Minggu, 24 Juni 2012

Masjid Al-Muhajirin Villa Mutiara Cikarang

Masjid Al-Muhajirin Blok B Villa Mutiara Cikarang, Kabupaten Bakasi, Jawa Barat
Berada di posisi tusuk sate jalan Bougenvile 3 Blok B, Villa Mutiara di CIkarang Selatan kabupaten Bekasi, Jawa Barat. fasad depan masjid ini mirip dengan Masjid Jami Nurul Islam Pilar di Cikarang Utara dan Masjid Jami' Al-Muttaqien - Buni Asih.

Alamat & Lokasi Masjid Al-Muhajirin

Masjid Al-Muhajirin
Jl. Bougenville 3, Blok B Villa Mutiara Cikarang, Desa Ciantra
Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi 17330
Jawa Barat - Indonesia



Lahan tempatnya berdiri menempatai dua kapling lahan perumahan di Blok B diantara dua ruas jalan di depan dan dibelakangnya. Boleh jadi lahan ini dulunya sengaja dijadikan lahan Fasos / Fasum karena posisinya yang berada di tusuk sate. Kita tahu sangat jarang ada pembeli yang berminat dengan rumah di posisi itu.

bangunan di sisi depan adalah bangunan asli yang pertama dibangun. sementara tempat para jemaah berdiri mendengar suara azan yang dilantunkan itu adalah bangunan pendopo tambahan di sisi timur.
Hampir sama dengan masjid An-Nur (juga di Villa Mutiara), bangunan utama atau bangunan asalnya berupa masjid kecil segi empat beratap limas berukuran kecil, lalu ditambahkan bangunan pendopo terbuka di sisi timur (depan) nya. Bangunan tambahan yang jauh lebih luas dari bangunan aslinya.

Kiblat yang miring

perhatikan garis shaf di lantai masjid, sangat miring mungkin sekitar 15 hingga 20 derajat ke kiri karena memang denah bangunannya yang tidak persis menghadap kiblat.
Kalaupun ada, pastinya sangat jarang komplek perumahaan yang site plan nya berorientasi kepada arah kiblat. Akibatnya lahan fasos/fasum yang ada pun pada saat dibangun masjid, bangunan masjid nya menjadi tidak sejajar dengan bangunan lainnya karena harus mengikuti arah kiblat.

Meski garis shaf nya dimiringkan namun mihrab dan mimbar masjid tempat khatib menyampaikan khutbah tetap pada posisi lurus sesuai dengan denah bangunannya.
Seperti halnya bangunan masjid Al-Muhajirin ini, dibangun mengikuti arah bangunan sekitarnya, konsekwensinya adalah shaf sholat di dalam masjid yang harus dimiringkan, mungkin mencapai 15 hingga 20 derajat ke kiri. Meski begitu muhrab dan mimbarnya tetap dalam posisi lurus mengikuti arah bangunan. Sehingga pada saat khutbah disampaikan jemaahlah yang harus sedikit memalingkan muka ke arah mihrab.

Dana Swadaya

dalam foto ini terlihat lebih jelas interior bangunan awal masjid Al-Muhajirin. dengan mihrab dan mimbar sederhananya dan posisi sajadah yang miring ke kiri.
Ketika singgah sholat Jum’at disini, saya tak menemukan adanya plakat pembangunan dengan bendera salah satu Negara timur tengah seperti pada beberapa masjid masjid vila mutiara lainnya. Baik di bangunan awal dan pendopo depannya yang merupakan bangunan tambahan.

Laporan Keuangan

Papan pengumuman, toliet dan tempat wudhu berada disisi utara (sisi kanan) bangunan pendopo
Laporang pengelolaan keuangan masjid secara berkala di laporkan ke jemaah, salinan dari laporan itu dipasang di papan pengumuman disisi utara bangunan tambahan. Disana diuraikan dengan detil masing masing pemasukan dan pengeluaran masjid ini. Sesuatu yang menarik dari laporan itu adalah bahwa masjid ini turut berkontribusi memajukan pendidikan beberapa anak anak yatim di lingkungan masjid dengan turut membayar biaya bulanan sekolahnya berikut biaya transportasi mereke ke dan dari sekolah.

Pengurus DKM

saya jejerkan tiga foto fasad depan masjid masjid Cikarang yang memiliki kemiripan, masing masing adalah masjid Al-Muttaqin di Buni Asih, Masjid Nurul Islam di Pilar, dua dua nya berada di kecamatan Cikarang Utara dan di tengah adalah Masjid Al-Muhajirin VMC.
Kepengurusan DKM Al-Muhajirin dibentuk untuk masa bakti 3 tahunan. Pengurus DKM masa bakti 2009 – 2012 terdiri dari : Dewan Penasihat :Ketua RW 007, Ketua RT 014 & RT 015 ê Ketua DKM : Muhammad Ridwan  ê Sekretaris DKM : Agus Sumbono  ê Wakil Ketua : Miftahul Munir  ê Bendahara : Rudi Sayuti ê Seksi Pembangunan : H. Rahman Supriaman & Sarwono  ê Seksi Pendidikan : Drs. Mufraini  êSeksi PHBI : Suwandi  ê Seksi Peribatan : Catur Hendi Susilo & Ust. Akmad Basyuni  êSeksi Humas : Santo Purnomo & Anim Setiawan  ê Seksi Perlengkapan : Syaiful Wiajya P. [ Cikarang, 24 Juni 2012].

memandang ke arah jalan
"dilarang merokok di masjid" ::: jadi ingat dengan larangan yang sama di Masjid Agung Al-Barkah Kota Bekasi

--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Cikarang Selatan Lain-nya

Rabu, 20 Juni 2012

Masjid Ar-Rahmah Blok L Gramapuri Persada – Cikarang

Masjid Ar-Rahmah Gramapuri Persada Cikarang

Berada di kawasan perumahan Grama Puri Persada di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Masjid Ar-Rahmah dibangun dalam arsitektural Indonesia dengan atap limas berteras keliling tanpa menara. Sebuah beduk yang sudah menjadi asesoris utama masjid masjid Indonesia tak lupa turut menghiasi teras sisi utara masjid ini.

teras timur dan utara Masjid Ar-Rahmah Gramapuri Persada Cikarang
Masjid Ar-Rahmah dibangun dengan dana donasi dari negara kawasan Teluk ::: Uni Emirat Arab, sepertinya ::: di tahun 2010 lalu. Dalam foto udara milik google earth pencitraan tahun 20xx bangunan masjid ini masih belum eksis. Masih berupa tanah lapang ditengah komplek perumahan sebagaimana terlihat dalam pencitraan google maps di bawah ini.

Masjid Ar-Rahmah Gramapuri Persada
Blok J, Perumahan Grama Puri Persada
Desa Sukajaya 17520 - Cibitung
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Indonesia




Gramapuri Persada dapat dicapai dari ruas jalan Kyai Asnawi, pertigaan ruas jalan ini berada tak jauh dari Masjid Jami’ Al-Ma’mur Kalijaya.  Ataupun dari ruas jalan Kyai Haji Fudholi, disebelah pasar lama Cikarang. Ruas Jalan yang tak terlalu lebar tapi cukup untuk dua mobil berpapasan. Jalanannya juga sudah di beton semasa Bupati Sa’dudin MM menjabat sebagai bupati Bekasi di periode lalu.

Interior Masjid Ar-Rahmah Gramapuri Persada
Saya kurang tahu persis ukuran masjid ini, mungkin ada sekitar sepuluh atau sebelas kali sebelas meter. Denah bangunannya berbentuk bangunan bujur sangkar, dengan tiga pintu masing masing di sisi timur, utara dan selatan. Yang menjadi ciri khas masjid ini adalah penggunaan kisi kisi kayu berselang seling dengan pola segi empat pada setiap kusen jendela-nya selain berfungsi sebagai ventilasi udara, juga sebagai ornamen pemanis tampilan masjid.

Teras sisi utara Masjid Ar-Rahmah Gramapuri Persada Cikarang
Area tempat wudhu dan toliet dibangun di sisi selatan bangunan masjid. Teras sekeliling masjid ini di topang dengan pilar pilar bundar, dan diantara masing masing pilar dihubungkan dengan pola persegi. Keseluruhan lantai masjid baik di dalam maupun dibagian teras masjid di tutup dengan lembarang keramik warna cerah. Menariknya, masjid Ar-Rahmah Gramapuri Persada ini memiliki bentuk yang sama dengan Masjid Jami’ At-Taqwa Cibitung Rawa Citra di Cikarang Barat.

Saat ini (Juli 2012) Masjid Ar-Rahmah Gramapuri sedang dalam proses perluasan, proyek perluasan sedang dilaksanakan ke arah kiri (selatan) masjid, pilar pilar beton sudah berdiri di bagian ini. 

Sumringah ::: senyum khas anak anak yang sedang asik bermain di teras masjid Arrahmah Gramapuri Persada Cikarang Utara
Ketika singah ke masjid ini sekitar pukul 9 pagi, tidak ada aktivitas karena memang bukan waktu sholat. Ada beberapa ibu ibu yang sedang sibuk berdiskusi di teras depan masjid memperbincangkan rencana kegiatan ta’lim. Dan bidikan terahirku adalah tiga gadis kecil dengan senyum sumringahnya tengah asik bermain di teras masjid.
  
teras depan ::: kiri Masjid Ar-Rahmah Gramapuri, Kanan Masjid Jami At-Taqwa Rawa Citra
Mihrab ::: kiri Masjid Ar-Rahmah Gramapuri, Kanan Masjid Jami At-Taqwa Rawa Citra 

Selasa, 19 Juni 2012

Masjid Jami’ At-Taqwa Rawa Citra – Cikarang Barat

Masjid Jami At-Taqwa, Cibitung Rawa Citra

Kali ini berkesempatan singgah untuk magrian di masjid Jami’ At-Taqwa di Kampung Rawa Citra, di desa Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat. Masjid Jami’ satu ini bangunannya benar benar mirip dengan bangunan masjid Masjid Ar Rahman, Perumahan Gramapuri Persada, kecamatan Cikarang Utara. Dana pembangunannya pun sama sama berasal dari Uni Emirat Arab.

dari arah Cibitung
Berdasarkan plakat pembangunan masjid yang dipasang di teras sisi selatan masjid, disebutkan bahwa pembangunan masjid ini dilaksanakan pada tahun 2009 yang lalu di danai oleh seorang donatur dari Uni Emirat Arab bernama Abdullah bin Abdurrohim, dengan nama masjidnya “Masjid Al-Huda” namun pengurus dan jemaah memilih menamai nya dengan nama Masjid At-Taqwa.

Masjid Jami’ At-Taqwa
Kampung Rawa Citra RT.01/03 Desa Telaga Asih
Kecamatan Cikarang Barat, Jawa Barat
Indonesia




Lokasi masjid ini berdiri benar benar berada di tikungan jalan yang membentang di depannya. Ruas jalan ini ::: merujuk kepada google maps nama jalan ini bernama Jalan Imam Bonjol 2 ::: merupakan jalan penghubung antara Cibitung (Cikarang Barat) menuju ke Tambelan. Mengingat lokasinya ini, memang harus ektra hati hati untuk menyeberang jalan dari dan ke masjid.

Di dalam masjid At-Taqwa Cibitung Rawa Citra
Posisi masjid berada di sisi barat jalan raya, hingga letak pintu utama nya yang menghadap ke jalan raya adalah pintu timur, posisi yang membuat kita saat menepi langsung dapat melihat ke dalam masjid hingga ke mihrabnya. Nyaris tak ada lahan parkir dimasjid ini. memang masih ada halaman sedikit di depannya untuk tempat parkir kendaraan.

Teras Depan Masjid At-Taqwa Rawa Citra
Kemiripan masjid ini dengan Masjid Ar Rahman, Perumahan Gramapuri Persada, kecamatan Cikarang Utara, bisa jadi karena memang bentuk masjid seperti ini sudah menjadi pakem nya bangunan masjid yang pembangunannya di danai oleh donatur Uni Emirat Arab, atau mungkin hanya karena factor memudahkan prosesnya saja, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk membuat rancangan baru tapi cukup menggunakan rancangan yang sudah ada.

Fasad Depan Masjid At-Taqwa Rawa Citra
Rancangan masjid nya merupakan rancang bangun masjid asli Indonesia dengan cirri utama beratap limas (piramida) dan tanpa menara. khusus untuk masjid ini kusen kusen jendelanya dilengkapi dengan ventilasi dari rangkaian kayu yang bentuk saling silang menyilang. Disamping tampak lebih alami tentunya juga menghadirkan bangunan masjid yang tidak melulu berupa dinding bata berplester.

Pintu Depan Masjid At-Taqwa Rawa Citra
Belakangan ini memang cukup marak pembangunan masjid yang dibangun dari dana yang berasal dari Negara Negara Timur Tengah baik atas nama lembaga maupun atas nama pribadi pribadi yang disalurkan ke Indonesia melalui berbagai yayasan.

Fasad depan dari arah Cibitung
Sayangnya kedekatan umat Islam dengan para donatur di kawasan Timur Tengah dalam hal membangun masjid , tidak di barengi dengan kedekatan pemerintah dengan sumber sumber keuangan Negara Negara tersebut, Semisal dalam upaya menyedot sebesar besarnya investasi dari Negara Negara kaya timur tengah untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Mungkin nanti atau mungkin saya saja yang tidak tahu.

Papan nama di fasad depan
Jadwal Sholat nya yang sepintas lalu mirip layar sebuah televisi layar lebar
Plakat pembangunan masjid
My Boy

Senin, 18 Juni 2012

Masjid Al-Mujahidin Kosambi, Karawang

Malam Jatuh di Masjid Al-Mujahidin Kosambi, Karawang

Seluruh foto kali ini direkam diwaktu magrib, gelap, karena memang kami (saya, Istri dan putra kecil kami) singgah ke masjid ini bertepatan dengan waktu magrib. Dan itupun tertinggal sholat berjamaah utama. Tiba di masjid ini berteoatan dengan bubarnya sholat berjamaah sebelumnya, maka jadilah sholat berjamaah bersama putra kecilku disusul kemudian oleh seorang jemaah lainnya yang datang lebih belakangan dari kami.

Masjid Al Mujahidin Kosambi
Jl. Raya Kosambi No.42, Duren
Klari, Kabupaten Karawang
Jawa Barat 41371




Pembangun masjid ini telah menyediakan tempat khusus jema’ah wanita di bangunan terpisah dari bangunan masjid utama. Letaknya berad disisi selatan bangunan utama bersebelahan dengan area tempat wudhu, atau berada di belakang bangunan utama bila dilihat dari sisi jalan raya. disana istriku sholat magrib sendirian.

Masjid Al-Mujahidin Kosambi dari balik gerbang nya yang mengarah ke jalan raya
Lokasi masjid ini berdiri berada di sisi selatan jalan raya Kosambi di antara Karawang Purwakarta. atau di sisi kiri dari arah Purwakarta ke Karawang, hanya terpaut beberapa meter dari pertigaan jalan alternative kosambi-Purwakarta. Sebuah masjid beton dengan sentuhan arsitektur Timur Tengah berlantai dua dengan warna dominan hijau muda dan putih. Lantai dua masjid dalam keadaan terkunci, sholat berjamaah harian dilangsungkan di lantai dasar.

Serambi timur Masjid Al-Mujahidin Kosambi, permukaan lantai masjid cukup tinggi dengan lima anak tangga. Sepasang tangga menuju ke lantai dua diletakkan disisi ini.
Proses perencanaan pembangunannya cukup baik dengan meninggikan permukaan lantai masjid ini dari permukaan tanah disekitarnya, hingga lima anak tangga. Hal ini juga sangat bagus untuk mengantisipasi perbaikan jalan raya yang kini lebih cenderung menggunakan cor beton setebal tiga puluhan senti setiap kali perbaikan.

Interior lantai satu Masjid Al-Mujahidin Kosambi, Karawang
Halaman nya cukup luas, pekarangan sisi depannya ditanam beberapa pohon mangga yang belum seberapa tinggi. Masjid ini sudah cantik sekali, pembangunannya sudah rampung seratus persen, sudah dilengkapi dengan pagar keliling plus sebuah gerbang menghadap jalan raya. bangunan masjid nya sendiri dibangun menjauh dari jalan raya memberikan lahan terbuka cukup lega di depannya.

Interior Lantai dua Masjid Al-Mujahidin Kosambi, Karawang
Ketika kami singgah ke masjid ini, hanya tersisa tiga jemaah yang sedang asik berbincang di tangga masjid mengarah ke jalan raya. di dalam masjid sendiri setelah kami masih ada beberapa jemaah yang silih berganti singgah untuk sholat magrib. Lokasinya memang nyaman untuk disinggahi, apalagi lahan parkirnya yang cukup lega di dalam tembok pagarnya, dan keseluruhan pekarangan masjid ini sudah di paving blok.

Pintu selatan Masjid Al-Mujahidin Kosambi, Karawang
Menurut Radar Karawang, Masjid Al-Mujahidin Kosambi, Karawang  ini begitu ramai dengan kegiatan remaja masjid selama bulan suci Ramadhan. Siswa siswa sekolah menengah meramaikan masjid ini setiap pulang sekolah selama bulan suci Ramadhan.  Sebuah kegiatan yang sangat positif dan patut di apresiasi.

Pintu sisi utara
area sholat jemaah wanita
Garis penanda Shaf :: umumnya garis penanda shaf menggunakan keramik polos atau sekedar di cat , tapi di masjid ini menggunakan keramik bercorak seperti pada foto ini.
rancangan lantai satu dan dua dibuat sama persis
lampu gantung di tengah ruang masjid

----------------------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid Karawang Lain-nya



Sabtu, 16 Juni 2012

Masjid Tropikana Cikarang Baru

Masjid Tropikana di Tropikana Residence, Cikarang Baru

Masjid Tropikana merupakan satu dari dua Masjid di Cikarang Baru yang tidak memiliki nama dari bahasa Arab. Masjid yang lain adalah Masjid Mekar Indah. Masjid Tropikana di namai sesuai dengan lokasi tempatnya berdiri di cluster Tropikana Residence Perumahan Cikarang Baru, kota Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Masuk ke cluster Tropikana Residence setelah melewati pos satuan pengamanan, beberapa meter dari sana akan bertemu dengan bundaran dan dari arah bundaran ke sebelah kiri sudah terlihat masjid ini diantara pohon pohon palem yang ditanam di median jalan.

Masjid Tropikana
Tropikana Residence, Cikarang Baru, Jababeka,
Desa Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Indonesia


Berdiri ditengah lahan fasos/fasum yang disediakan pengembang, masjid ini mengambil posisi di tengah tengah lahan yang memanjang utara – selatan. Lahan di sebelah utara bangunan masjid di gunakan sebagai taman bermain dan taman sedangkan lahan disisi selatannya di cor sebagian untuk lapangan olahraga sisanya sebagai lahan terbuka.

Di sekitar tahun 2005-2006 ketika masih bekerja di kawasan Industri Jababeka, dan beberapa kali singgah ke masjid ini untuk sholat Jum’at, kala itu masjid ini sedang dalam tahap finishing. Menyelesaikan beberapa bagian serambi masjid. Soal pendanaan sepertinya bukan masalah bagi jemaah masjid ini, mengingat lokasinya memang berdiri di kawasan pemukiman elit Cikarang Baru.

Serambi depan (sisi timur) :: bagian kanan atas foto telihat celah diantara dua lapis tembok dalam  bangunan utama masjid, menjadi ventilasi udara yang cukup efektif. hanya saja rancangan serambi seperti ini tidak ramah terhadap hujan berangin, karena akan tempias.
Jemaah Jum’atnya penuh sesak dan itu sudah biasa di semua masjid, namun cukup menyenangkan ketika beberapa kali berkesempatan singgah ke masjid ini untuk sholat subuh, jemaahnyapun cukup ramai. Di hari Ahad ba’da sholat Subuh dilanjutkan dengan Ta’lim di ikuti oleh jemaah sholat subuh.

pintu timur dari sebelah dalam.
ruangan masjid terang benderang
dari cahaya alami yang menerobos
masuk dari jendela
Dari sisi arsitektural, masjid Tropikana cukup berhasil memadukan arsitektural masjid tradisional Indonesia dengan arsitektural modern. Pengaruh budaya timur tengah dan Asia Tengah juga cukup terasa. Namun satu hal yang paling menarik adalah keberhasilan merancang dinding masjid yang memberikan bukaan tersembunyi yang cukup luas untuk sirkulasi udara.

Bukaan tersembunyi yang saya maksud berupa dinding masjid bagian atas yang dibuat tak sejajar dengan sisi dinding dibawahnya menghasilkan celah lebar diantara keduanya. Celah tersebut hanya dapat dilihat bila kita memperhatikan dengan seksama ke bagian atas dinding masjid dari serambi. Celah ini yang berfungsi sebagai ventilasi udara, menghasilkan sirkulasi udara segar gratis ke dalam ruangan.

Tiga sisi masjid (utara, selatan dan timur) dilengkapi dengan teras terbuka. Disisi timurnya dibangun gerbang serambi bergaya bangunan masjid Asia Tengah. Lengkungan lengkungan lancip mewarnai fasad ke tiga sisi serambi dalam sentuhan Timur Tengah. Pilar pilar penujang struktur lengkungan ini tidak berbentuk pilar pilar kokoh melainkan hanya sebuah pilar yang sama tebal dengan sisi lengkungannya.

Gerbang Serambi di sisi timur Masjid Tropikana, gerbang seperti ini merupakan tradisi khas muslim  Asia Tengah, kini banyak di aplikasikan pada masjid masjid baru negara negara pecahan Soviet termasuk Rusia sendiri. Masjid Ar-Rahma di Kota Kiev, Ukraina yang sedang diramaikan Eruo 2012 itupun menggunakan pola seperti ini. hanya saja gerbang pada masjid Tropikana ini dibangun minimalis tanpa ukiran seperti di negara asalnya.
Sisi bagian bawah serambi dibentuk sedemikian rupa menyerupai susunan batu alam. Aslinya bukanlah batu alam sesungguhnya tapi plester semen tebal yang kemudian digurat membentuk susunan batu alam lalu di cat warna hitam. Hampir keseluruhan fasad masjid ini hingga ke dinding bagian dalamnya di cat dengan warna warna lembut.

Tak ada daun pintu atau daun jendela di masjid ini. Pintunya senantiasa terbuka dalam arti sebenarnya karena memang tidak ada daun pintu. Keseluruhan jendelanya menggunakan kaca tempered dipasang langsung ke kusen pintu dari kayu dilengkapi dengan teralis berpola segi delapan.

Mihrab dan Mimbar
Masuk ke Masjid ini, suasana tenang langsung terasa, mengingat letaknya yang memang jauh dari jalan raya dan pusat keramaian. Penataan tata cahaya dan sirkulasi alami nya memberikan suasana nyaman di dalam masjid meski tak ada satupun perangkat penyejuk udara di dalam masjid ini. Ditambah lagi dengan rimbunan pepohonan disekitarnya menambah suasana tenang di dalam nya.

Dari kejauhan yang tampak adalah sebuah bangunan besar berbentuk segi empat beratap tunggal berbentuk atap joglo, bahkan tak ada lafaz Allah atau Muhammad atau lambang bulan sabit di ujung atap tunggalnya. Satu satunya cirri bahwa bangunan ini adalah masjid adalah lengkungan lengkungan di serambinya. Dan tentu saja nyaringnya suara azan dari pengeras suara yang dipasang di atap masjid.

Nuansa minimalis modern sangat terasa di dalam masjid ini. Perpaduan antara rancangan yang rinci dengan hasil kerja para pekerja yang teliti dan telaten menghasilkan bangunan masjid yang apik hingga ke detil detil-nya. Ruang mihrabnya tidak terlalu besar. Di dinding mihrab di hias dengan susunan batu alam sungguhan yang ditata rapi di bagian tembok, di atas batu alam ini di letakkan lafaz Allah dengan lampu backlight. Pada saat cahaya temaram sinar backlight nya membuat lafaz Allah ini seakan mengambang di permukaan batu alam di belakangnya.

dari pintu utara ke arah pintu selatan
Di hari biasa bagian dalam masjid ini dipasang partisi. Bagian depan untuk jemaah pria dan bagian belakang untuk jemaah wanita. Sebagi partisi movable, rangkaian partisi ini dapat dipindah tempat kapan saja diperlukan termasuk saat penyelenggaraan sholat Jum’at dan even lain nya yang membutuhkan keseluruhan ruang masjid tanpa partisi.

Dan satu hal lagi, bila ingin sholat berjemaah di masjid ini sebaiknya datang sebelum azan, atau bersegera ke masjid saat azan dikumandangkan, karena iqomah dikumandangkan sebagai tanda sholat berjemaah segera di didirikan hanya jeda beberapa menit setelah azan. tidak ada sholawatan sebagai pengisi “waktu tunggu” bagi datangnya jemaah seperti pada beberapa masjid masjid kita yang lain. So, selamat menunaikan sholat berjamaah.

dari balik kaca jendela timur lurus ke arah mihrab
Taman di disi Selatan Masjid dengan arena bermain anak anak
Sisi Utara Masjid Tropikana
Sisi timurnya yang teduh
Fasad Masjid sisi selatan
dari arah bundaran di tengah komplek Tropikana Residence

--------------------------------

Baca juga Artikel Masjid Masjid Jababeka dan Cikarang Baru Lain-nya