Masjid Jami' Al-Barokah Matangaji |
Matangaji adalah desa di kecamatan Sumber,
Kabupaten Cirebon. Desa yang namanya berkaitan dengan salah satu sultan
Kasepuhan Cirebon, bukan karena beliau lahir disana tapi karena beliau pernah
melakukan perjalanan dan mengajar mengaji murid murid nya hingga matang di
tempat ini.
Adalah Sultan Sepuh Shafiudin, sultan ke 5 yang
berkuasa di kraton kasepuhan setelah kesultanan Cirebon terbagi mejadi dua
Keraton yakni Kraton Kasepuhan dan Kraton Kanoman. Beliau melakukan perjalanan
meninggalkan Kraton melakukan dakwah di daerah Sumber sampai ahirnya tiba di
Matangaji, mendirikan semacam pesantren dan mengajar mengaji disana.
Beliau menekankan kepada murid muridnya untuk
belajar mengaji hingga benar benar matang, matang mengaji atau matangaji.
Istilah itu yang kemudian menjadi nama bagi daerah tempat beliau mengajar
tersebut hingga saat ini. Sultan Shafiudin dimakamkan di komplek pemakaman
kesultanan Cirebon di Astana Gunung Jati.
Mesjid
Al Barokah Matangaji
Matangaji, Kec.
Sumber, Cirebon, Jawa Barat 45611
Lokasi desa matangaji ini memang terpencil di
ketinggian dengan udara tak terlalu menyengat sepanjang hari, tak seperti di
pusat kota Cirebon yang panas. Desa yang tertata dengan apik dan asri. Jalanan
cor, pohon pohon rindang, pemukiman yang tertata, bersih dan jauh dari
kekumuhan. Sepanjang perjalanan di desa ini kami tak menemukan rumah penduduk
yang masih semi permanen.
Rata rata bangunan rumah penduduk disini sudah
dibangun permanen dengan material semen dan batu bata. Beberapa diantaranya
bahkan menggunakan batu alam. Dilihat dari langgam bangunannya sepertinya
bangunan bangunan rumah penduduk disini sudah dibangun permanen setidaknya
sejak penghujung era 70-an hingga awal 80-an. Saya menarik kesimpulan sederhana
bahwa penduduk desa ini cukup makmur secara merata.
Di tengah desa Matangaji saat ini berdiri
sebuah masjid megah. Nama yang tertulis beraksara arab di teras depan bagian
dalamnya terbaca Masjid Jami’ Al-Barokah. Nama yang indah bukan. Nama yang
mendoakan kebarokahan bagi siapapun yang sholat disini dan bagi masyarakat
Matangaji khususnya.
panorama Masjid Jami' Al-Barokah
Matangaji, sebelah kiri foto adalah gedung kantor kuwu Matangaji, sebelah kanan
foto adalah gedung sekolah PAUD dan TK.
|
Bangunan masjid Al-Barokah Matangaji ini sudah
berbentuk masjid moderen dilengkapi dengan kubah utama dan beberapa ornamen
menara kecil berkubah di bagian atapnya. Bangunannya terdiri dari tiga bagian,
bisa jadi tiga bagian ini juga mencerminkan tiga kali proses pembangunan-nya.
Sisi depan Masjid Jami' Al-Barokah
Matangaji. anda bisa melihat nama masjidnya terukir dengan huruf arab.
|
Masjid ini dilengkapi tiga pintu akses. Pintu
utamanya menghadap ke timur (halaman masjid), pintu utara menghubungkan ke area
berwudhu, toilet dan tangga akses ke atap masjid. Dan pintu selatan ke teras
samping menghadap ke jalan di samping masjid. Ruang mihrabnya sederhana
dilengkapi mimbar khatib berbentuk podium.
Interior Masjid Jami'
Al-Barokah Matangaji
|
Masjid Jami’ Al-Barokah dilengkapi dengan
bangunan menara tunggal di depan masjid. Sepertinya dibangun belakangan lama
setelah masjid berdiri atau setidaknya menara lamanya di renovasi hingga
menjadi seperti menara-nya saat ini. menara ini dilengkapi dengan tangga hingga
kepuncaknya.
Mushola Al-Ikhlas di Blok Si
Petir
|
Selain itu masih ada bangunan masjid besar yang
juga sedang dalam tahap renovasi total di Blok Pedaleman. Masjid yang cukup
besar dan indah dengan latar belakang gunung Ciremai. Hanya saja kami tak
sempat singgah ke masjid dan mushola tersebut. Blok Pedaleman sejarahnya dulu
merupakan tempat para Dalem Keraton Kesultanan Cirebon beristirahat hingga
ahirnya disebut Pedaleman hingga saat ini.***
menikmati senja di halaman masjid Pedaleman
|
------------------------------------------------------------------
Follow
& Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara
------------------------------------------------------------------
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA