Masjid di Roma? Memang kedengarannya sedikit aneh. Maklum Roma ibukota Italia itu sudah identik dengan Katholik. Tahta Suci Vatikan yang menjadi pusat Katholik dunia terletak ditengah kota tersebut.
Impian panjang muslim kota Roma untuk memiliki masjid memang sudah berwujud sejak tahun 1995 yang lalu. Selesai dibangun pada Januari 1995 dan diresmikan penggunaannya di bulan Juni 1995, menelan biaya 15 milyar Lira. Masjid Roma yang juga menjadi pusat kebudayaan Islam berdiri megah di atas lahan seluas 29.915 meter persegi di kaki gunung Monte antenne, pinggiran utara kota Roma-Italia tak jauh dari sungai Tiber, Di atas bukit yang ditumbuhi pepohonan pinus 40m dari permukaan laut.
Bangunan masjid dan Pusat kebudayaan Islam kota Roma keseluruhannya seluas 19.708 meter persegi, terdiri dari bangunan masjid dan islamic centre seluas 16,592 meter persegi dan bangunan tambahan seluas 3.116 meter persegi. Sedangkan lahan-nya sendiri merupakan sumbangan dari pemerintah kota Roma. Pembangunan masjid itu juga tak terlepas dari jasa King Faisal Raja Saudi Arabia yang secara pribadi terus menerus melakukan pendekatan kepada pemerintah Italia bagi pembangunan masjid di kota Roma. Dan pada Kunjungan beliau ke Roma pada 1973 penolakan terhadap pembangunan masjid disana sudah mulai melunak. Kunjungan Raja Faisal juga untuk memberikan bantuan dana kepada panita pembangunan masjid. Setelah kunjungan beliau negara negara muslim dan perorangan mulai mengirimkan dana bagi perwujudan pembangunan masjid tersebut.
Program pembangunan Masjid tersebut di siapkan oleh Pusat Kebudayaan Islam Roma yang menginginkan masjid dan Pusat Budaya Islam tersebut dibangun sebagai salah satu bangunan monumental mengadaptasi sejarah besar kota metropolis Roma. Menyatukan project tersebut kedalam satu lokasi yang religi, rekreasi, kegiatan kegiatan budaya dan harus memiliki keterkaitan dengan ragam sejarah kota Roma serta mengekspresikan Islam sebagai way of life bagi semua pengunjung.
Berkapasitas 2.500 jemaah termasuk ruang khusus bagi 500 jemaah wanita. Dilengkapi dengan Pusat Kebudayaan Islam yang terhubung langsung dengan ruang sholat utama, dan fasilitas lain termasuk Ruang Pameran Seni Islam, Ruang konfrensi berdaya tampung 400 orang, ruang pertemuan, banquet hall untuk 250 orang, perpustakaan yang memiliki koleksi terlengkap karya karya sarjana islam, memiliki ruang untuk sholat harian bagi 150 jemaah, ruang kelas dan perkantoran.
Pembangunan masjid Roma dijadikan ajang kompetisi arsitektur internasional di tahun 1975. dari 42 karya yang masuk, karya Sami Mousawi dan Paolo Portoghesi/Vittoro Gigliotti keluar sebagai pemenang. Berdasarkan rekomendasi dari dewan juri dan panitia pembangunan masjid, Design yang baru di ajukan pada bulan Oktober 1976 dan di setujui oleh Pusat Kebudayaan Islam dan team tersebut juga ditunjuk untuk pelakanaan dan pengawasan proyek pembangunan masjid dan pusat kebudayan Islam kota Roma, Italia.
Draf pembangunan Masjid dan Pusat kebudayaan Islam tersebut di setujui oleh pemerintah kota Roma pada Februari 1979 setelah mengalami berbagai perubahan design dari design awalnya. Proyek pembangunan yang seyogyanya dimulai pada Juli 1979 dibatalkan karena alasan sosial dan politik. Pengajuan ulang ke pemerintah kota Roma pada 1983 dengan mengurangi tinggi menara masjid ahirnya di setujui dan pekerjaan pembangunan dimulai pada desember 1984. Paolo Portoghesi/Vittoro Gigliotti ditunjuk kembali sebagai pengawas dan Sami Mousawi bertindak sebagai konsultan.
Keseluruhan komplek masjid dan pusat kebudayaan Islam kota Roma selesai dibangun pada Januari 1995 dan diresmikan pada June 1995 dihadiri oleh presiden italia serta perwakilan negara negara islam dan warga Muslim setempat. Alhamdulillah.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA