|
Masjid Besar Ghoyatul Jihad Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di Masjid ini Salah satu Pengibar pertama Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih di tanggal 17 Agustus 1945 mengabdikan di hidupnya, dan di masjid ini pula jenazah beliau disemayamkan untuk terahir kalinya sebelum di makamkan. |
Pemuda bercelana pendek dalam
selembar foto teramat bersejarah bagi kemerdekaan RI, dikenal sebagai Suhud
Hidayad, Dia bersama Latief Hendraningrat menjadi pengerek bendera pusaka
pertama, di hari naskah proklamasi kemerdekaan RI dibacakan oleh Bung Karno di
pegangsaan.
Di kampung halamannya beliau
mengabdikan diri sebagai pendidik generasi, dikenal dengan nama Kyai Suhud
ataupun Mbah Suhud. Nyaris tak ada yang tahu bahwa beliau adalah sang pengibar
pertama bendera pusaka sang merah putih, termasuk keluarganya sendiri,
sepanjang hidup beliau bahkan menolak segala tunjangan ataupun gaji dari
negara.
Sampai suatu hari di Masjid ini
jenazah beliau disemayamkan untuk terahir kali, begitu banyak yang terperangah
bahwa guru, kakek, orang tua mereka itu, tak lain adalah pemuda bercelana
pendek pengibar bendera pusaka di tanggal 17 Agustus 1945.
(Instagram)
Masjid Besar Ghoyatul Jihad
Dusun
Pasirtalaga I RT. 04/02 Desa
Pasirtalaga
Kec. Talagasari, Kabupaten Karawang
Jawa Barat 41381, Indonesia
Berdasarkan data situs kemenag Masjid
Besar Ghoyatul Jihad dibangun tahun 1962 di atas lahan wakaf seluas 6700 m2 dan
bangunannya seluas 520 m2. Masjid ini juga sudah terdaftar dan memiliki nomor
induk masjid dengan nomor 01.3.13.15.17.000043
. Masjid Ghoyatul Jihad juga mengelola sekolah
Islam, Madrasah Tsanawiyah Ghoyatul
Jihad yang berlokasi disebelah selatan masjid. Sedangkan di sebelah utara
masjid ini terdapat gedung Yayasan Pondok Karya Pembangunan Ghoyatul Jihad.
Sebagai Masjid Besar Kecamatan, disebelah selatan
masjid ini berdiri gedung Kantor Urusan Agama Kecamatan Telagasari, dan
disebelah kantor KUA ini terdapat Kantor Kepala Desa Pasirtalaga. Sebagai
tambahan informasi saja, daerah Pasirtalaga dan Telagasari ini dikenal juga
sebagai Tebu Ireng II karena ada begitu banyak-nya pesantren di daerah ini.
Di tahun 2013 yang lalu masjid ini juga
dilengkapi dengan gedung majelis taklim yang dibangun di areal parkir di sisi
selatan bangunan masjid, dan gedung tersebut disatukan dengan bangunan utama
masjid.
|
tiga kubah di tiga atap limas masjid besar Ghoyatul Jihad |
Arsitektur Masjid
Ghoyatul Jihad
Masjid Ghoyatul Jihad memang berukuran cukup besar,
sesuai dengan nama dan fungsinya sebagai masjid besar. Dibangun dengan bentuk
dasar bangunan utama berupa bangunan masjid khas Nusantara dengan atap limas
(segitiga) kemudian di bagian puncaknya ditempatkan satu kubah bundar dari
bahan logam.
Kemudian di sisi timur bangunan utama terdapat
dua atap limas yang bersebelahan dan menyatu dengan atap bangunan utama. di
ujung kedua atap limas ini juga ditempatkan masing masing kubah bundar dari
bahan logam yang tampak lebih berkilai dibandingkan dengan kubah bundar utama.
Bangunan masjid ini tampak lebih indah dengan
dibangunnya dua menara kembar yang mengapit bangunan masjid di sisi depan.
kedua menara ini dibangun dari beton berdenah segi delapan dan cukup gemuk,
dilengkapi dengan dua balkoni. jendela jendela berukuran kecil di tempatkan di
menar ini dan salah satu jendela paling atas digunakan sebagai tempat untuk
pengeras suara.
|
Mihrab Masjid Besar Ghoyatul Jihad |
Di ujung masing masing menara ini dilengkapi
dengan kubah allumunium bundar dengan ukuran yang sama besar dengan kubah utama
masjid. Dari lima kubah yang ada di masjid ini hanya kubah atap utama masjid
yang dilengkapi dengan ornamen bulan sabit dan bintang di ujung tertingginya.
Denah bangunan utamanya memanjang timur-barat,
ada enam tiang beton di dalam masjid ini. Di sebelah kiri ruang utama terdapat
gedung majelis ta’lim dan disebelah kanan (utara) merupakan area kamar mandi,
tempat berwudhu, kantor dan sara penunjang lainnya. Tempat wudhu untuk pria dan
wanita ditempatkan terpisah.
Ruang mihrab di dalam masjid ini cukup unik,
terbagi menjadi tiga ruang yang dipisahkan oleh pilar berlengkung. Ruang
pertama sebagai tempat imam, ruang tengah sebagai tempat untuk mimbar bagi
khatib, sedangkan ruang ketiga ditempatkan sebuah jam berdiri berukuran sedang.
|
Ruang Dalam Masjid Besar Ghoyatul Jihad |
Tidak ada ruang terpisah bagi Jemaah wanita di
masjid ini. Namun satu area di bagian paling belakang ruang sholat utama. Diberi
partisi dari kayu berukir sebagai tempat sholat khusus Jemaah wanita. Teras
masjid ini cukup luas di sisi kiri dan kanannya. Teras depannya bahkan lebih
luas dan tampak sekali pembangunannya dilakukan di beberapa periode berbeda.
Ada dua jejer pilar beton di teras depan menandakan setidaknya sudah dua kali
mengalami perluasan.
Halaman depan masjid ini cukup luas, dan
seluruhnya ditutup dengan konblok sehingga permukaannya sedikit lebih tinggi
dari muka jalan masuk ke masjid. konblok warna warni ini memberikan keindahan
tersendiri. Di tengah lapangan ini di tulis inisial G dan J dalam ukuran besar.***
|
Parsiti area sholat wanita |
|
Area sholat jemaah wanita dari balik kaca jendela |
|
Teras depan Masjid Besar Ghoyatul Jihad |
|
Masjid Besar Ghoyatul Jihad Ba'da Sholat Isya |
|
Masjid Besar Ghoyatul Jihad Ba'da Sholat Isya |
------------------------------------------------------------------
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara
------------------------------------------------------------------