Kamis, 25 Oktober 2012

Masjid Jamie Nurul Jannah Sukamahi – Cikarang Pusat

Masjid Jamie Nurul Jannah Sukamahi - Cikarang Pusat

Berdiri tepat berseberangan dengan Kantor Kepala Desa Sukamahi di Kecamatan Cikarang Pusat, lokasi masjid ini berada dalam radius satu kilometer dari pusat pemerintahan kabupaten Bekasi di kota Deltamas. Tepatnya berada di Jalan Raya Sukamahi (Google Earth menyebutnya Jl. Tegal Badak Raya) Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.

Masjid Jamie Nurul Jannah
Jl. Raya Sukamahi, Desa Sukamahi
Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi 17330
Jawa Barat - Indonesia
Koordinat Geografi : 6°22'18.43"S 107°10'53.98"E




Bila anda sedang berada di Komplek perkantoran Kabupaten Bekasi tersebut, keluar dari komplek tersebut ke jalan utama menuju Kawasan Industri Terpadu Indonesia-China (KITIC), ada pertigaan pertama di sebelah kiri jalan, masuk ke jalan tersebut sekitar 500 meter masjid ini berada disebelah kiri jalan berseberangan dengan kantor Kades.

Bangunan masjidnya tidak terlalu besar, masjid dengan atap limas bersusun khas Indonesia, dengan teras di tiga sisinya, dan di atap puncaknya dipasang kubah bawang berukuran kecil dari bahan metal. Setidaknya hingga sampai tanggal 20 Juli 2003 (foto udara terahir masjid ini di google earth) bangunan utamanya belum dilengkapi dengan pendopo di bagian depan. Artinya bahwa bangunan pendopo di depan masjid ini dibangun setelah tanggal tersebut.

::: "Mosque in green" ::: Ekterior Masjid Jamie Nurul Jannah.
Bangunan utama masjid beratap genteng sedangkan bangunan pendopo di depan masjid beratap asbes. Bagian dalam masjid cukup adem meski tanpa penyejuk udara, ditengah atmosfir Cikarang yang cukup menyengat di tengah kemarau yang belum juga kunjung berahir meski telah memasuki penghujung bulan Oktober. Atap bangunan utamanya memang cukup tinggi. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan di sisi mihrabnya. Tampaknya bangunan masjid ini tidak dibangun sekaligus. Sisi mihrab dan bangunan utamanya tampak seolah olah seperti dua bangunan yang kemudian disatukan.

Ketika saya singgah ke masjid ini untuk sholat asyar sekitar pukul empat sore bersama jagoan kecilku, tidak ada siapa siapa di masjid ini. Namun, syukur Alhamdulillah keran air di tempat berwudhunya mengalirkan air dengan deras tidak seperti dua masjid sebelumnya yang kami singgahi beberapa menit sebelumnya di hari yang sama yang sama sekali tak ada air untuk berwudhu. Dan tak lama setelah itu ada tambahan satu jemaah yang kemudian bergabung bersama kami.

hijau di luar, hijau juga di dalam ::: ademmmm.
Saya cukup maklum bila masjid satu ini pasokan airnya sangat memadai. Di tempat wudhunya memang terpasang dua tangki air ukuran besar, salah satunya bewarna cerah tampak menyolok dalam foto beresolusi rendah yang direkam dengan hape seperti tampak di atas. Ditambah lagi lokasinya yang tepat berdiri di depan Kantor Kades Sukamahi dan hanya satu kilometer dari pusat pemerintahan kabupaten Bekasi, Malu atuh ah bila sampai tidak ada pasokan air yang memadai di masjid ini.

Berdasarkan papan nama yang tergantung di salah satu tiang pendopo masjid. Masjid Jamie Nurul Jannah ini menyelenggarakan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Mungkin kami berdua tiba di saat aktivitas TPQ nya sedang tidak ada aktivitas atau bukan pada jadwalnya jadi tak Nampak anak anak kecil nan lucu yang sedang belajar mengaji disana.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara
------------------------------------------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Pusat Lain-nya


Rabu, 24 Oktober 2012

Mayotte, Prancis yang tak Prancis



Dari sudut pandang manapun Mayotte sama sekali tak terlihat seperti Prancis. Semua orang mengenal Prancis sebagai Negara nya Napoleon Bonaparte, ber-ibukota di Paris dan berpandangan politik Sekuler. Khusus bagi ummat Islam, mendengar nama prancis boleh jadi langsung membayangkan fakta yang kontradiktif.

Bahwa prancis adalah Negara Eropa dengan penduduk Islam terbesar namun gelombang “penistaan terhadap Islam” sempat mencuat ke permukaan sebagai akibat kebijakan pelarangan penggunaan symbol agama di tempat umum, namun justru lebih menyudutkan wanita berjilbab sebagai sasaran empuk. Namun semua fakta itu terjungkir balik di Mayotte yang notabene secara de jure maupun de fakta adalah bagian dari Prancis. Kok Bisa.

Tentu saja bisa. Mayotte adalah salah satu wilayah seberang lautan Prancis, lokasinya berada di Samudera Hindia bagian selatan, tetangga terdekatnya adalah republik kepulauan Comoro yang sama sama berada di selat Mozambik yang memisahkan antara pulau Madagaskar dan benua Afrika.  Luas Mayotte tak lebih dari 374 meter persegi dan 97 persen penduduknya beragama Islam.

Di tahun 1974 referandum yang diselenggarakan di Mayotte untuk menentukan nasib Negara tersebut. Secara meyakinkan penduduk kepulauan tersebut memilih untuk tetap bergabung sebagai bagian dari Prancis. Berbeda dengan tetangganya Commoro yang memilih merdeka dari Prancis. Referendum yang sama dilakukan lagi tahun 2009 lalu dan nyatanya 95.2% penduduknya bersikukuh untuk tetap menjadi bagian dari Prancis.  Maka jadilah Mayotte sebagai bagian dari wilayah seberang lautan Prancis hingga kini, dan menjadi wilayah Uni Eropa dengan lokasi paling jauh dari benua Eropa.

Jadi, dengan fakta bahwa 97% penduduknya beragama Islam, maka wajar bila pemandangan di Mayotte sama sekali tak-prancis. Hampir diseluruh penjuru kota terlihat muslimah berjilbab bahkan bermukena tanpa ada gangguan apapun. Tak ada salju di Mayotte dan tak ada pencakar langit apalagi pusat mode dunia disana. Karena Mayotte memang tidak berada di Eropa tapi di lepas pantai timur Afrika. Jaooooooh banget dari Benua Eropa***.

Juga di posting di multiply