Empat masjid dan mushola di kawasan wisata rohani makam Godog, Garut |
Objek Wisata Rohani
Gunung Godog di Garut, identik dengan nama Syech Rohmat Suci yang oleh para
pemerhati sejarah penyebaran Islam di tatar Sunda disebut sebagai nama lain
dari Raden
Kian Santang, putra dari Prabu
Siliwangi, Maharaja Pajajaran. Ada berbagai versi tentang perjalanan Raden
Kian Santang hingga menjadi salah satu tokoh yang dikenal sebagai penyebar
Islam di wilayah Garut dan sekitarnya. Rata rata semua kisah tersebut bersumber
dari kisah tutur tinular yang disampaikan secara turun temurun atau Saur Sepuh,
sehingga teramat sulit untuk mendapatkan alur otentik dari semua kisah
tersebut.
Namun ada benang
merah dari beragam versi hikayat tersebut yang pada intinya adalah bahwa, Raden
Kian Santang adalah salah satu dari anak Prabu
Siliwangi dari pernikahannya dengan Subang Larang atau Subang Karancang.
Ketika mencapai usia remaja Raden
Kian Santang tertarik mendalami ajaran Islam dan berguru hingga ke tanah
arab. Sekembalinya ke tanah Jawa beliau men-syi’arkan Islam di sekitar Gunung
Godog Garut sampai beliau wafat dan dimakamkan di puncak gunung tersebut.
Makam Godog
Desa Godog, Kec. Karangpawitan
Kabupaten Garut, Jawa Barat 44182, Indonesia
Hingga kini
makamnya senantiasa di ziarahi oleh para peziarah yang datang dari berbagai
daerah, pemkab Garut juga telah menetapkan daerah tersebut sebagai salah satu
destinasi wisata religi andalan. Selain Raden
Kian Santang atau Syech Rohmat Suci, di gunung ini juga terdapat makam para
pengikut setia dan orang orang kepercayaan beliau. Makam Syech Rohmat Suci (Raden
Kian Santang) berada di puncak tertinggi gunung Godok sementara makam para
pengikut beliau berada di posisi yang lebih rendah.
Untuk menuju ke
komplek pemakaman ini dari area parkir, pengunjung harus berjalan kaki melewati
jalanan menanjak yang sudah di cor hingga ke gerbang komplek pemakaman, ada pos
retribusi di gerbang pemakaman ini. Dari gerbang ada sederet anak tangga yang
harus di lalui sampai ke puncak, dan di sepanjang perjalanan ada beberapa makam
dari pengikut pengikut beliau yang semuanya sudah dibangun sebagai bangunan
permanen, sebelum kemudian tiba di puncak tertinggi, disana terdapat bangunan
besar yang merupakan makam Syech Rohmat Suci alias Raden
Kian Santang sekaligus menjadi makam utama di komplek pemakaman ini.
Sepanjang
perjalanan dari tempat parkir hingga ke makam Syech Rohmat Suci (Raden
Kian Santang) setidaknya terdapat dua masjid dan dua mushola. berikut ini
Masjid masjid dan musholla tersebut.
Musholla Al-Amin
Mushola Al-Amin di area parkir makam godog |
Mushola pertama bernama
Mushola Al-Amin, berada di area parkir, kemudian satu masjid di pemukiman warga
beberapa meter menjelang gerbang pemakaman ditepian jalan yang mendaki,
letaknya disebelah kiri jalan menuju ke gerbang makam. Dari tempat parkir ini,
pengunjung harus meninggalkan kendaraannya, lalu berjalan kaki melewati jalanan
menanjak yang sudah di cor. Ada yang siap menjaga kendaraan anda, saat
berkunjung kesana, kendaraan kami bahkan dapat bonus, Saat kami titipkan
kondisinya kotor penuh debu dan lumpur, saat kami kembali ternyata sudah di
cuci dan dibersihkan oleh anak anak yang berjaga disana. Soal tarif
"Saridho-na" atau se-ridho-nya ajah pak.
Masjid Kampung Godog
Add caption |
Tak ada papan namanya,
masjid satu ini letaknya hanya beberapa meter sebelum gerbang komplek pemakaman
godog. letaknya di sebelah kiri jalanan yang menanjak tersebut. Dari titik ini
kita bisa menikmati pemandangan kota Garut dari ketinggian. tempat strategis
lainnya untuk mendapatkan pemandangan yang menawan adalah dari arah jalan raya
beberapa meter sebelum mencapai masjid ini.
Masjid Jami’ Al-Rohman
Kotak amal di tengah jalan |
Masjid Jami’
Al-Rohman berada di dalam komplek pemakaman atau akan kita jumlpai setelah
melewati gerbang pemakaman. di sebelah kanan jalan diantara pohon pohon besar
yang kemungkinan sudah berusia ratusan tahun, ada beberapa rumah penduduk
disekitar masjid ini, dan juga ada kotak amal yang diletakkan ditengah tengah
jalan akses di dalam kawasan wisata ini.
Musholla Makam Godog
Mushola di samping Makam Syech Rohmar Suci |
Makam Syech
Rohmat Suci (Raden
Kian Santang) sudah dibangun cukup besar untuk menampung para peziarah, ada
beberapa orang yang mendonasikan dana nya untuk membangun makam ini. Disamping
bangunan makam juga telah dibangun sebuah mushola permanen dengan bentuk rumah
panggung berlantai dan berdinding kayu, lokasinya persis di samping bangunan
makam atau di sebelah kiri jalan sebelum masuk ke dalam bangunan makam Makam
Syech Rohmat Suci (Raden
Kian Santang).
Objek Wisata
Religi Makam Godog ini memiliki daya Tarik tersendiri dengan letaknya yang
berada di ketinggian, memberikan pemandangan bentang alam yang begitu
mempesona, dari beberapa titik di lokasi ini, pengunjung dapat menikmati
pemandangan pegunungan dengan hamparan pusat kota Garut di Kejauhan. Khusus di
malam hari kerlap kerlip lampu kota Garut tampak begitu indah di kejauhan.
Gunung Papandayan tampak begitu indah dari kejauhan dari titik ruas jalan beberapa meter dari Masjid Kampung Godog. |
Ditambah lagi
dengan hawa pegunungan yang sejuk dan segar menjadikan lokasi ini cukup nyaman
untuk ngadem. Statusnya sebagai objek wisata religi memang membuatnya lebih
kental dengan kata keramat dibandingkan sebagai objek wisata, hal itu juga
menjadikan seluruh komplek makam ini terjaga kondisi alamnya, kita masih bisa
menemukan pepohonan berukuran besar menjulang dikiri kanan jalan, dan kawasan
hutan disekitarnya masih relatif terjaga menghadirkan suasana yang sama sekali
berbeda bagi mereka yang terbiasa hidup di perkotaan.
Ada sumber air
yang sangat jernih disini, meski untuk menjangkaunya butuh sedikit usaha karena
harus turun ke lembah melewati pesawahan yang menghijau. Terjaganya kawasan
hutan di gunung ini menjadikan sumber airnya pun masih terawat baik meski
dengan debit yang tak begitu besar namun senantiasa mengalirkan air yang jernih
dan sejuk, benar bernar menantang untuk diteguk, menikmati air pegunungan
langsung dari sumber mata airnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA