Senin, 30 Mei 2016

Masjid Jamie Nurul Ihsan Segaran

#Masjid masjid di Karawang

Siluet senja

Masjid Nurul Ihsan Segaran ini lokasinya hanya terpaut sekitar 150 meter dari pintu gerbang menuju ke komplek objek wisata Candi Jiwa di Komplek pecandian Batujaya, Karawang. Bisa dijadikan alternatif tempat untuk sholat saat berwisata ke objek wisata tersebut, mengingat tempat ibadah terdekat dengan lokasi wisata tersebut adalah Mushola/Majelis Ta’lim Al-Huda yang ukurannya tidak terlalu luas, bila ada berkunjung dalam rombongan besar masjid ini bisa dijadikan alternatif tempat untuk sholat berjemaah.

Masjid Jamie Nurul Ihsan
No.,Jl. Raya Batujaya, Desa Segaran
Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang
Jawa Barat - Indonesia



Masjid Jamie Nurul Ihsan berdiri di tepian kali irigasi yang mengairi pesawahan di daerah tersebut. Dari jalan raya ke pekarangan masjid dibangun jembatan kecil untuk Jemaah, lengkap dengan gerbang mungilnya yang dibangun seperti gazebo bergaya arabia. Kendaraan roda empat harus parkir di tepi jalan raya, gerbang masjid ini terlalu mungil untuk dilalui mobil. Gerbang bercat hijau itu di hias dengan kaligrafi dua kalimah sahadat di bagian depan nya, Seakan mengingatkan siapapun yang datang ke masjid ini untuk senantiasa memperbaharui dan memperkokoh sahadatnya.

Dari sudut pendopo
Bangunan masjid Nurul Ihsan terdiri dari dua bagian utama yakni bangunan masjid dan bangunan pendopo terbuka di sisi timurnya. Bangunan utama masjidnya berupa bangunan masjid tradisional Indonesia dengan atap limas bersusun tiga, hanya saja masjid masjid di karawang kebanyakan atap limas paling atasnya dibentuk menjulang berbeda dengan atap limas masjid pada umumnya. Bangunan utama masjid ini kemudian dilengkapi dengan teras keliling bangunan beratap cor dan di empat sudut atap teras ini di bangun menara yang tidak terlalu tinggi.

Kalimah Sahadat di gerbang masjid
Berbeda dengan bangunan utama masjidnya, bangunan pendopo terbuka-nya justru mengadopsi bentuk masjid arabia. Seluruh atapnya di cor dan di hias lalu di tutup dengan kubah dari bahan metal. Selain itu dibagian atap pendopo ini juga di hias dengan beberapa ornament bentuk menara menara kecil. Bagian pendopo ini disiapkan sebagai area sholat tambahan. Singgah ke masjid ini saat waktu sholat magrib, Jemaah nya cukup ramai dari berbagai usia.***

Exterior Masjid Nurul Ihsan Segaran 
Di dalam Masjid Nurul Ihsan Segaran

------------------------------------

Baca juga artikel masjid di Karawang lainnya :


Bila Anda Galaw Diantara Dua Pilihan Mungkin Cocok Istikhoroh di Musholla ini

#Masjid majid di Karawang

Bila anda Galau diantara dua pilihan, mungkin cocok istikhoroh di musholla ini

Kali ini saya ajak anda singgah ke Mushola unik di Rengas Dengklok Selatan, Kabupaten Karawang. Unik karena mushola ini benar benar berada di pertigaan jala di desa Rengasdengkok Selatan. Lahan tempatnya berdiri pun berbentuk sediti tiga terbentuk dari dua ruas jalan yang berada di sisi kiri dan kanannya, sehingga dari kejauhan bangunan mushola ini seperti berada ditengah jalan, dibawah papan reklame foto Bupati Karawang berukuran besar.

Mushola Al-Falah
Jl. Perintis Kemerdekaan, Rengasdengklok Selatan
Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang
Jawa Barat - Indonesia
GPS -6.157733, 107.294099


Bangunannya memang mungil, saking mungilnya ruang sholat untuk jemaah wanita bahkan berada diluar bangunan utama, ditempatkan diteras sisi utara. Pintu akses nya ada di sisi timur, ada sedikit lahan di sisi timur ini di sisi jalan yang menghubungkan kedua ruas jalan disisi kanan dan kiri Mushola mungil ini. Lokasinya memang sangat strategis berada di depan gerbang komplek perumahan Permata Dengklok Permai.

Didalam musholla, sisa dua jema'ah ba'da sholat magrib
Belum ada informasi tentang mushola ini, mengapa-kah gerangan kok berada tepat dipersimpangan jalan. Apakah musholanya yang dibangun duluan baru kemudian ruas jalannya yang dibangun kemudian atau malah sebaliknya. Atau jangan jangan dulu yang membangunnya sedang galaw karena sedang berada dipersimpangan jalan lalu sengaja bikin mushola disini untuk sholat istikhoroh meminta petunjuk kepada Allah untuk menentukan pilihan dengan tepat, he he he yang ini hanya becanda saja ya.

Dibagian belakang Mushola, siang dan malam hari. Atau mungkin tepatnya justru ini bagian depannya ya.
Lokasi mushola ini berdiri juga tidak jauh dari kantor kepala desa Rengasdengklok selatan yang bersebelahan dengan bangunan Sekolah Dasar Negeri Rengasdengklok Selatan 2. Dan sekitar lima menit berkendara dari tugu kebulatan tekad Rengas Dengklok. Dari Mushola di Pangkal Perjuangan disamping Tugu kebulatan Tekad bila anda berbelok ke kiri akan menuju ke eretan atau perahu penyebarangan untuk menyeberangi kali Citarum ke Pebayuran, tapi bila berbelok ke kanan hanya beberapa menit akan bertemu dengan mushola unik yang satu ini.  Pasokan air di Fasilitas wudhu nya lumayan baik, hanya saja untuk toilet memang belum tersedia secara memadai.***

Nah, ini suasananya di malam hari,

------------------------------------

Baca juga artikel masjid di Karawang lainnya :


Masjid Besar Rengasdengklok Karawang

#Masjid masjid di Karawang

Berdiri tak jauh dari Pasar Rengasdengklok, Polsek Rengasdengklok dan Rumah Sakit Proklamasi, Masjid Besar Rengasdengklok ramai di hari Jum'at

Pernah belajar sejarah proklamasi kemerdekaan ? pastinya pernah membaca tentang peran Rengasdengklok jelang detik detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonsia. Rengasdengklok dicatat dalam sejarah sebagai tempat dimana Bung Karno “diculik” oleh para pemuda dari Jakarta kemudian dibawa ke sebuah rumah di Rengasdengklok dengan satu tujuan untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Rumah yang dulu dipakai untuk “menyekap” Bung Karno masih berdiri kokoh hingga kini dan tak jauh darisana kini dibangun tugu kebulatan tekad untuk mengenang peristiwa tersebut. Bersebelahan dengan tugu tersebut berdiri sebuah Mushola di Pangkal Perjuangan yang juga sudah di posting di blog ini.

Jl. Raya Rengas Dengklok
Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok
Kabupaten Karawang, Jawa Barat



Rengasdengklok adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang, provinsi Jawa Barat. Masjid Besar Rengasdengklok ini berdiri tak jauh dari pasar Rengasdengklok, Polsek Rengasdengklok dan Rumah Sakit Proklamasi Rengasdengklok, serta dalam kondisi lalu lintas normal, hanya terpisah sekitar sepuluh atau lima belas menit dari tugu kebulatan tekad dan rumah bersejarah yang tadi sebutkan. Meskipun kedua tempat ini tidak memiliki kaitan sejarah satu dengan yang lainnya. Sebagai masjid besar kecamatan, lokasi masjid ini juga tidak berada di dalam komplek kantor kecamatan Rengasdengklok yang berada di sekitar “Monumen baru” Tugu Kebulatan Tekad.

Sisi utara dan timur 
Berdasarkan plakat yang dipasang di tembok depan masjid, Masjid Besar ini diresmikan oleh Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S Muchtar bertepatan dengan tahun baru Hijriah tanggal 1 Muharram 1432H atau bertepatan dengan tanggal 6 Desember 2010M.  Sesuai dengan namanya, bangunan masjid ini memang cukup besar. Dibangun berlantai dua dengan bentuk bangunan mirip dengan bangunan Masjid Agung Karawang di sebelah barat Alun Alun Karawang di Teluk Jambe, namun dengan ukuran yang lebih kecil.

Ada empat tangga akses ke lantai dua masjid, masing masing dua di daam masjid dan dua dari sisi luar masjid. Tangga sebelah luar ditempatkan di teras sisi kiri dan kanan bangunan masjid. Lantai dua Masjid ini tidak dilengkapi dengan pintu hingga dipastikan tidak pernah dikunci dan dapat diakses kapanpun, meski area dilantai dua ini tidak dipakai setiap hari. Ruang sholat utama di lantai dasar di beri partisi sedikiti sebelah kiri belakang sebagai area khusus untuk jemaah wanita.

Interior Masjid Besar Rengasdengklok
Area parkirnya luas, ada petugas parkir resmi yang selalu stand by di samping pintu gerbangnya. Ada juga warung kecil disisi utara area parkir beserta dengan penjual es kelapa muda. Pengurus masjidnya juga ramah disela kesibukannya membersihkan area sholat termasuk menyemprotkan wewangian ke hamparan sajadah. Beliau juga dengan sigap menyalakan lampu penerangan di dalam masjid begitu melihat kami akan memotret bagian dalam masjid ini.**

Arsitektural Masjid Besar Rengasdengklok

Seperti disebutkan tadi, masjid besar Rengasdengklok ini dibangun dengan bentuk yang mirip dengan Masjid Agung Karawang namun dengan ukuran yang lebih kecil dan juga tidak dilengkapi dengan menara. Sisi utara dan timurnya menghadap ke tempat parkir, dilengkapi dengan pilar pilar bundar berukuran besar. Lantai masjid ditinggikan dari permukaan tanah disekitarnya dilengkapi dengan jejeran anak tangga.

Sore hari dari seberang jalan.
Bentuk dasar bangunannya berupa bangunan masjid tradisional Indonesia dengan atap limas bersusun tiga. Di bagian dalam ada empat pilar besar menopang struktur atap dan lantai dua. Di setiap celah antara susunan atap dilengkapi dengan jejejeran jendela jendela kecil sebagai penerangan alami di siang hari. Interior masjid tidak terlalu banyak ornamen hiasan. Hanya ada kaligrafi lafadz Allah dan Muhammad berukuran besar di bagian atas dinding sisi kiblat ditambah dengan sedikit lukisan kaligrafi.

Ada lembaran silsilah berukuran poster yang cukup menarik, dipasang di dekat tangga akses ke lantai dua yang menjelaskan garis silsilah pendiri organisasi Nahdlatur Ulama (NU) hingga Ke Rosulullah Muhammad S.A.W. anda pasti faham bahwa Tokoh NU yang disebutkan disana adalah Kakek dari mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur. Merujuk kepada silsislah tersebut, maknanya Republik ini pernah di pimpin oleh keturunan Rosulullah meski tidak terlalu lama.***

------------------------------------

Baca juga artikel masjid di Karawang lainnya :


Masjid Al-Muhajirin Taman Sari Karawang

#masjid masjid di Karawang

MEI 2016. Megah dan modern dengan paduan kubah besar dan dua menara
Sampai bulan April tahun 2011 yang lalu Masjid Al-Muhajirin ini masih berupa masjid kembar, karena bangunan lama nya masih berdiri kokoh di lahan yang kini menjadi pekarangan depan Masjid megah ini, sedangkan masjid yang kini berdiri masih dalam proses pembangunan. Sebuah pemandangan yang cukup menarik saat itu, dimana dua masjid berbeda gaya dan zaman berada di satu lokasi.

Di tahun 2013 ketika melintas lagi disana, bangunan lamanya sudah dirobohkan untuk menjadi pekarangan depan masjid baru yang sudah dapat digunakan. Kini masjid baru Al-Muhajirin ini sudah menjelma menjadi sebuah bangunan masjid modern lengkap dengan kubah tunggal berukuran besar di atapnya ditambah dengan dua Menara kembar berdiri menjulang di atap sisi depan masjid, dilengkapi juga dengan beranda depan dengan ornament kubah bewarna biru senada dengan kubah utamanya. 

RANGKAIAN PERJALANAN Masjid Al-Muhajirin dari tahun 2011 - 2015

Denah ukuran masjid baru ini tidak terlalu jauh berbeda dengan ukuran masjid lama, namun dengan kapasitas Jemaah yang jauh lebih besar dengan tambahan ruang di lantai dua dan tentu saja bangunan masjid yang sekarang memiliki halaman depan yang cukup luas sebagai area parkir kendaraan dan sewaktu waktu dibutuhkan dapat difungsikan sebagai area sholat tambahan bagi Jemaah bila daya tampung masjid sudah tidak mencukupi.

Lokasi dan Alamat Masjid Al-Muhajirin

Masjid Al-Muhajirin ini berdiri di ruas jalan raya pangkalan, di desa Tamansari. Nama desa yang serupa dengan nama sebuah taman terkenal di Keraton Jogja, meski mungkin tidak ada kaitannya satu dengan lainnya. Desa Tamansari berada di dalam wilayah kecamatan Pangkalan, kabupaten Karawang. Kecamatan Pangkalan sudah sejak lama terkenal sebagai salah satu penghasil pasir sungai yang ditambang dari tepian sungai Cibe’et. 

Seakan akan kembar. Dua bangunan masjid dari dua masa yang berbeda. Bangunan Masjid bagian depan kini sudah di robohkan lahannya menjadi lahan parkir bagi bangunan masjid baru yang dibangun di belakangnya.

Selain itu kecamatan Pangkalan juga dikenal sebagai penghasil batu Kapur, sepanjang ruas jalan raya pangkalan ini ada beberapa pabrik pengolah batu kapur tradisional dengan asap pembakarannya yang mengepul bahkan terkadang menghalangi pandangan saat berkendara melalui ruas jalan ini. Jangan heran bila sedang melintas di ruas jalan ini selalu saja bertemu dengan kendaraan berat sejenis dump truck yang sedang lalu lalang mengangkut dua bahan tambang tersebut.

Masjid Jami' Al-Muhajirin
Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan
Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Indonesia
Koordinat : -6.428860, 107.213227



--------------------------------------------------------------


Jumat, 27 Mei 2016

Masjid Jami’ Al-Istiqomah Tanah Baru

#Masjid Masjid di Kabupaten Bekasi

Di ujung Jalan lingkungan di Tanah Baru Masjid ini berdiri, di belakangnya terlihat sedikit atap bangunan pabrik kertas Fajar Paper.

Kampung Tanah Baru tempat Masjid Jami’ Al-Istiqomah ini berdiri kini terjepit oleh kawasan Industri Jababeka I dan Pabrik kertas Fajar Paper. Arealnya berada di antara ruas Jalan Jababeka XIV di sebelah utara, Jl. Jababeka XII di sebelah selatan, Jalan Jababeka VI disebelah Timur dan Pabrik kertas Fajar Paper di sebelah Barat. Akses menuju tempat ini pun dapat melalui ruas jalan Jababeka XIV dan Jalan Jababeka XIII. Dari Jalan Jababeka XIII ada jalan lingkungan masuk ke kampung tak jauh dari gudang DHL Jababeka, ruas jalan lingkungan itu tembus ke Jalan Jababeka XIV, masuk hanya beberapa meter ada belokan ke kiri, ikuti jalan tersebut dan berahir di masjid ini.

Masjid Jami' Al-Istiqomah
Kampung Tanah Baru RT09/04
Desa Harjamekar, Kec. Cikarang Utara
Kab. Bekasi, Jawa Barat - Indonesia


Sore hari ada banyak penjual makanan di sisi kiri dan kanan ruas jalan ini sampai ke depan masjid. Lingkunga padat penduduk, hunian yang rapat, ruas jalan yang sempit untuk lalu lintas kendaraan roda empat. nyaris tak ada lahan kosong, ada bangunan kontrakan berjejer di lingkungan ini, seperti halnya lingkungan yang berdekatan dengan kawasan industry lainnya. Suasana ramai anak anak bermain di sore hari karena memang sudah tak ada lagi lahan bermain yang memadai bagi mereka.

Dari arah Jalan Jababeka XIV
Masjid Al-Istiqomah ini terlihat dengan jelas di arah selatan dari ruas jalan Jababeka XIV menyembul diantara atap atap bangunan disekitarnya. Bangunan masjidnya berlantai dua, lantai duanya hanya dipakai di hari Jum’at dan dua hari raya serta acara acara massal lainnya, namun pintu ke lantai duanya tidak dikunci. Ruang sholat utamanya di lantai dasar, cukup lega ditambah dengan teras di sisi timur tempat diletakkannya tangga akses ke lantai dua. Tempat wudhu dan toiletnya berada di belakang tangga. Di sebelah depan masjid berdiri bangunan permanen milik Majelis Ta’lim dengan nama yang sama dengan masjid ini.

Pintu utama masjid di sisi timur menghadap ke teras yang bersebelahan dengan bangunan Majelis Ta'lim Al-Istiqomah. 
Bangunannya terlihat kokoh dengan pilar pilar besar menopang lantai dua di atasnya. Jendela jendela kaca berukuran besar dengan hiasan kaligrafi bewarna putih. Bagian atas kusen pintu dan jendelanya terbuka dengan teralis besi berukir lafazd Allah. Tidak terlalu banyak ornamen dibagian dalam dan bagian luar bangunan masjid. Pilar pilar di bagian dalam masjid di cat dengan warna gading, hanya pilar di mihrabnya yang di cat dengan warna emas. Dinding sisi mihrab dan bagian bawah pilar nya di tutup dengan keramik bercorak abstrak. Mimbar masjid berukuran besar berbentuk podium juga dibuat sederhana tanpa banyak ukiran.

SISI TIMUR DAN SELATAN. Teras sisi timur dengan pilar pilarnya yang berlapis keramik senada dengan dinding masjid. Sisi selatannya di tutup dengan paving blok, merupakan jalan akses bagi warga yang tinggal di belakang masjid.
Ada dua pintu akses ke dalam masjid ini yakni di sisi timur berada di teras depannya dan sisi selatan yang menghadap ke teras masjid yang juga menjadi jalan akses bagi masyarakat yang tinggal di belakang masjid, sebagian dari lantai dua masjid ini berada di atas jalan tersebut. Sehingga teras di selatan masjid ini tidak berfungsi layaknya teras masjid karena juga digunakan sebagai jalan akses berbentuk koridor panjang dengan pilar pilar arcade di selatan-nya.

Dari Lantai dua ba'da magrib
Ada dua Menara yang dibangun di atap masjid, bentuknya sederhana dengan kubah berbahan metal berukuran kecil ditempatkan di ujungnya. Pengeras suara luar ditempatkan di dua Menara ini. Ada kubah besar tunggal bewarna hijau di atap masjid yang menjadi ciri khas masjid ini. Bentuk kubahnya sedikit unik, ukuran diameternya dibuat jauh lebih besar dibandingkan dengan diameter struktur penopangnya. Sisi bawah kubah bagian luar dibentuk lengkungan kecil. Baik di ujung Menara maupun di ujung kubah masjid ini dihias dengan ornament Lafazd Allah.***

Foto Lainnya

Ba'da sholat Magrib 
Beduk dan tangga
Ventilasi diatas jendela
Teras Timur

Di Lantai Dua

Sisi timur di lantai dua
Lega dan sepi di hari biasa
--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Utara Lain nya


Kamis, 26 Mei 2016

Masjid Miftahul Hidayah Tanah Baru

#Masjid Masjid di Kabupaten Bekasi

PINTU HIDAYAH. Miftahul Hidayah secara harfiah bermakna "pintu hidayah", sebuah do'a yang baik dan indah. Semoga siapa saja yang memandang apalagi masuk ke masjid ini mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahuwata'ala.

Jalan asrama Brigif adalah salah satu jalan akses tak resmi dari dan ke kawasan industri Jababeka dari Kampung Tanah Baru di desa Harjamekar Kecamatan Cikarang Utara. Ruas jalan ini menjadi salah satu ruas jalan teramat padat di Cikarang di pagi dan sore hari. Sebagai jalur alternatif ruas jalan ini memang tidak terlalu lebar karena memang statusnya hanya sebagai jalan lingkungan, statusnya sebagai akses tak resmi ke kawasan industri membuat sepenggal jalan dari ujung jalan Jababeka XVIIB menuju jalan asrama brigif, hanya berupa jalan berbatu tanpa cor atau aspal, ada beberapa orang yang selalu stand by disana mengatur lalu lintas dengan imbalan sukarela dari para pengguna kendaraan roda empat yang melintas.

Masjid Miftahul Hidayah
Kampung Tanah Baru RT.02 /01 Desa Harjamekar
Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi
Jawa Barat – Indonesia



Di ruas jalan super sibuk ini sudah lama berdiri masjid Miftahul Hidayah yang ukurannya tak terlalu besar dan fasad depannya mepet ke jalan, nyaris tak ada ruang untuk parkir kendaraan kecuali hanya untuk beberapa sepeda motor di celah sempit antara pagar depan dengan dinding masjid, serta di depan pintu pagar masjid. Sempitnya ruang membuat sedikit sulit untuk memotret masjid ini dari bagian depan secara utuh secara konvensional. Belum lagi lalu lalang kendaraan yang tak pernah sepi hingga larut malam. Di sisi jalan yang tak terlalu panjang di depan masjid ini berjejer para penjual aneka makanan.

TAHUN 2014. Proses pekerjaan struktur bangunan lantai dua sedang berlangsung.
Masjid Miftahul Hidayah Tanah Baru, pada awalnya tidak semegah bangunan nya saat ini. Bangunan yang kini berdiri mulai dibangun secara bertahap dengan tidak langsung merobohkan bangunan lamanya. Proses pembangunannya terbilang cukup cepat. Dari rekaman foto pembangunan masjid ini terlihat dalam kurun waktu 3 tahun sejak tahun 2013, bangunan masjid lama sudah lenyap sama sekali menjelma menjadi masjid megah dan modern seperti yang kita lihat saat ini.

TAHUN 2013 Pekerjaan struktur bangunan lantai satu mulai dilaksanakan, bangunan asli masih terlihat.
Bangunannya berlantai dua, untuk sholat lima waktu hanya lantai dasar yang digunakan untuk peribadatan, sedangkan lantai dua masjid hanya dipakai untuk sholat Jum’at dan dua hari raya serta acara tertentu di hari biasa pintu akses ke lantai dua di kunci oleh pengurus. Ornamen ukiran stako menghias interior masjid ini pada semua pilar pilar dan bagian mihrabnya.

Megah di kegelapan malam
Keramik lantai dan dinding sisi kiblatnya bewarna senada dengan pilihan warna terang. Dinding sisi kiri dan kanan serta pilarnya di cat dengan warna kuning gading, tidak ada warna mencolok yang digunakan di masjid ini. Kusen kusen kayunya di balur dengan warna coklat alami. Kaca jendela dan pintu nya di hias dengan ornamen yang juga bewarna putih. Begitupun dengan bagian luar bangunan. Dari luar masjid ini tampak megah dengan kubah besar di atap masjid ditambah dengan menara menaranya yang menjulang. Dari kejauhan di malam hari bangunannya tampak mencorong diantara banguan disekitarnya, dengan cahaya lampu yang menyinarinya.****


Seperti Masjid kecil, tampilan depan masjid Miftahul Hidayah dari depan di malam hari menghasilkan pemandangan seperti masjid kecil yang terang benderang.
Detil ornamen masjid. Atas : Kaca jendela, kiri bawah : kerawang di lantai dua, Kanan bawah : Detil kerawang
Di dalam Masjid
Lantai dua yang terkunci, mengintip dari kaca pintu. 
--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Utara Lain nya


Jumat, 20 Mei 2016

Masjid Nurul Amin Mega Regency

#Masjid_Masjid_di_kabupaten_Bekasi

Serba Putih. Masjid Nurul Amin di Perum Mega Regency ini bewarna serba putih sejak saat diresmikan. 
Masjid Agung Nurul Amin ini berada di komplek perumahan Mega Regency, kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, lokasinya berdiri sekitara 300 meter dari gerbang utama. berdiri megah di tengah komplek perumahan namun fungsinya tidak hanya sebagai masjid bagi warga disekitarnya tapi juga merupakan masjid Raya bagi Kecamatan Serang Baru. Letak mesjid yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Serang Baru, akan memudahkan masyarakat Serang Baru untuk sholat rawatib maupun sholat Jum’at. Saat masyarakat mengurus keperluannya di Kantor Kecamatan.


Masjid Nurul Amin dibangun oleh H. Amin selaku pemilik PT. Sri Pertiwi yang mengelola Perumahan Mega Regency. Bangunan masjid ini kemudian di wakafkan oleh beliau kepada pondok pesantren Al-Amin yang diasuh oleh Dr. KH. Manarul Hidayat. Selanjutnya di komplek masjid ini akan dibangun komplek pondok pesantren Al-Amin Serang Baru.

Masjid Agung Nurul Amin
Perum Mega Regency Blok A
Kecamatan Serang Baru, kabupaten Bekasi


Masjid Nurul Amin diresmikan penggunaannya pada tanggal 22 Februari 2015 oleh Bupati Bekasi Dr. H. Neneng Hasanah Yasin, bersama sama dengan H. Amin selaku pemberi wakaf dan Dr. KH. Manarul Hidayat selaku pengasuh Ponpes Al-Amin sekaligus sebagai penerima wakaf. Peresmian masjid ini bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad s.a.w. dilanjutkan dengan upacara peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren Al-Amin.

Peresmian Masjid Nurul Amin oleh Bupati Bekasi, dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin, kemudian di isi dengan ceramah agama oleh DR. KH. Manarul Hidayat. MA
Acara yang dihadiri oleh ribuan jama’ah tersebut di isi dengan ceramah agama yang disampaikan langsung oleh Dr. KH. Manarul Hidayat. Turut hadir dalam acara peresmian masjid Nurul Amin ini diantaranya adalah Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Kabag. Adm. Kesra), H. Abdillah Madjid, SH, MM, Camat Serang Baru, Drs. Dodo Rosika, MM, Kapolsek dan Danramil Kecamatan Serang Baru serta perwakilan Anggota DPRD Kabupaten Bekasi.***


Kamis, 19 Mei 2016

Masjid Jami Al-Mujahidin Rawa Banteng, Cikarang Pusat

#Masjid_Masjid_di_kabupaten_Bekasi

MEGAH DAN MODERN dengan padanan kubah besar di atap masjid dan empat menara di ke empat sudut atapnya.

Majid Jami Al-Mujahidin Rawa Banteng ini berdiri di tepian ruas jalan yang menghubungkan Jembatan Tegal Danas Deltamas ke Citarik dan Pamahan. Lokasinya berada di Kampung Rawa Banteng Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Sekitar 500 meter dari jembatan deltamas, setelah melewati Masjid dan ponpes Al-Muhajirin disebelh kiri jalan, lalu melewati Pom Bensin satu satunya di daerah itu, tak jauh dari sana bangunan masjid dengan empat Menara ini sudah terlihat disebelah kiri jalan. Dibangun di penghujung tahun 2014 hingga awal 2015 yang lalu.

Meski bangunan ini serba permanen dan cukup megah, komplit dengan gerbang dan pagar keliling, namun proses pembangunannya berjalan cepat dan tanpa ada panitia pembangunan yang berdiri jalan untuk meminta donasi dari para pengguna jalan. Belum ada informasi tentang penyandang dana pembangunan masjid ini, di dalam dan di pekarangan masjid ini tidak ditemui adanya plakat atau prasasti penanda pembangunan masjid ini.

Bangunan utamanya berbentuk segi empat, simetris. sisi kiri dan kanannya dilengkapi dengan teras permanen, sisi depannya yang menghadap ke jalan raya dilengkapi dengan beranda. Letak masjid yang berada di sebelah barat jalan raya memang sangat ideal. Memungkinkan untuk menempatkan mihrab jauh dari jalan raya dan pintu utamanya berada di sisi timur, sehingga masuk ke masjid langsung menghadap kiblat.




Kubah besar bewarna hijau dengan ornamen bewarna kuning terang di apit empat bangunan Menara di atap masjid menjadi fitur utama tampilan luar masjid ini. Bangunan berandanya dilengkapi dengan lengkungan besar tempat dipasangnya nama masjid ini yang ditulis dengan hurup latin. Halaman depannya cukup luas dan sudah di cor dengan semen. beberapa batang pohon buah buahan ditanam agak ke tepian pagar. Di bagian belakang masjid ada lahan terbuka yang juga ditanami tanaman buah buahan. Ada satu kuburan disana tepat berada di belakang mihrab.

Lantai bagian dalam masjid ditutup sebagian dengan sajadah bewarna hijau pada sisi berdekatan dengan mihrab. Di mihrabnya terdapat satu mimbar berbentuk podium sederhana dari kayu, satu lemari tempat menyimpan kitab Suci dan lainnya dan satu jam berukuran besar di tempatkan di pojokan mihrab. Pintu akses ruang marbot ditempatkan di sisi kiri mihrab. di bagian atas lengkungan mihrab dipasang panel penunjuk waktu sholat lima waktu digital. Dinding bagian depan sisi kiblat di tutup dengan keramik warna hitam tanpa ornamen apapun, satu lampu gantung berukuran kecil menjuntai di bawah kubah menjadi satu satunya penghias interior masjid ini.***

Exterior Masjid

Pembuatan kubah masjid saat ini tak lagi se rumit di masa lalu. Sudah ada beberapa perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan kubah masjid.  Kubah di buat di pabrik keping per keping kemudian di angkut ke lokasi pembangunan masjid dan tinggal pasang.  Bahan kubah pun sudah sangat variatif dari bahan allumunium hingga berbahan beton dengan lapis keramik ber-ornamen seperti kubah masjid Al-Mujahidin ini.
Rangkaian Foto bagian luar Masjid Al-Mujahidin 
Area Tempat Wudhu di Masjid Al-Mujahidin 

 Interior Masjid

Rangkaian Foto bagian luar Masjid Al-Mujahidin 

------------------------ooo000ooo----------------------

Masjid Masjid di Cikarang Pusat