Jumat, 15 April 2016

Masjid As Syafir Lokawisata Baturraden

Lokasi masjid As-Syafir ini berseberangan dengan area parkir kendaraan pengunjung lokawisata Baturraden
Masjid As Syafir berada di tengah kawasan Lokawisata Baturraden, berseberangan dengan area parkir kendaraan dan tak jauh dari pintu masuk sekaligus penjualan tiket masuk ke kawasan Lokawisata Baturraden. tidak ada akses dari dalam kawasan ke masjid begitupun sebaliknya, sehingga wisatawan yang sudah masuk ke dalam kawasan dan ingin sholat ke masjid ini, harus keluar dulu dari kawasan lokawisata.

Alamat Masjid As Syafir

Masjid As Syafir
Lokawisata Baturraden
Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Koordinat : -7.312918, 109.228975

Gmaps


Street View


Tentang Lokawisata Baturraden

Lokawisata Baturraden  terletak di sebelah selatan Gunung Slamet memiliki udara sejuk dan cenderung bertambah dingin di malam hari. Selain memiliki panorama alam yang cantik, Baturaden juga memiliki legenda rakyat Lutung Kasarung dan Raden Kamandaka yang terkenal dan menjadi asal muasal nama tempat tersebut, yakni Batur-Raden yang secara harfiah berarti Temannya Raden.

Baturraden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet. Baturraden karena letaknya di lereng gunung menjadikan kawasan ini memiliki hawa yang sejuk dan cenderung dingin terutama di malam hari. Baturraden juga merupakan daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, terutama pada hari minggu dan hari libur nasional.

Bangunan Masjid As-Syafir terlihat jelas dari depan gerbang masuk (tiketing) lokawisata Baturraden.
Baturraden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 15 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturraden. Jika ingin lebih praktis wisatawan dapat menggunakan taksi. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati karena jalan yang menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat.

Selain akses yang mudah, area wisata ini juga menyediakan hotel dan aneka penginapan yang memadai. Di samping, bagi pecinta alam terbuka disediakan camping ground yang nyaman dan aman. Dan tanpa perlu khawatir akan kesulitan memperoleh makanan, karena di area ini cukup banyak pedagang yang menjajakan kuliner khas Baturraden yakni sate kelinci.

Baturraden, dari kata Batur (teman) dan Raden, bukan Batu-Raden.
Atap limas masjid As-Syafir Baturraden


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA