Sabtu, 05 Mei 2018

Duh Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten dari arah alun alun (lapangan di depan masjid), terhalang oleh tenda tenda para pedagang.
Jejeran tenda tenda pedagang di ruas jalan sisi timur alurn alun masjid.
PENARIK INFAK SODAQOH Meja 1 penarik Infak Sodaqoh di akses utama keluar masuk Masjid Agung Banten, satu orang beridiri paling depan "mohon infak dan sodaqohnya pak bu, se ikhlasnya" petugas yang duduk juga mengucapkan kalimat yang sama namun dengan nada sedikit tinggi. Dibelakangnya berdiri peminta minta, dan beberapa orang yang membagikan botol minyak wangi ke semua pengunjung, sejurus kemudian akan ada yang mengikuti untuk menagih bayaran minyak wangi yang sudah dibagi bagikan.
PENARIK INFAK SODAQOH  Meja 1, Petugas penarik Infak sodaqoh di akses utama masjid agung Banten.
PENARIK INFAK SODAQOH Pada saat jemaah sedang ramai ramainya, setidaknya ada dua petugas seperti ini disepanjang selasar utama masjid dari area parkir.
MODUS DAGANG MINYAK WANGI Transaksi minyak wangi di selasar masjid. Ketika kami berkunjung kesini bertepatan dengan libur nasional peringatan Isra' Mi'raj semua pengunjung yang akan masuk ke masjid melewati koridor masjid dari arah alun alun akan diberikan dua botol kecil minyak wangi warna kuning oleh se seorang, sejurus setelah itu akan ada yang lainnya mengikuti untuk menagih bayaran. tidak mahal memang hanya saja caranya yang sepertinya kurang bijak.
Pada musim libur dengan tingkat kunjungan sangat tinggi, hampir seluruh area disekitar masjid Agung Banten ini penuh dengan para pedagang hingga penyedia arena bermain anak anak seperti yang tampak dalam foto diatas yang mengambil tempat di area alun alun di depan Masjid.

Kentongan yang merana.

Baca Juga

Masjid Al Furqon Bandara Soekarno-Hatta