#Masjid_Masjid_di_kabupaten_Bekasi
Sisi utara Masjid Nurul Huda
|
Alamat & Lokasi Masjid
Nurul Huda
Masjid Jami’ Nurul Huda Cilangkara
Kp. Cilangkara
RT10/05
Jln. RH. Hasan
Bondan. Desa Cilangkara
Kecamatan Serang
Baru, Kabupaten Bekasi
Jawa Barat
Dari SPBU di pasar Serang ada jalan masuk ke
arah kampung Cicau’, mengikuti jalan ini tanpa belok akan sampai ke pertigaan
jalan di kampung Cilangkara, ambil belokan ke kiri ke arah komplek pemkab
Bekasi, masjid ini ada disebelah kanan jalan.
Singgah ke Masjid Nurul Huda
Cilangkara
Sore pulang kerja, terjebak di kemacetan
parah ruas jalan antara pasar sentral Lippo Cikarang hingga ke pasar Cibarusah,
membuatku lebih memilih belok kekiri di persimpangan samping SPBU setelah pasar
Serang. Melewati kawasan perbukitan terbuka daerah Cicau’, tempat mangkal anak
anak muda menikmati matahari tenggelam disana.
Jalanan yang di cor beton mulai rusak,
beberapa bagian bahkan rusak parah, amblas atau bahkan sudah kehilangan bekas
beton nya sama sekali. Jalan lulus menikmati udara sore, sesekali ada truk
melintas, harus extra hati hati dijalanan sempit dan berkelok.
sebelah kiri adalah
kediaman Kang Isak yang dijadikan tempat anak anak belajar mengajai, tengah
adalah masjid Nurul Huda, paling kanan adalah tempat wudhu hasil dari progam
PNPM.
|
Tiba di kampung Cilangkara ketika azan magrib
mulai terdengar bersahut sahutan dari masjid ke masjid. di pertigaan lalu belok
kiri setelah tanya tanya ke tukang sate yang mangkal disana ahirnya tiba di
depan masjid Nurul Huda, ketika anak anak kecil sedang rebutan berwudhu sambil
bercanda ria, sesekali mereka tertawa riang ketika cahaya blits kamera saku ku
menerpa mereka.
Sedang
dalam pembangunan
Masjid Nurul Huda kampung Cilangkara kini
sedang dalam tahap pembangunan. Bentuk fisik masjid sudah terlihat kokoh,
lantai dan dinding sudah dilapis keramik 60x60cm. Kubah dan sudah tebentuk. 4
sokoguru masjid penopang atap juga sudah rapi. Masjid ini kini masih
membutuhkan dan cukup besar untuk menyelesaikan tahap ahir pembangunan.
Finishing masjid tak cukup dengan hanya 10 atau 20 juta.
Sholat magrib disini cukup tenang, di tengah
kampung yang jauh dari kebisingan dan polusi, tenang dan nyaman. Masjid belum
ada jendelanya masih terbuka, angin sore semilir masuk ke dalam, tak perlu
kipas angin apalagi penyejuk udara. Sholat magrib dengan jemaah tiga shaf
panjang, plus anak anak, cukup ramai untuk ukuran kampung yang jauh dari
kawasan industri seperti Cilangkara.
Sudah 300 juta lebih (tepatnya Rp. 376.025.350)
sudah dihabiskan untuk membangun masjid ini hingga tanggal 28 Januari 2011. Kas
masjid ini pada tanggal tersebut Rp. 18.853.650. Tentunya masih banyak dana
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masjid ini hingga tuntas. Sejauh ini dana
pembangunan masjid ini masih berasal dari swadaya masyarakat setempat.
Megah di bawah sinar temaram senja yang perlahan jatuh di Cilangkara |
Meski tak jauh dari kantor Bupati Kabupaten
Bekasi, aliran air PDAM belum sampai ke kampung ini. Air untuk keperluan masjid
disuplai dari sumur pompa hasil program PNPM termasuk bangunan tempat wudhu di
depan masjid. sementara di halaman depan masjid ada beberapa makam, mungkin
makam para sepuh dan pendiri masjid.
Pengajian anak anak
Bakda magrib, puluhan anak anak sudah
berkumpul di teras rumah Kang Isak yang bersebelahan dengan masjid, untuk
belanjar mengaji. Bukan hanya sekedar belajar membaca Al-Qur’an, Kang Isak,
ustadz muda ini juga memberikan pendidikan Tauhid untuk murid murid nya yang
memenuhi teras rumah sederhananya ini saban malam bakda magrib tanpa harus
membayar sepeserpun alias gratis. Sebuah pengabdian luar biasa di jaman serba
uang ini masih ada yang mau merelakan waktu, tenaga dan ilmunya Lillahita’ala.
disisi depan masjid di dekat papan namanya itu ada beberapa makam muslim setempat |
Beliau dibantu oleh beberapa anggota remaja
masjid untuk mengajar mengaji bagi adik adik mereka di masjid ini. Satu
diantaranya adalah kang Subur yang menemaniku sejak pertama tiba di masjid ini.
Mahasiswa UIN Bandung ini memang sedang libur kuliah pulang ke kampungnya dan
memanfaatkan waktu libur bergabung bersama beberapa rekan rekan remaja masjid
membantu Kang Isak mengajar anak anak.
Melihat anak anak kecil ini mengaji jadi
ingat kampung halaman nun jauh di pulau Sumatera sana. Dulu semasa kecil pun
belajar mengajinya tak jauh berbeda dengan suasana ini. Guru ngaji yang tak
bergaji padahal notabene menjadi ujung tombak bagi pembinaan generasi muda
Islami di masa mendatang.
Semoga saja ketika suatu saat nanti aku
singgah lagi ke Masjid ini. Masjid Nurul Huda Cilangkara sudah menjelma menjadi
sebuah masjid yang megah dan makmur. Makmur masjidnya, makmur jemaahnya dan
makmur pula masyarakat sekitanya. Amin.
Video Masjid Nurul Huda
Cilangkara
Aktivitas anak anak Cilangkara belajar
mengaji di teras rumah Kang Isak di samping masjid Nurul Huda Cilangkara.
Foto Foto Masjid Nurul Huda
Cilangkara
Dari arah pintu timur |
Sisi utara |
Mari mengaji di teras rumah Kang Isak |
Here's the Masjid, Mari Magriban |
----------ooo000ooo----------
Baca Juga Artikel Masjid di Serang
Baru Lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hindari komentar yang berbau SARA