Jumat, 24 Agustus 2012

Masjid Jami' Nurul Huda - Kaum Utara, Cikarang Utara (Bagian II)

Masjid Jami' Nurul Huda Kaum Utara dari arah Rel Kereta Api, lokasi masjid ini memang tak terlalu jauh dari stasiun Kereta Api Cikarang.

Dipenghujung tahun 2010 Masjid Jami’ Nurul Huda ini baru selesai dibangun struktur bagian depan masjid dengan dua menara kembar di sisi depan dan kubah utama, sedangkan bangunan sisi belakang dan interiornya sama sekali belum tersentuh.

Beberapa hari lalu saya sempat singgah lagi ke masjid ini untuk sholat Asyar dan sudah dapat menikmati keindahan dan kemegahan interior masjid kebanggaan muslim Kaum Utara – Cikarang Utara ini.

Baca posting sebelumnya disini

Masjid dengan lima menara
Kini Masjid Nurul Huda sudah dilengkapi dengan empat menar tinggi melengkapi menara pertamanya yang masih dipertahankan di halaman depan masjid ini. empat menara barunya ini dirancang dalam bentuk serupa. Ada kemiripan rancangan antara masjid ini dengan Masjid Agung Al-Barkah Kota Bekasi.

Meskipun belum selesai seluruhnya kemegahan masjid ini sudah mulai terlihat. Fasad depannya belum di finishing namun interiornya sudah mengkilat dan sudah selesai seluruhnya. Di hari raya Idul Fitri 1433H yang lalu, muslim Kaum Utara sudah dapat menikmati kenyamanan beribadah di dalam masjid yang interiornya masih gress ini.





Mari kita masuk ke dalam

Area Serambi
Sebelum measuk ke dalam masjid kita akan melewati bangunan serambi di depan masjid, memang belum selesai seratus persen karena lantainya belum di finishing namun bila kita mendongak ke atas akan terlihat susunan kaligrafi dalam warna emas cukup indah menghias area ini.

Pintu Utama
Pintu utama masjid dibuat dari panel kayu dengan ukiran kerrawang alias ukiran tembus dengan pola geometris, area kosong itu sepertinya nantinya akan di isi dengan panel panel ukir. Kita dapat mengintip ke dalam masjid diantara celah celah ukirannya. Sementara ruang kosong diantara  pintu dan kusennya itu sepertinya nanti akan di isi dengan panel kayu ukiran.

Interior Masjid Nurul Huda Kaum Utara
Masuk ke dalam masjid kita akan disambut rangkaian enam pilar beton bergaya gothic ukuran besar berdiri kokoh di tengah ruangan menyangga struktur atap beton masjid ini. lantainya dilapis dengan keramik ruangan warna cerah ukuran besar. Atap masjid dilengkapi dengan dua kubah. Kubah utama berukuran paling besar, dan kubah kedua di atas ruang sholat utama di sekitar area mihrab.

dan berikut ini fitur yang selalu ada di tiap masjid, Mihrab.

Mihrab Masjid Nurul Huda Kaum Utara
Setara dengan ukuran masjidnya, mihrab di masjid ini pun cukup besar, kira kira memakan sepertiga bagian dari sisi kiblat. Lokasinya sedikit menjorok ke arah barat memberi ruang di sisi kiri dan kanannya sebagai ruang utility dan ruang marbot. Mimbarnya berupa podium yang juga dari kayu berukir namun tidak terlalu besar.

Kubah Masjid Nurul Huda

Seperti disebutkan di awal tadi, Masjid Nurul Huda Kaum Utara ini memiliki sepasang kubah. Satu kubah besar dan satu kubah dengan ukuran lebih kecil. Kubah besar atau kubah utamanya di dominasi dengan lukisan Asmaul Husna warna hijau. Sedangkan kubah yang lebih kecil di bagian depan, di lukis dengan kaligrafi Al-Qur’an dalam warna biru.

Refleksi :: Dinding sisi kiblat masjid ini dilapis dengan keramik tembok warna hitam gelap, menghasilkan bayangan indah pilar pilar beton interior masjid ini di dinding kiblat. 

dan tentu saja adalah . . . 

Rekening donasi
Masjid Nurul Huda ini masih membutuhkan banyak dana untuk penyelesaian seluruh proses pembangunannya. So jangan tunda tunda untuk menyumbang. Rekeningnya seperti yang tertulis di papan pengumuman itu, atau mau langsung ke lokasi sekedar singgah untuk sholat juga oke.

wassalam

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara
------------------------------------------------------------------

Baca juga Artikel Masjid di Karangasih Lain nya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA