Minggu, 16 Juni 2019

Mushola Stasiun Cilebut Bogor ; Dari Abad XIX


Bangunan khas stasiun kereta Api Cilebut ini kini difungsikan sebagai musholla, untuk layanan penumpang area kedatangan dan keberangkatan penumpang dipindahkan ke sisi lain stasiun dengan ruang yang lebih besar.

Setiap stasiun kereta api ada musholanya walupun dalam ukuran kecil, namun yang menarik dari Mushola di stasiun CIlebut ini adalah bahwa bangunan yang kini dijadikan mushola, dulunya adalah lobi utama dari stasiun Cilebut ini. Arsitekturnya yang khas dari abad ke 19 di-masa penjajahan Belanda masih dipertahankan bentuknya hingga saat ini.

Seiring dengan perombakan stasiun untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa angkutan kereta api, stasiun ini kemudian dirombak dan diperluas untuk meningkatkan layanan kepada para pengguna KRL Commuter line Jabodetabek. Secara wilayah administrasi kewilayahan, Stasiun Cilebut masuk dalam wilayah Desa Cilebut Timur, kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.



Menurut catatan Wikipedia, Stasiun CIlebut pertama kali dibuka dan dipergunakan pada tahun 1871, lokasinya berada diketinggian 171 meter dari permukaan laut. Ketinggian lokasi masing masing stasiun Kereta Api dari permukaan laut dapat kita ketahui dari angka yang tertulis di bawah nama masing masing stasiun.

Stasiun Cilebut berada dibawah pengelolaan Daerah Operasi (DAOP) I Jakarta, merupakan stasiun kelas II, dan hanya melayani perjalanan penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek dengan kartu single maupun multitrip.

Di lokasi ini petugas masih mengizinkan penumpang lansia menyeberangi jalur rel KA,
Dari arah stasiun Manggarai, Stasiun Cilebut berada setelah stasiun Bojong Gede, setelah stasiun Cilebut ini adalah Stasiun Bogor, Namun saat ini sedang dibangun stasiun baru diantara kedua stasiun tersebut yaitu stasiun Sukaresmi.

Menariknya lagi, stasiun cilebut merupakan salah satu stasiun yang sudah memiliki fasilitas underpass (terowongan bawah tanah) yang menghubungkan masing masing sisi stasiun sehingga para calon/penumpang tidak perlu melintasi rel kereta api untuk berpindah dari sisi barat stasiun ke sisi timur.

Mushola Stasiun Cilebut di malam hari
Namun petugas disana memberikan pengecualian kepada para lansia yang sudah kesulitan untuk menaiki atau menuruni anak tangga, dengan membantu mereka menyeberangi rel dalam kondisi aman, untuk berpindah dari si barat stasiun ke sisi lain atau sebaliknya.

Sebuah insiden pernah terjadi Pada tanggal 4 Oktober 2012, KRL Commuter Line 435 tujuan Jakarta Kota anjlok di peron Stasiun Cilebut. Evakuasi berlangsung selama 8 jam, sekitar 48 jadwal perjalanan terganggu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.***

Sisi barat (kiblat) mushola stasiun Cilebut.
Peron Barat stasiun Cilebut.
Peron Barat Stasiun Cilebut. (foto foto dari akun Instagram @hendrajailani)
------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


2 komentar:

  1. Tolong dong masjidnya jangan terlalu berisik. Pikirin juga sama yang lain. Masjid lain juga ga enak jadinya denger khotbahnya,jadi ga konsen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga segera mendapatkan respons positif dari pihak terkait

      Hapus

hindari komentar yang berbau SARA