Selasa, 01 Februari 2011

Masjid Jami’ Nurul Huda – Cilangkara

#Masjid_Masjid_di_kabupaten_Bekasi

Sisi utara Masjid Nurul Huda

Alamat & Lokasi Masjid Nurul Huda

Masjid Jami’ Nurul Huda Cilangkara
Kp. Cilangkara RT10/05
Jln. RH. Hasan Bondan. Desa Cilangkara
Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi
Jawa Barat

Dari SPBU di pasar Serang ada jalan masuk ke arah kampung Cicau’, mengikuti jalan ini tanpa belok akan sampai ke pertigaan jalan di kampung Cilangkara, ambil belokan ke kiri ke arah komplek pemkab Bekasi, masjid ini ada disebelah kanan jalan.


Singgah ke Masjid Nurul Huda Cilangkara

Sore pulang kerja, terjebak di kemacetan parah ruas jalan antara pasar sentral Lippo Cikarang hingga ke pasar Cibarusah, membuatku lebih memilih belok kekiri di persimpangan samping SPBU setelah pasar Serang. Melewati kawasan perbukitan terbuka daerah Cicau’, tempat mangkal anak anak muda menikmati matahari tenggelam disana.

Jalanan yang di cor beton mulai rusak, beberapa bagian bahkan rusak parah, amblas atau bahkan sudah kehilangan bekas beton nya sama sekali. Jalan lulus menikmati udara sore, sesekali ada truk melintas, harus extra hati hati dijalanan sempit dan berkelok.

sebelah kiri adalah kediaman Kang Isak yang dijadikan tempat anak anak belajar mengajai, tengah adalah masjid Nurul Huda, paling kanan adalah tempat wudhu hasil dari progam PNPM. 
Tiba di kampung Cilangkara ketika azan magrib mulai terdengar bersahut sahutan dari masjid ke masjid. di pertigaan lalu belok kiri setelah tanya tanya ke tukang sate yang mangkal disana ahirnya tiba di depan masjid Nurul Huda, ketika anak anak kecil sedang rebutan berwudhu sambil bercanda ria, sesekali mereka tertawa riang ketika cahaya blits kamera saku ku menerpa mereka.

Sedang dalam pembangunan

Masjid Nurul Huda kampung Cilangkara kini sedang dalam tahap pembangunan. Bentuk fisik masjid sudah terlihat kokoh, lantai dan dinding sudah dilapis keramik 60x60cm. Kubah dan sudah tebentuk. 4 sokoguru masjid penopang atap juga sudah rapi. Masjid ini kini masih membutuhkan dan cukup besar untuk menyelesaikan tahap ahir pembangunan. Finishing masjid tak cukup dengan hanya 10 atau 20 juta.

Interior ::: Meski belum sepenuhnya selesai karena masih butuh sentuhan ahir, namun kemegahan interior masjid ini sudah tampak jelas dengan empat sokoguru dari beton bundar menopang atap cornya tempat bediri megah kubah utama di tengah atap masjid.
Sholat magrib disini cukup tenang, di tengah kampung yang jauh dari kebisingan dan polusi, tenang dan nyaman. Masjid belum ada jendelanya masih terbuka, angin sore semilir masuk ke dalam, tak perlu kipas angin apalagi penyejuk udara. Sholat magrib dengan jemaah tiga shaf panjang, plus anak anak, cukup ramai untuk ukuran kampung yang jauh dari kawasan industri seperti Cilangkara.

Sudah 300 juta lebih (tepatnya Rp. 376.025.350) sudah dihabiskan untuk membangun masjid ini hingga tanggal 28 Januari 2011. Kas masjid ini pada tanggal tersebut Rp. 18.853.650. Tentunya masih banyak dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masjid ini hingga tuntas. Sejauh ini dana pembangunan masjid ini masih berasal dari swadaya masyarakat setempat.

Megah di bawah sinar temaram senja yang perlahan jatuh di Cilangkara
Meski tak jauh dari kantor Bupati Kabupaten Bekasi, aliran air PDAM belum sampai ke kampung ini. Air untuk keperluan masjid disuplai dari sumur pompa hasil program PNPM termasuk bangunan tempat wudhu di depan masjid. sementara di halaman depan masjid ada beberapa makam, mungkin makam para sepuh dan pendiri masjid.

Pengajian anak anak

Bakda magrib, puluhan anak anak sudah berkumpul di teras rumah Kang Isak yang bersebelahan dengan masjid, untuk belanjar mengaji. Bukan hanya sekedar belajar membaca Al-Qur’an, Kang Isak, ustadz muda ini juga memberikan pendidikan Tauhid untuk murid murid nya yang memenuhi teras rumah sederhananya ini saban malam bakda magrib tanpa harus membayar sepeserpun alias gratis. Sebuah pengabdian luar biasa di jaman serba uang ini masih ada yang mau merelakan waktu, tenaga dan ilmunya Lillahita’ala.

disisi depan masjid di dekat papan namanya itu ada beberapa makam muslim setempat
Beliau dibantu oleh beberapa anggota remaja masjid untuk mengajar mengaji bagi adik adik mereka di masjid ini. Satu diantaranya adalah kang Subur yang menemaniku sejak pertama tiba di masjid ini. Mahasiswa UIN Bandung ini memang sedang libur kuliah pulang ke kampungnya dan memanfaatkan waktu libur bergabung bersama beberapa rekan rekan remaja masjid membantu Kang Isak mengajar anak anak.

Melihat anak anak kecil ini mengaji jadi ingat kampung halaman nun jauh di pulau Sumatera sana. Dulu semasa kecil pun belajar mengajinya tak jauh berbeda dengan suasana ini. Guru ngaji yang tak bergaji padahal notabene menjadi ujung tombak bagi pembinaan generasi muda Islami di masa mendatang.

Semoga saja ketika suatu saat nanti aku singgah lagi ke Masjid ini. Masjid Nurul Huda Cilangkara sudah menjelma menjadi sebuah masjid yang megah dan makmur. Makmur masjidnya, makmur jemaahnya dan makmur pula masyarakat sekitanya. Amin.

Video Masjid Nurul Huda Cilangkara


Aktivitas anak anak Cilangkara belajar mengaji di teras rumah Kang Isak di samping masjid Nurul Huda Cilangkara.

Foto Foto Masjid Nurul Huda Cilangkara

Dari arah pintu timur
Sisi utara
Mari mengaji di teras rumah Kang Isak
Here's the Masjid, Mari Magriban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA