Kamis, 04 Februari 2016

Masjid Nurul Yakin Sigam, Gelumbang

MASJID MASJID DI TANAH BELIDA

BERLANGGAM JAWA. Kebanyakan masjid di wilayah Sumater bagian Selatan memang beratap joglo bersusun, Hanya saja atap joglo masjid satu ini sedikit beda dengan bagian atap teratasnya dibuat lebih tinggi untuk menempatkan jendela jendela kaca ukuran besar.

Alamat Masjid Nurul Yakin

Dusun 3 Desa Sigam, Kecamatan Gelumbang
Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan
Indonesia


Berawal dari Hutan Kayal

Daerah tempat dimana kini Masjid Nurul Yakin ini berdiri dulunya disebut ‘Hutan Kayal’ Tak Jauh dari persimpangan Kereta Api yang disebut Peruweh dan belum ada pemukim tetap disana selain huma dan kebun warga masyarakat Gelumbang yang kala itu masih suka berladang berpindah pindah. Sekitar tahun 1980-1990 daerah ini dibuka untuk lahan transmigrasi dan secara administrasi kemudian dibagi menjadi beberapa dusun dan dimasukkan ke dalam wilayah Desa Sigam.

Sejak saat ini nama Kayal untuk daerah inipun berangsur angsur mulai tidak populer. Sebagian orang juga menyebut daerah ini sebagai kampung Jawa karena memang mayoritas warganya ber-etnis Jawa. Ditambah lagi kebiasaan warga pribumi disana yang menyamaratakan siapapun yang berasal dari pulau Jawa akan disebut sebagai orang Jawa tanpa peduli dari suku / etnis yang mana.

dari samping
Sebagaimana telah disebutkan di artikel Masjid Sigam sebelumnya, bahwa desa Sigam sendiri aslinya tidak berada ditepian Jalan lintas Sumatera tapi cukup jauh masuk ke dalam. Justru kawasan Dusun 3 Sigam ini yang lebih baru yang berada di tepian jalan lintas tengah Sumatera yang menghubungkan kota Prabumulih dan kota Palembang.

Sama seperti daerah daerah di kecamatan Gelumbang dan Exs Wilayah kecamatan Gelumbang lain nya mata pencaharian penduduk di Desa Sigam temasuk di Dusun 3 ini rata rata adalah petani karet, dulunya selama menunggu pohon karet tumbuh besar hingga mencapai usia layak panen di tahun ke 4 atau ke-5, mereka memanfaatkan lahan diantara pohon yang masih kecil untuk ditanami palwija dan buah buahan berumur singkat termasuk tanaman semangka, cabe dan lain sebagainya.

Papan Nama Masjid

Di masa itu kerap kali terjadi, manakala masa panen cabe tiba, harga cabe di pasaran jatuh sampai ke level terendah dan petani lebih memilih membiarkan cabe mereka membusuk di pohon karena harga jual nya bahkan tidak cukup untuk menutup upah buruh petik.  kondisi yang cukup memprihatinkan tentunya. Tahun lalu saat singgah ke sana kampung ini sudah hijau royo royo oleh rindangnya pohon pohon karet.

Tentang Masjid Nurul Yakin

Masjid Nurul Yakin dibangun dengan dana swadaya masyarakat dengan arsitektur gaya Jawa yang sangat kental. Bentuk atap limasnya memang sedikit berbeda dengan atap atap limas masjid masjid yang lebih tua di wilayah sekitarnya. Dinding penopang atap teratasnya dibuat cukup tinggi untuk memungkinkan dipasangnya jendela jendela kaca ukuran besar sebagai sumber cahaya alami disiang hari. Area depan masjid ditambahkan pendopo dengan rancangan yang serupa dengan bangunan utamanya meski tidak dengan atap bersusun.***

----------ZZZ----------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid di Tanah Belida Lainnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hindari komentar yang berbau SARA