Minggu, 11 September 2016

Masjid Jami’ Gunung Batin Udik, Lampung Tengah

Masjid Jami' Gunung Batin Udik

Singgah ke masjid ini di hari terahir bulan suci romadhon 1437H dalam perjalanan mudik yang santai karena memang jalanan sudah sepi dari para pemudik yang sudah berebut ruas jalan beberapa hari sebelumnya. Cuaca panas waktu dhuha khas sumatera langsung terasa begitu keluar dari kendaraan untuk singgah sebentar di masjid ini. Di dalam masjid bapak bapak para pengurus masjid sedang serius mendiskusikan segala persiapan untuk sholat idul fitri 1437H.

Lokasi Masjid Jami Gunung Batin Udik
Jalan Lintas Sumatera, Desa Gunung Batin Udik
Kecamatan Terusan Nunyai, Kab. Lampung Tengah
Provinsi Lampung - Indonesia



Meskipun lokasi masjid ini berada ditepian jalan lintas timur Sumatera namun akses ke masjid ini tidak menghadap ke ruas jalan raya utama namun dari dua ruas jalan yang mengapit masjid ini disisi kiri (selatan) dan kanan (utara), rancangan yang demikian ini memang relatif lebih aman bagi Jemaah yang keluar masuk ke areal masjid dari lalu lalang kendaraan di ruas jalan utama. Jalan Karya yang berada di sebelah kanan (utara Masjid) masjid bahkan dilengkapi dengan sebuah gapura dengan tulisan besar di atasnya “Kampung Gunung Batin Udik”.

Di pekarangan masjid ini ada beberapa kuburan. Satu kuburan berada di pekarangan sebelah utara mlik seorang muslimah bernama Masa Amah Binti Gayow Sibikow bertarikh 29 Februari 1938 (mungkin tarikh wafatnya beliau). Dua lagi kuburan pekarangan sebelah timur yang bersebelahan dengan jalan raya lintas sumatera, namun tidak dilengkapi dengan identitas.

Dari sisi ruas jalan lintas timur sumatera

Bangunan masjidnya berupa bangunan masjid tradisional dengan atap limas bersusun dua ditutup dengan genteng. Tiga sisi bangunan sudah dilengkapi dengan teras lengkap dengan pilar pilarnya. Ukuran masjidnya cukup besar. Tempat wudhu dan toiletnya berada di sisi utara atau di sebelah kanan bangunan utama. 

Sejah Kampung Gunung Batin Udik

Konon kampung Gunung Batin Udik awalnya dibuka oleh 22 tokoh adat yang berasal dari Kotabumi Lampung Utara, ke 22 Tokoh ini yang membuat atau membangun umbulan (kampung kecil) yang diberi nama Under Pura sekitar tahun 1805 terletak didaerah Gattau Pering  yang letaknya kira-kira 3 Km sebelah timur Kampung Gunung Batin sekarang. Pada awal tahun 1810 sebagian warga pindah  kearah barat yaitu Kampung Gunung batin saat ini dan membuat umbulan yang tetap diberinama Under Pura, di wilayah yang baru inilah ke 22 Tokoh tersebut menata umbulan menjadi Dusun yang baru yang pemerintahannya bersifat Adat.

Pekarangan sisi utara masjid

Pada tahun 1815 banyak penduduk Under Pura pindah ke kemiling (Tanjung Karang Bagian Barat) mereka membuat tempat baru yang diberi nama Umbulan Langka Pura (nama tersebut saat ini masih dipakai nama kampung Langka Pura). Pada tahun 1834 Umbulan Under Pura diganti dengan nama GUNUNG BATIN yang memiliki arti : Gunung” adalah Tinggi”, “Batin” adalah Kebatinan.

Dan pada saat penggantian nama tersebut pemerintahan yang bersifat Adat berubah menjadi Pemerntah bersifat Politik Tata Negara yang bepusat di Kotabumi dan Palembang (Sumatra Selatan). Pada tahun 1937 Gunung Batin menjadi Marga Terusan Nunyai dan setelah menjadi marga Kampung Gunung Batin dipecah menjadi (dua) yaitu: Gunung Batin Udik dan Gunung Batin Ilir**

Teras dan pekarangan sisi timur 
Gapura Kampung Gunung Batin Udik, disebelah utara masjid 
Kuburan seorang muslimah di sisi utara masjid 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA