupaten
Ogan Ilir.
Landscape panorama Pinangbanjar
menghadirkan suasana padang savanna Afrika di saat musim kemarau, ketika aliran
sungai Kelekar surut, menghadirkan lahan yang cukup luas dengan rerumputan
tipis dengan pepohonan tinggi di sepanjang bantaran sungai di dua sisinya,
keren untuk direkam dalam bingkai foto.
🚩 Masjid Darul Muttaqin
Desa Pinang Banjar, Kecamatan
Gelumbang
Kabupaten Muara Enim, Sumatera
Selatan 31171
🌐 https://goo.gl/maps/37iSnFHGat2BogVb6
Desa Pinangbanjar ini bahkan
tampak cukup indah dari citra satelit yang ada di google map dengan hamparan
hijau yang luas dan sungainya yang bekelok kelok. Desa Pinangbanjar dapat
dicapai dari kota Palembang dengan berkendara sekitar 1 jam setengah dengan
jarak tempuh sekitar 68km. Sebagai panduan perjalanan, anda juga bisa
menggunakan applikasi googlemap yang sudah update kondisi daerahi ini termasuk
juga streetview-nya.
Dari kota Palembang menuju ke-arah
selatan (ke-arah Kota Prabumulih), menuju ke Kelurahan Gelumbang selaku ibukota
kecamatan Gelumbang, di perempatan
Masjid
Jami Babussalam Gelumbang ambil arah ke Kiri (ke arah timur) menuju Desa
Tambangan Kelekar, ada rambu rambu di perempatan yang menunjukkan arah ke
Tambangan Kelekar.
|
Ruas Jalan ditengah desa Pinangbanjar dengan Masjid Darul Muttaqin. |
Kurang dari sepuluh menit
berkendara dari perempatan Kelurahan Gelumbang anda akan tiba di desa Tambangan
Kelekar, dan berjumpa dengan
Masjid
Muhammad Amin di sisi kiri jalan masuk ke Desa tambangan Kelekar, dari
Masjid itu lanjutkan perjalanan, ambil jalan ke kiri di pertigaan di tengah
desa.
Dari sana hanya butuh perjalanan
sekitar 5-8 menit berkendara anda akan sampai ke jembatan besi yang dibangun
cukup tinggi melintas diatas sungai Kelekar, dan itu adalah desa Pinang Banjar.
Dari atas jembatan itu anda dapat menikmati suguhan pemandangan alami desa
Pinangbanjar.
|
Masjid Darul Muttaqin dilihat dari pintu Mushola Tua Desa Pinangbanjar. |
Dan dari sana bila anda memandang
ke arah selatan anda juga akan dapat melihat Menara dan atap masjid Darul
Muttaqin tampak menyembul diantara atap atap rumah rumah warga, perahu perahu
warga yang hilir mudik di sungai, beberapa warga yang sedang sibuk mencari ikan
hingga mandi dan mencuci di tepian sungai.
Tentang Masjid Darul Muttaqin
Masjid Darul Muttaqin didesa
Pinangbanjar dibangun dengan atap limas bersusun tiga ditambah satu kubah
bawang berukuran kecil di puncak atapnya. Bangunan utamanya berdenah
bujursangkar dengan tiga teras beratap di tiga sisinya masing masing di sisi
timur, utara dan selatan.
|
Menara dan atap Masjid Darul Muttaqin diantara atap atap rumah penduduk setempat. |
Denah bangunan masjid sedikit
menyerong terhadap jalan desa untuk menyesuaikan dengan arah kiblat. Letak
masjid ini tepat ditengah tengah desa diantara pemukiman warga. Satu menaranya
ditempatkan di sisi barat, bersebelahan dengan bangunan mihrab yang menjorok
keluar bangunan.
Memasuki masjid ini kita akan
menjumpai mimbar dari kayu yang tampak cukup unik. Ditempatkan di dalam ruang
mihrab di sisi sebelah kanan sajadah imam. Mihrab dari kayu dengan ukiran khas
Palembang yang didominasi warna merah dan kuning emas. Mimbar tanpa podium, ada
empat undakan anak tangga sebagai tempat bagi khatib menyampaikan khutbah dalam
posisi lebih tinggi dari tempat duduk Jemaah.
|
Desa Pinangbanjar merupakan desa yang asri masih hijo royo royo ditepian sungai Kelekar. |
Ada ukiran kalimat tauhid di
bagian atasnya dan kaligrafi lafadz mirroring Muhammad di sisi belakang,
dibagian atasnya ada tulisan tangan dengan hurup arab yang kurang jelas untuk
dibaca. Namun tampaknya tulisan itu terbaca Abdurrohman Burai.
Kami belum memiliki informasi
terkait nama itu, apa hubungan beliau dengan masjid ini. Burai di belakang nama
itu adalah sebuah desa di kecamatan Tanjungbatu, Kabupaten Ogan Ilir yang juga
berada ditepian Sungai Kelekar yang jaraknya bila menyusuri sungai kira kira
terpaut 19.5Km ke arah timur dari desa Pinangbanjar.
|
Puncak menara Masjid Darul Muttaqin Pinangbanjar. |
Bagian dalam masjid ini
seluruhnya di beri plafon mengikuti kontur atap, ditopang dengan dua belas
tiang beton segi empat dan dibagian tengahnya disanggah dengan satu pilar beton
bundar, bediri ditengah tengah ruangan masjid.
Ada tiga pintu akses ke ruangan
masjid masing masing di sisi timur, utara dan selatan. Di tiga sisi itu juga
dilengkapi dengan jendela jendela kaca berukuran besar dengan teralis besi. Di
dalam masjid terang benderang di siang hari dengan cahaya alami dari luar***
Interior Masjid Darul Muttaqin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA